lorong waktu
seiring musim semi berganti asa pun lelah menanti
menggapai mimpi yang tak pasti
canda tawa kini hilanglah sudah
hanya guratan nestapa yang tersisa
pada siapa lagi kuharus mengadu akan luka ini
begitu banyak kealpaan yang telah terukir
namun tanpa malu kuselalu memohon dan mengharap
begitu banyak khilaf dan dosa yang telah dilakukan
namun Engkau tak jemu tuk selalu memaafkan
andai waktu bisa berputar kembali
kuingin merajut dan merangkai sulaman yang dulu sempat tertunda
agar bisa menjadi sebuah lukisan yang indah
dan berguna bagi setiap orang yang memandangnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar