Belum usai dukaku
Jiwa ini terus bergelut
Gemuruhnya takkan pernah
berhenti
Sampai bayangan gelapmu
berubah
Mewujudkan cinta yang lama
kurindui
Kutahu
Tuhan tak pernah
mensandingkan kau untukku
Setidaknya untuk hari ini
Tapi sekedar merindu
Adakah rambu yang tak bisa
diterjang?
Kupinta
Agar tak membenciku hanya
karena mencintai
Sosok yang selalu hanya menjadi
impian
Walau sebenarnya
Impian itu hanya kan terus
menjadi impian
Jika tak jua bertumpuk
segunung keberanian dalam
jiwa
Tuk sekedar mendekati bayang-
bayang itu
Tuk menyentuhnya
Agar tak lagi sekedar bayang-
bayang
Aku lelah
Setiap saat harus mencumbu
bayang
Padahal ianya semakin dekat
Lebih dekat dari yang aku bisa
bayangkan
Tapi dukaku lirih masih
Gemuruhnya belum juga
berhenti
Sampai kau mendekat
Dan menciumku malam ini
Tak pernah aku sejujur ini
Aroma yang berdenyar dari
setiap inci dirimu
Yang mengalirkan sumbu
keberanian
Membakar nadi cinta yang
sebelumnya terhenti
Bangkitkan asa yang punah
bahkan berdebu
Jangan lepaskan ragamu
Dari jiwa yang telah terhangati
Kunanti selalu senandungmu
Tak peduli menciderai
pendengaranku
Asal selalu yang terdengar
adalah nyanyian cinta
Walau kusemakin tahu
Kau memang bukan untukku
Namun biarkan aku terus
merinduimu
Sampai kau benar-benar hadir
dalam jiwa
Yang senantiasa menyediakan
ruang
Untuk cinta yang mungkin tak
pernah terjadi
Tapi justru semakin kurasa
Hangatmu yang teraliri ke setiap
ruang jiwa ini
Adalah cinta
Yang dihadirkan dari langit
Dan kini kau bukanlah bayang-
bayang
Tak perlu lagi aku menangis
Walau duka itu tak pernah
terbasuh
Selama kau masih terus
menciumku,
Malam ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar