Sabtu, 31 Maret 2012

Definisi cinta =


             
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahiim

Imam Ibnu Qayyim mengatakan, “Tidak ada batasan cinta yang lebih jelas daripada kata cinta itu sendiri; memba-tasinya justru hanya akan menambah kabur dan kering maknanya. Maka ba-tasan dan penjelasan cinta tersebut tidak bisa dilukiskan hakikatnya secara jelas, kecuali dengan kata cinta itu sendiri.

Kebanyakan orang hanya membe-rikan penjelasan dalam hal sebab-musabab, konsekuensi, tanda-tanda, penguat-penguat dan buah dari cinta serta hukum-hukumnya. Maka batasan dan gambaran cinta yang mereka berikan berputar pada enam hal di atas walaupun masing-masing berbeda dalam pendefinisiannya, tergantung kepada pengetahuan,kedudukan, keadaan dan penguasaannya terhadap masalah ini. (Madarijus-Salikin3/11)

Beberapa definisi cinta:

1.Kecenderungan seluruh hati yang terus-menerus (kepada yang dicintai).
2.Kesediaan hati menerima segala keinginan orang yang dicintainya.
3.Kecenderungan sepenuh hati untuk lebih mengutamakan dia daripada diri dan harta sendiri, seia sekata dengannya baik dengan sembunyi-sebunyi maupun terang-terangan, kemudian merasa bahwa kecintaan tersebut masih kurang.
4.Mengembaranya hati karena men-cari yang dicintai sementara lisan senantiasa menyebut-nyebut namanya.
5.Menyibukkan diri untuk menge-nang yang dicintainya dan menghinakan diri kepadanya.


PEMBAGIAN CINTA

1.Cinta ibadah
Ialah kecintaan yang menyebabkan timbulnya perasaan hina kepadaNya dan mengagungkanNya serta bersema-ngatnya hati untuk menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala larangaNya.

Cinta yang demikian merupakan pokok keimanan dan tauhid yang pelakunya akan mendapatkan keutamaan-keutamaan yang tidak terhingga.
Jika ini semua diberikan kepada selain Allah maka dia terjerumus ke dalam cinta yang bermakna syirik, yaitu menyekutukan Allah dalam hal cinta.

2.Cinta karena Allah
Seperti mencintai sesuatu yang dicintai Allah, baik berupa tempat tertentu, waktu tertentu, orang tertentu, amal perbuatan, ucapan dan yang semisalnya. Cinta yang demikian termasuk cinta dalam rangka mencintai Allah.

3.Cinta yang sesuai dengan tabi’at (manusiawi),
yang termasuk ke dalam cintai jenis ini ialah:

a.Kasih-sayang, seperti kasih-sayangnya orang tua kepada anaknya dan sayangnya orang kepada fakir-miskin atau orang sakit.

b.Cinta yang bermakna segan dan hormat, namun tidak termasuk dalam jenis ibadah, seperti kecintaan seorang anak kepada orang tuanya, murid kepada pengajarnya atau syaikhnya, dan yang semisalnya.

c.Kecintaan (kesenangan) manusia kepada kebutuhan sehari-hari yang akan membahayakan dirinya kalau tidak dipenuhi, seperti kesenangannya kepada makanan, minuman, nikah, pakaian, persaudaraan serta persahabatan dan yang semisalnya.

Cinta-cinta yang demikian termasuk dalam kategori cinta yang manusiawi yang diperbolehkan. Jika kecintaanya tersebut membantunya untuk mencintai dan mentaati Allah maka kecintaan tersebut termasuk ketaatan kepada Allah, demikian pula sebaliknya.

hayooook...cinta anda termasuk dlm definisi yang mana nih...?
met malam dan met weekend aja tuk smua sahabat...salam santun.......^_^

Jumat, 30 Maret 2012

Pasangan



Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Saat berpasangan antara laki-laki dan wanita seharusnya tidak berpikir untuk saling

mengeksploitasi. Yang semestinya adalah tetap bisa menjaga eksistensi dan kebahagian

dalam berumah tangga. Jika salah satu bahagia, maka akan memberikan kebahagian juga

pada pasangannya.


Seringkali kita berpikir untuk menuntut pasangan kita, agar memenuhi keinginan kita.

Sebaliknya pasangan kitapun menuntut agar dibahagiakan. Akhirnya saling menuntut untuk

diberikan kebahagian.


Cara pemikiran demikian, seharusnya dirubah dengan jalan saling memberikan kontribusi

kepada pasangan. Tujuannya adalah untuk mencapai keseimbangan dalam berpasangan.

Memang berat untuk masing-masing menurunkan ego. Jika saling berpikir memberikan

kebahagiaan kepada pasangan, maka akan tercipta kebahagian sebenarnya. Semoga kita

bisa menjaga keseimbangan dalam berpasangan dan tidak saling menuntut………


Aamin. Wallahu’alam....salam santun sambut pagi nan ceria secerah nuansa pagi ini dg

kicauan burung sbg penghangatnya peraduan dan sapaan hangatku tuk smua sahabat dalam

balutan kasih sayang dan ikatan persahabata kita....optimis sll yach

= Renungan =



Yang indah hanya sεmεntara

Yang abadi adalah kεnangan

Yang ikhlas hanya dari hati

Yang tulus hanya dari sanubari



Tidak mudah mεncari yang hilang

Tidak mudah mεngεjar impian

Namun yang lεbih susah mεmpεrtahankan yang sudah ada

Karεna walaupun tεrgεnggam bisa tεrlεpas juga


Ingatlah pada pεpatah,

"Jika kamu tidak mεmiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini"


Bεlajar mεnεrima apa adanya dan bεrpikir positif....


Rumah mεwah bagai istana, harta bεnda yang tak tεrhitung, kεdudukan, dan jabatan yang luar

biasa, namun...


Kεtika nafas tεrakhir tiba, sεbatang jarum pun tak bisa dibawa pεrgi




Sεhεlai bεnang pun tak bisa dimiliki

Apalagi yang mau dipεrεbutkan

Apalagi yang mau disombongkan




Maka jalanilah hidup ini dεngan kεinsafan nurani

Jangan tεrlalu pεrhitungan

Jangan hanya mau mεnang sεndiri

Jangan suka sakiti sεsama apalagi tεrhadap mεrεka yang bεrjasa bagi kita


Bεlajarlah, tiada hari tanpa kasih

Sεlalu bεrlapang dada dan mengalah


Hidup cεria, bεbas lεluasa...

Tak ada yang tak bisa di ikhlaskan....


Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan

Tak ada dεndam yang tak bisa tεrhapus..



Jalanilah hidup ini dεngan sεgala sifat positif yang kita miliki

Sahabat fillah sayangilah sesamamu dengan ketulusan,

salam santun...(^_^)

by:shalsyabela
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kamis, 29 Maret 2012

Terpenjara Cinta



Terpenjara Cinta
----------------------------------------

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ada rasa cinta yang membelenggu manusia terhadap ciptaan Allah. Seharusnya cinta itu diberikan hanya kepada Allah semata. Kalaupun kita mencintai ciptaan-Nya dalam rangka cinta kepada Allah. Artinya mencintai sesuatu karena Allah SWT.

Manusia diberikan rasa cinta dan keinginan seperti kepada wanita-wanita, anak-anak, harta berupa emas-perak-sawah ladang-bintang ternak dan perhiasan lainnya. Semuanya dijadikan indah dalam pandangan manusia. Namun dengan keindahan itu membuat manusia sering terjebak terhadap ciptaan Allah itu dan melupakan cinta yang sebenarnya.

QS. Ali ‘Imran (3) : 14.

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”

Allah mengatakan semua yang dinikmati oleh manusia di dunia ini merupakan kesenangan hidup. Rupanya manusia terpenjara dalam ego diri untuk memiliki ciptaan Allah. Banyak manusia yang tidak sadar bahwa ia sebenarnya terbelenggu dengan cinta dunia.

Jika manusia tidak menyadarinya maka ia bakal semakin terjebak. Lama kelamaan semakin lupa dan semakin jauh rasa cinta dari Sang Khaliq.

Dalam diri manusia sering muncul sifat-sifat kefasikan. Sifat-sifat ini tidak kita sadari sebagai penjara rasa cinta. Sehingga sering dianggap sebagai kewajaran dan biasa-bisa saja. Padahal ia merupakan suatu kezaliman. Memang Allah telah mengilhamkan kepada jiwa manusia sifat kefasikan dan ketaqwaan.

QS. Asy Syams (91) : 8.

“maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.”

Allah mengingatkan manusia bahwa ia telah menurunkan utusan berupa Rasul. Rasulullah saw tugasnya menyampaikan firman-firman Allah kepada manusia dan tidak akan mengikuti kemauan manusia.

Kenapa demikian? Sebab Kemauan manusia hanya mengikuti hawa nafsu saja, jika diikuti bakal timbul kerusakan dan kesusahan. Sedangkan ayat-ayat Allah bertujuan menjadikan kehidupan manusia menjadi lebih baik dan indah. Maka beruntunglah orang-orang yang diberikan rasa cinta di dalam hatinya, yaitu cinta pada keimanan dan benci pada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan.

QS. Al Hujuraat (49) : 7.

“Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu ‘cinta’ kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, sebagai karunia dan nikmat dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Kita harus segera membebaskan rasa cinta terhadap sesuatu ciptaan Allah dan segera beralih orientasi cinta kepada Allah semata. Cinta yang tidak tepat akan menutupi kebenaran dan memunculkan ego diri. Tentu akan berakhir dengan kesombongan, kecongkakan dan kebuasan. Jika demikian halnya, maka kehidupan kita bakal menjadi susah dan tersesat.

Pembebasan diri dari rasa dan sok kuasa, sok hebat, sok kaya dan sok-sok lainnya harus segera dilakukan. Agar kita terselamat dari bencana dan terbebas dari ruang penjara dunia.

Nabi Musa saja yang dikenal sebagai nabi yang berilmu tinggi, dengan mukjizat yang menakjubkan. Badannya tegap, fisik kuat, akal cerdas, dan memiliki mukjizat yang mengagumkan.

Namun demikian, beliau dianggap masih perlu menghilangkan salah satu sifat yang bisa membelenggu kedekatannya kepada Allah, yaitu perasaan memiliki ilmu yang tinggi.

Suatu ketika Nabi Musa berpidato di hadapan umatnya. Kemudian ada yang bertanya : siapakah yang memiliki ilmu yang paling tinggi diantara manusia? Nabi Musa menjawab, bahwa beliaulah orangnya. Karena ia telah memperoleh mukjizat dari Allah, bisa menundukkan Fir’aun, dan bisa berbicara langsung dengan Allah.

Maka turunlah perintah Allah kepada Nabi Musa agar beliau berguru kepada Khidir. Seorang hamba Allah yang hidup menyepi. Ia tidak suka menonjolkan diri, padahal mempunyai ilmu yang tinggi. Beliau telah mendapat derajat orang yang berhasil membebaskan diri dari rasa cinta kepada makhluk Allah. Sekaligus membuktikan cinta hanya kepada Allah.

Disanalah Nabi Musa mengetahui, ternyata ilmu Allah demikian luasnya. Apa yang telah dikuasai dan didapatkannya hanyalah sebagian kecil saja. Maka ia pun harus belajar dan berguru kepada Nabi Khidir.

Lalu bagaimana dengan kita? Apakah cinta kita sudah berorientasi kepada Allah? Bukankah cinta kita masih lebih besar kepada makhluk ciptaannya ketimbang cinta pada Allah? Buktinya kita masih berani melanggar perintah Allah dan mengikuti kemauan manusia. Padahal Rasulullah saw diturunkan Allah dalam rangka agar manusia menjalankan perintah-perintah dan meninggal semua larangan-Nya.

Semoga menjadi renungan bagi kita semua. Ternyata kita belum bisa membebaskan penjara cinta terhadap dunia. Abu Bakar ra. berpesan “Letakkanlah dunia itu di tanganmu dan jangan letakkan di hatimu”. Merupakan nasehat yang mendalam dan penuh arti bagi kehidupan ini. Saat menjelang pada salah satu peperang, Rasulullah saw bertanya kepada Abu Bakar ra : “Apa yang kamu tinggalkan untuk keluargamu?” Abu Bakar menjawab : “Aku tinggalkan bagi mereka Allah dan Rasululnya.”. Ia telah terbebas dari penjara cinta dunia.

Kita boleh saja mencintai dunia beserta isinya, tetapi dalam rangka cinta kepada Allah. Mudah-mudahan Allah memberikan kekuatan pada kita untuk selalu berorientasi cinta pada Allah sebagai penguasa Alam Semesta………..

Aamin.... Wallahu’alam.....salam santun ukhuah fillah....(^_^)

Rabu, 28 Maret 2012

Ikhlas



Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ikhlas, satu kata yang mudah diucapkan tapi sulit untuk dilaksanakan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------


Seorang ulama yang bernama Sufyan Ats Tsauri pernah berkata, “Sesuatu yang paling sulit bagiku untuk aku luruskan adalah niatku, karena begitu seringnya ia berubah-ubah.”
Niat adalah pengikat amal. Keikhlasan seseorang benar-benar menjadi teramat sangat penting dan akan membuat hidup ini menjadi lebih mudah, indah dan jauh lebih bermakna.
Amal kebaikan yang tidak terdapat keikhlasan di dalamnya hanya akan menghasilkan kesia-siaan belaka. Bahkan bukan hanya itu, ingatkah kita akan sebuah hadits Rasulullah yang menyatakan bahwa tiga orang yang akan masuk neraka terlebih dahulu adalah orang-orang yang beramal kebaikan namun bukan karena Allah?

Ya, sebuah amal yang tidak dilakukan ikhlas karena Allah bukan hanya tidak dibalas apa-apa, bahkan Allah akan mengazab orang tersebut, karena sesungguhnya amalan yang dilakukan bukan karena Allah termasuk perbuatan kesyirikan yang tak terampuni dosanya kecuali jika ia bertaubat darinya, Allah berfirman yang artinya,

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An Nisa : 48)


Makna Ikhlas
---------------------------


Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih tidak kotor. Maka orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya dalam beramal.
Sedangkan secara istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Memurnikan niatnya dari kotoran yang merusak.
Ciri Orang Yang Ikhlas


Orang-orang yang ikhlas memiliki ciri yang bisa dilihat, diantaranya:
----------------------------------------------------------------------------------------------------------


1. Senantiasa beramal dan bersungguh-sungguh dalam beramal, baik dalam keadaan sendiri atau bersama orang banyak, baik ada pujian ataupun celaan. Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, “Orang yang riya memiliki beberapa ciri; malas jika sendirian dan rajin jika di hadapan banyak orang. Semakin bergairah dalam beramal jika dipuji dan semakin berkurang jika dicela.”
Perjalanan waktulah yang akan menentukan seorang itu ikhlas atau tidak dalam beramal. Dengan melalui berbagai macam ujian dan cobaan, baik yang suka maupun duka, seorang akan terlihat kualitas keikhlasannya dalam beribadah, berdakwah, dan berjihad.
Al-Qur’an telah menjelaskan sifat orang-orang beriman yang ikhlas dan sifat orang-orang munafik, membuka kedok dan kebusukan orang-orang munafik dengan berbagai macam cirinya. Di antaranya disebutkan dalam surat At-Taubah ayat 44-45, “Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, tidak akan meminta izin kepadamu untuk (tidak ikut) berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa. Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keragu-raguannya.”


2. Terjaga dari segala yang diharamkan Allah, baik dalam keadaan bersama manusia atau jauh dari mereka. Disebutkan dalam hadits, “Aku beritahukan bahwa ada suatu kaum dari umatku datang di hari kiamat dengan kebaikan seperti Gunung Tihamah yang putih, tetapi Allah menjadikannya seperti debu-debu yang beterbangan. Mereka adalah saudara-saudara kamu, dan kulitnya sama dengan kamu, melakukan ibadah malam seperti kamu. Tetapi mereka adalah kaum yang jika sendiri melanggar yang diharamkan Allah.” (HR Ibnu Majah)
Tujuan yang hendak dicapai orang yang ikhlas adalah ridha Allah, bukan ridha manusia. Sehingga, mereka senantiasa memperbaiki diri dan terus beramal, baik dalam kondisi sendiri atau ramai, dilihat orang atau tidak, mendapat pujian atau celaan. Karena mereka yakin Allah Maha melihat setiap amal baik dan buruk sekecil apapun.


3. Dalam dakwah, akan terlihat bahwa seorang dai yang ikhlas akan merasa senang jika kebaikan terealisasi di tangan saudaranya sesama dai, sebagaimana dia juga merasa senang jika terlaksana oleh tangannya.
Para dai yang ikhlas akan menyadari kelemahan dan kekurangannya. Oleh karena itu mereka senantiasa membangun amal jama’i dalam dakwahnya. Senantiasa menghidupkan syuro dan mengokohkan perangkat dan sistem dakwah. Berdakwah untuk kemuliaan Islam dan umat Islam, bukan untuk meraih popularitas dan membesarkan diri atau lembaganya semata.


IKHLAS, RAHASIA PARA KEKASIH ALLAH
-------------------------------------------------------------------------------------


Seorang sahabat dengan mimik serius mengajukan sebuah pertanyaan,“Ya kekasih Allah, bantulah aku mengetahui perihal kebodohanku ini. Kiranya engkau dapat menjelaskan kepadaku, apa yang dimaksud ikhlas itu?“
Nabi SAW, kekasih Allah yang paling mulia bersabda,“Berkaitan dengan ikhlas, aku bertanya kepada Jibril a.s.apakah ikhlas itu?Lalu Jibril berkata,“Aku bertanya kepada Tuhan yang Maha Suci tentang ikhlas, apakah ikhlas itu sebenarnya?“ Allah SWT yang Mahaluas Pengetahuannya menjawab,“Ikhlas adalah suatu rahasia dari rahasia-Ku yang Aku tempatkan di hati hamba-hamba-Ku yang Kucintai.“(H.R Al-Qazwini)

Dari hadits diatas nampaklah bahwa rahasia ikhlas itu diketahui oleh hamba-hamba Allah yang dicintai-Nya. Untuk mengetahui rahasia ikhlas kita tidak lain harus menggali hikmah dari kaum arif, salafus shaalih dan para ulama kekasih Allah.
Antara lain Imam Qusyaery dalam kitabnya Risalatul Qusyairiyaah menyebutkan bahwa ikhlas berarti bermaksud menjadikan Allah sebagi satu-satunya sesembahan. Keikhlasan berarti menyucikan amal-amal perbuatan dari campur tangan sesama makhluk. Dikatakan juga keikhlasan berarti melindungi diri sendiri dari urusan individu manusia.


Menjaga Amalan Agar Tetap Ikhlas
------------------------------------------------------

Seorang hamba akan terus berusaha untuk melawan iblis dan bala tentaranya hingga ia bertemu dengan Tuhannya kelak dalam keadaan iman dan mengikhlaskan seluruh amal perbuatannya. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui hal-hal apa sajakah yang dapat membantu kita agar dapat mengikhlaskan seluruh amal perbuatan kita kepada Allah semata, dan di antara hal-hal tersebut adalah

1. Banyak Berdoa

Di antara yang dapat menolong seorang hamba untuk ikhlas adalah dengan banyak berdoa kepada Allah. Lihatlah Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, di antara doa yang sering beliau panjatkan adalah doa:


“Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari perbuatan menyekutukan-Mu sementara aku mengetahuinya, dan akupun memohon ampun terhadap perbuatan syirik yang tidak aku ketahui.” (Hadits Shahih riwayat Ahmad)

Nabi kita sering memanjatkan doa agar terhindar dari kesyirikan padahal beliau adalah orang yang paling jauh dari kesyirikan,


2. Menyembunyikan Amal Kebaikan

Hal lain yang dapat mendorong seseorang agar lebih ikhlas adalah dengan menyembunyikan amal kebaikannya. Yakni dia menyembunyikan amal-amal kebaikan yang disyariatkan dan lebih utama untuk disembunyikan (seperti shalat sunnah, puasa sunnah, dan lain-lain). Amal kebaikan yang dilakukan tanpa diketahui orang lain lebih diharapkan amal tersebut ikhlas, karena tidak ada yang mendorongnya untuk melakukan hal tersebut kecuali hanya karena Allah semata. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits,

“Tujuh golongan yang akan Allah naungi pada hari di mana tidak ada naungan selain dari naungan-Nya yaitu pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh di atas ketaatan kepada Allah, laki-laki yang hatinya senantiasa terikat dengan mesjid, dua orang yang mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah karena-Nya, seorang lelaki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang cantik dan memiliki kedudukan, namun ia berkata: sesungguhnya aku takut kepada Allah, seseorang yang bersedekah dan menyembunyikan sedekahnya tersebut hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya dan seseorang yang mengingat Allah di waktu sendiri hingga meneteslah air matanya.” (HR Bukhari Muslim).


3. Memandang Rendah Amal Kebaikan

Memandang rendah amal kebaikan yang kita lakukan dapat mendorong kita agar amal perbuatan kita tersebut lebih ikhlas. Di antara bencana yang dialami seorang hamba adalah ketika ia merasa ridha dengan amal kebaikan yang dilakukan, di mana hal ini dapat menyeretnya ke dalam perbuatan ujub (berbangga diri) yang menyebabkan rusaknya keikhlasan. Semakin ujub seseorang terhadap amal kebaikan yang ia lakukan, maka akan semakin kecil dan rusak keikhlasan dari amal tersebut, bahkan pahala amal kebaikan tersebut dapat hilang sia-sia. Sa’id bin Jubair berkata, “Ada orang yang masuk surga karena perbuatan maksiat dan ada orang yang masuk neraka karena amal kebaikannya”. Ditanyakan kepadanya “Bagaimana hal itu bisa terjadi?”.

 Beliau menjawab, “seseorang melakukan perbuatan maksiat, ia pun senantiasa takut terhadap adzab Allah akibat perbuatan maksiat tersebut, maka ia pun bertemu Allah dan Allah pun mengampuni dosanya karena rasa takutnya itu, sedangkan ada seseorang yang dia beramal kebaikan, ia pun senantiasa bangga terhadap amalnya tersebut, maka ia pun bertemu Allah dalam keadaan demikian, maka Allah pun memasukkannya ke dalam neraka.”

4. Takut Akan Tidak Diterimanya Amal

Allah berfirman:


“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) Sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka.” (QS. Al Mu’minun: 60)

Pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa di antara sifat-sifat orang mukmin adalah mereka yang memberikan suatu pemberian, namun mereka takut akan tidak diterimanya amal perbuatan mereka tersebut ( Tafsir Ibnu Katsir ).

Tidak Terpengaruh Oleh Perkataan Manusia

Pujian dan perkataan orang lain terhadap seseorang merupakan suatu hal yang pada umumnya disenangi oleh manusia. Bahkan Rasulullah pernah menyatakan ketika ditanya tentang seseorang yang beramal kebaikan kemudian ia dipuji oleh manusia karenanya, beliau menjawab, “Itu adalah kabar gembira yang disegerakan bagi seorang mukmin.” (HR. Muslim)


Begitu pula sebaliknya, celaan dari orang lain merupakan suatu hal yang pada umumnya tidak disukai manusia. Namun saudaraku, janganlah engkau jadikan pujian atau celaan orang lain sebagai sebab engkau beramal saleh, karena hal tersebut bukanlah termasuk perbuatan ikhlas. Seorang mukmin yang ikhlas adalah seorang yang tidak terpengaruh oleh pujian maupun celaan manusia ketika ia beramal saleh. Ketika ia mengetahui bahwa dirinya dipuji karena beramal sholeh, maka tidaklah pujian tersebut kecuali hanya akan membuat ia semakin tawadhu (rendah diri) kepada Allah.

 Ia pun menyadari bahwa pujian tersebut merupakan fitnah (ujian) baginya, sehingga ia pun berdoa kepada Allah untuk menyelamatkannya dari fitnah tersebut. Ketahuilah wahai saudaraku, tidak ada pujian yang dapat bermanfaat bagimu maupun celaan yang dapat membahayakanmu kecuali apabila kesemuanya itu berasal dari Allah. Manakah yang akan kita pilih wahai saudaraku, dipuji manusia namun Allah mencela kita ataukah dicela manusia namun Allah memuji kita ?

5. Menyadari Bahwa Manusia Bukanlah Pemilik Surga dan Neraka

Sesungguhnya apabila seorang hamba menyadari bahwa orang-orang yang dia jadikan sebagai tujuan amalnya itu (baik karena ingin pujian maupun kedudukan yang tinggi di antara mereka), akan sama-sama dihisab oleh Allah, sama-sama akan berdiri di padang mahsyar dalam keadaan takut dan telanjang, sama-sama akan menunggu keputusan untuk dimasukkan ke dalam surga atau neraka, maka ia pasti tidak akan meniatkan amal perbuatan itu untuk mereka. Karena tidak satu pun dari mereka yang dapat menolong dia untuk masuk surga ataupun menyelamatkan dia dari neraka. Bahkan saudaraku, seandainya seluruh manusia mulai dari Nabi Adam sampai manusia terakhir berdiri di belakangmu, maka mereka tidak akan mampu untuk mendorongmu masuk ke dalam surga meskipun hanya satu langkah. Maka saudaraku, mengapa kita bersusah-payah dan bercapek-capek melakukan amalan hanya untuk mereka?

Keikhlasan seorang abrar adalah apabila amal perbuatannya telah bersih dari riya‘ baik yang jelas maupun tersamar. Sedangkan tujuan amal perbuatannya selalu hanya pahala yang dijanjikan Allah SWT. Adapun keikhlasan seorang hamba yang muqarrabin adalah ia merasa bahwa semua amal kebaikannya semata-mata karunia Allah kepadanya, sebab Allah yang memberi hidayah dan taufik.

Dengan kata lain, amalan seorang hamba yang abrar dinamakan amalan lillah, yaitu beramal karena Allah. Sedangkan amalan seorang hamba yang muqarrabin dinamakan amalan billah, yaitu beramal dengan bantuan karunia Allah. Amal lillah menghasilkan sekedar memperhatikan hukun dzahir, sedang amal billah menembus ke dalam perasaan kalbu.

Pantaslah seorang ulama ahli hikmah menasihatkan,“Perbaikilah amal perbuatanmu dengan ikhlas, dan perbaikilah keikhlasanmu itu dengan perasaan bahwa tidak ada kekuatan sendiri, bahwa semua kejadian itu hanya semata-mata karena bantuan pertolongan Allah saja.“
Tentulah yang memiliki kekuatan dashyat adalah keikhlasan seorang hamba yang muqarrabin yang senantiasa mendekatkan dirinya kepada Allah Azza wa Jalla.

semoga bermanfaat buat kita semua dalam mendekatkan diri kepada Allah dan melatih kita agar benar-benar ikhlas

Selasa, 27 Maret 2012

renungan



Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim..

saudaraku yang dirahmati Allah ta’ala..
jangan pernah jatuh tersungkur karena suatu persoalan dunia, bangkitlah.. jadikan sejarah masa lalu sebagai pengalaman berharga.. jangan kaku hingga menjadikan mu gentar, karena sesungguhnya ia tidak datang melainkan untuk memberikan tarbiyah kepada insan.. satu detik yang lalu adalah sejarah, dan satu detik kedepan itu merupakan sebuah misteri. mari mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan yang penuh dengan seribu misteri dunia..

saudaraku.. jika masa ini engkau gagal dalam imtihan, ketahuilah ada hikmah dibalik sesuatu yang dijadikan, jangan berusaha agar berhasil, akan tetapi berusahalah agar bermanfa’at.. keberhasilan ruhiyah itu adalah keberhasilan sebenarnya bukan keberhasilan pada nilai yang tertera pada kertas hasil imtihan.

saudaraku.. jangan biarkan hati buta karena dunia, jika buta mata bolehkan ada yang menolong, namun jika buta hati dari mengingat Allah ta’ala tiada siapa yang berkuasa melainkan Allah ta’ala..

sesungguhnya kekayaan dan kemewahan, kecantikan dan ke indahan, kelebihan dan keistimewaaan, kedudukan dan jabatan, kesedihan dan kedukaan, kemiskinan dan kemelaratan, kejelekan dan keburukan.. itu.. tidak lain adalah untuk menguji sebatas mana keimanan seorang hamba..

jangan pernah berkata :”sungguh kesabaranku telah habis”. karena jika habis bukanlah merupakan kesabaran melainkan menahan diri.. seandainya Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam
menghabiskan keshabaran dalam berda’wah sungguh kita tidak akan merasakan kemanisan iman.
 Jangan gundah dan jangan terlalai oleh permainan dunia..

jangan mengatakan :”aku bukanlah seorang Rasullullah”, atau “aku bukanlah para shahabat sehingga tidak bisa dijadikan bandingan”. saudaraku.. tiada akhlaq yang mulia selain akhlaqnya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, para shahabat telah mengikutinya sehingga tangguh, lalu bagaimana dengan kita?, apakah tidak terbersit dalam jiwa untuk mengikuti jejak mereka?, lalu jejak siapakah yang ingin di ikuti..

saudaraku..jika seandainya imam al-bukhari, imam muslim, seorang imam an-nawawi tidak menyibukkan diri dengan ilmu.. bagaimana bisa kita dapat mencicipi ilmu mereka..

ilmu dahulu keberkatan tinggi sukar didapat murah harganya, ilmu sekarang kurang keberkatannya dan mudah didapat mahal harganya..

ambillah sesuatu dari seseorang itu yang baik-baiknya saja.., ilmu itu tidak akan kekal pada orang yang memiliki kesombongan didalam hati mereka meski hanya sebiji dzarrah.. sehingga menolak kebenaran, menganggap rendah orang sehingga terbisik di hati :”sesungguhnya ilmu mu itu hanya setitis embun..dan ilmu ku ini sebanding air di samudra..jangan pernah mencoba untk mengajari ku..”

saudaraku.. sesungguhnya kita adalah penerus generasi masa silam, mari mempersiapkan diri untk menjadi generasi rabbani.. mempersiapkan diri dengan ilmu untk mendidik generasi yang akan datang.. kemajuan suatu kaum itu tergantung pada generasi yang ditinggalkan.. jangan sampai kita meninggalkan generasi yang akan menjadikan kerusakan dimuka bumi, yang alpa dari mengingati Allah ta’ala..

saudaraku.. jika ilmu mu setara dengan air dilautan maka tumpahilah kewadahku sedikit sahaja..

ilmu yang jika diberi akan bertambah, menjadikan tenang, jika tersesat ia menunjukkan jalan.. dicintai manusia dengan tulus ikhlas,

berbeda dengannya harta yang jika diberi akan berkurang, sentiasa membuat resah kerana kita yang menjaganya.. menjadikan sukar mencari ketulusan cinta manusia..

imam nawawi pernah berkata:”sesungguhnya aku mencintai mu karena agama mu, jika hilang agama mu maka hilanglah cinta ku”.

jika ada kata bahasa ku yang salah nasihati aku..,apabila membuat luka.. dengan segala kerendahan hati maafkanlah seorang hamba yang tiada berilmu tinggi ini..

wallahua’lam bish-shawab
Allah yubarrikfik..

Minggu, 25 Maret 2012

lukaku


tersayat tapi sdh tak tau rasa sakitnya

terluka tapi tak tau dimana yg luka

teriris hati ini tapi tak berasa...



sgala sakit sudah biasa dan terbiasa..

air mata kering sudah hingga tak mampu lagi membasahi pipi

smua tertelan butir demi butir pil pahit yang tersuguhkan

karena aku sudah tak mau berfikir lagi apa arti cinta dan mencintai



yang ku mau adalah jalani smua dg ikuti alur yang ada

smoga bisa mencapai danau dan bermuara dalam keindahan yang tersembunyi

yang tak smua orang kan tahu apa yang kumau...



bosan hidup itu mungkin bisa jadi tapi bukan bosan dg nikmat yg tlh digapai

tidak bersyukur itu jg bukan justru karena syukurku ku mau jlni hidup dg sewajarnya saja...



letih jiwa itu jg mungkin..namun letihnya jiwa hanya Allah yg maha tau..

atau bermain dg perasaan....?ya pada dasarnya hati ini mmg suka dg permainan dan

dipermainkan..tapi jg harus ingat karena Allah adalah sang pemilik hati..

bukan gila harta yg kumau tapi hargailah hidup ini dan berjuanglah tuk memenuhi kewajiban

dunia dan akhiratmu krn smua harus seimbang..

Sabtu, 24 Maret 2012

10 macam penghapus dosa


         


 10 macam penghapus dosa
------------------------------------------------

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat fillahku.....
Diantara jalan bagi penghapus dosa bagi seorang muslim dan mukmin, diantaranya, pertama, membaca istighfar (memohon ampun), kedua, taubat, ketiga, mengerjakan amal-amal kebaikan yang menghapuskan dosa, sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya :

"Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itlah peringatan bagi orang-orang yang ingat". (QS : Hud :114)

Keempat, berbagai musibah yang menimpa diri manusia yang lemah karena dosa yang telah dilakukannya. Yang paling berat adalah musibah yang mengantarkannya pada kematian dan yang paling ringan adalah duri yang menusuk dirinya serta teriknya sinar matahari yang menyengat.

kelima, doa orang-orang mukmin shalih yang diperuntukkan bagi yang bersangkutan. Keenam, kerasnya rasa sakit saat meregang nyawa dan kesulitan yang dialami oleh orang yang bersangkutan saat menghadapi kematiannya yang kepedihan dan rasa sakitnya tak terperikan. Semoga Allah meringankan penderitaannya bagi diri kami dan juga bari diri anda pada saat yang kritis itu. Sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

Ketujuh, Adzab khubur. Tahukah anda apakah adzab khubur itu? Adzab khubur pasti akan mencabut kalbu orang-orang yang mengesakan dan pasti akan terasa hampir melayangkannya, jika mereka mempunyai sedikit keyakinan tentangnya.

Kedelapan, ketakutan yang sangat pada hari menghadap kepada Allah Ta'ala pada hari Kiamat nanti. Itulah saat kita keluar dari khuburan kita dalam keadaan menangis karena berdosa seraya memilkul semua kesalahan dan kedurahakaan yang telah kita lakukan, lalu kita datang untuk dihadapkan kepada peradilan Allah Ta'ala.

Kesembilan, syafa'at Rasulullah shallahu alaihi wa sallam, syafaat para wali, dan syafaat orang-orang yang shalih. Sesungguhnya hal ini telah dinyatakan kebenarannya oleh kalangan ulama ahli sunnah.

Sepuluh, rahmat dari Yang Maha Penyayang diantara para penyayang. Saat semua rahmat telah habis, semua pintu telah tertutup, dan habislah semua kemampuan para hamba. Saat itulah datang pertolongan dari Allah Yang Maha Esa lagi Maha Membalas dan datanglah rahmah dari Allah Ta'ala, lalu Dia merahmati, menolong, dan menyayangi. Maka rahmat-Nyaadalah akhir dari segalanya,yaitu rahmat dari Yang Maha Penyayang diantara para penyayang.

Selanjutnya Ibn Taimiyah mengatakan, bahwa barangsiapa yang terlewatkan dari sepuluh macam penghapus dosa ini, maka sesungguhnya dia pasti masuk neraka dengan sebenarnya, karena sesungguhnya dia telah lari dari Allah seperti unta yang lari dari pemilikinya dan dia telah pergi dari Allah, sebagaimana seorang budak pembangkang yang pergi dari tuannya.....moga bermanfaat dan met malam jg met weekend aja tuk smua sahabat,salam santun..

Kamis, 22 Maret 2012




Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh....

sahabat fillah terkasih semoga rahmat dan hidayah sll tercurah pada kita semua,dipagi yang indah ini amat disayangkan bila terlewati begitu aja tanpa ada rasa syukur dari jiwa ini...

bersyukurlah sll atas smua nikmat yg mungkin anda terlupakan dari hal kecil menurutmu namun bernilai besar dihadapan-Nya

• Barang siapa yg kalbunya slalu disertai dgn kbaikn, niscaya kburukan tdk akan dpt membahayaknnya. Barang siapa yg slalu disertai dgn kburukan, niscaya kbaiknnya tdk akan berguna baginya.

• Orang yg bertaubat mempunyai kebanggaan yg tiada taranya di antara semua kebanggan yg dimilikinya, yaitu kegembiraan Allah dgn taubatnya.

• Kata2 yg lembut dpt melembutkan hati yg lebih keras dari batu. Tetapi kata2 yg kasar dpt mengasarkan hati yg lunak spt sutera.

• Memberi sedikit dgn ikhlas lebih mulia dari memberi dgn banyak tapi diiringi dgn riya atau umpatan. Dan yg paling baik adalah banyak dan ikhlas.

• Orang yg hebat bertindak sebelum berkata dan dia berkata selaras dengan tindakannya.

• Supaya engkau beroleh sahabat, hendaklah diri engkau sendiri sanggup menyempurnakan menjadi sahabat orang.

• Memaafkn mungkin amat berat utk diberikan kpd org yg pernah mlukai hati kita. Ttpi hnya dgn memberi kemaafan sajalah kita akan dpt mengobati hati yg tlh terluka.

• Seandainya kita tdk mampu utk mengutuskan secuil ksenangan kpd org lain, berusahalah spy kita tdk mengirimkan walau sezarah kesusahan kpd org lain.

sahabatku met jalankan aktifitas dan tetaplah optimis sll,dan lengkapilah dg shalat dhu'ha yach.....salam santun......"(^_^)"

Mengenangmu




hari-hari perih yang kita lewati tanpa tangis, adalah bentuk tawadhu kita pada sang Maha Pencipta.

luka sosial yang tersayat tiap hari, bukan alasan bagi kita bersedih karena kemenangan menanti di kemudian hari

rejeki yang kita dapat dipagi hari dan habis dimalam hari, tetap kita syukuri karena kita yakin Dia Maha Pemberi.

rasa adil yang terkoyak bukan alasan bagi kita untuk berontak, karena kita yakin Dia Maha Adil.

perang melawan hawa nafsu bukan alasan untuk menyerah, karena Dia Maha Kuasa atas sesuatu.

lalu,….

mengapa kau menangis bidadariku…..?

mengapa kau uraikan air matamu…..?

mengapa kau tersedu….?

mengapa kau menatapku begitu dalam…?

dan ketika kulihat wajah malaikat menjemputku….kubisikan lembut ditelinga kasihku “kau tak perlu menangis, karena jiwa adalah titipan…”

(kembali jiwaku kepada Sang Pemilik…… Innalillahi Wainna Illahi Rojiun….)

***mengenang ayah bunda yang telah lama menghadapNya

Ucap Salam





Kesalahan Dalam Menyingkat Ucapan Salam
-----------------------------------------------

 by Fadhl Ihsan


Ucapan ”Assalamu’alaikum”, السلام عليكم, merupakan anjuran agama, dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan umat beragama, dengan salam dapat menjalin persaudaraan dan kasih sayang, karena orang yang mengucapkan salam berarti mereka saling mendo’akan agar mereka mendapat keselamatan baik di dunia maupun di akhirat.


Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kalian tak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian.” [HR Muslim dari Abi Hurairah]


Seringkali seseorang mengawali tulisan dalam sms atau e-mail yang mengawali salamnya dengan singkatan. Singkatannya pun macam-macam. Ada yang singkat seperti “Asw” atau “Aslm“. Ada yang sedikit lebih panjang seperti : “ Ass Wr Wb” atau “Aslmwrwb”. Bahkan paling banyak kita dapati adalah kata “Ass“. Singkatan terakhir ini paling umum dan paling sering digunakan. Padahal ini adalah singkatan yang tidak enak untuk dibaca, terlebih kalau kita mengerti artinya. Marilah kita simak makna singkatan ini.


Dalam kamus linguistik yang penulis punya, arti dari kata Ass yang berasal dari bahasa Inggris itu adalah sebagai berikut:


Kata “Ass” berarti: Pertama, kb. (animal) yang artinya keledai. Kedua, orang yang bodoh. Don’t be a silly (Janganlah sebodoh itu). Dan ketiga, Vlug (pantat).


Padahal seperti kita ketahui ucapan Assalamu ’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh adalah sebuah ucapan salam sekaligus doa yang kita tujukan kepada orang lain. Ucapan salam dalam Islam sesungguhnya merupakan do’a seorang Muslim terhadap saudara Muslim yang lain. Maka, apabila kita mengucap salam dengan hanya menuliskan “Ass“, secara tidak sadar mungkin kita malah mendoakan hal yang buruk terhadap saudara kita.


Kita paham, mungkin banyak orang diantara kita cukup sibuk dan ingin cepat buru-buru menulis pesan. Barangkali, singkatan itu bisa mempercepat pekerjaan. Karena itu, penulis menyarankan, jika memang keadaan sedang tidak memungkinkan untuk menulis salam lewat SMS dengan kalimat lengkap karena sedang menyetir di jalan, misalnya, solusinya cukup mudah yaitu menulis pesan to the point saja. Atau tulislah “met pagi, met siang, met malam dan seterusnya. (1) Ini masih lebih baik dibandingkan kita harus memaksakan diri menggunakan singkatan dari doa keselamatan Assalamu ’alaikum menjadi “Ass” (pantat).


Jangan sampai awalnya kita ingin menyampaikan doa keselamatan namun yang terjadi justeru sebaliknya, kita mendoakan keburukan. Kalau boleh penulis mengistilahkan, niat baik ingin berdoa, jadinya malah ucapan kotor.


Ucapan salam adalah ucapan penghormatan dan doa. Apabila kita dihormati dengan suatu penghormatan maka seharusnya kita membalas dengan sebuah penghormatan pula yang lebih baik, atau minimal, balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan.


Karena itu, jika tidak berhati-hati maka mengganti ucapan Assalamu ’alaikum (Semoga sejahtera atasmu) dengan menyingkatnya menjadi “Ass” (pantat), sama artinya kita mengganti doa yang baik dengan umpatan kotor, yang artinya kira-kira, (maaf) “Pantat Lu!”


Seharusnya Bagaimana?
-----------------------------


Meski nampak sederhana, ucapan salam sudah diatur oleh agama kita (Islam). Ucapan Assalamu alaikum السلام عليكم dalam Bahasa Arab, digunakan oleh kaum Muslim. Salam ini adalah Sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, intinya untuk merekatkan ukhuwah Islamiyah umat Muslim di seluruh dunia. Mengucapkan salam, hukumnya adalah sunnah. Sedangkan bagi yang mendengarnya, wajib untuk menjawabnya. Itulah agama kita.


Sebelum Islam datang, orang Arab terbiasa menggunakan ungkapan-ungkapan salam yang lain, seperti Hayakallah, artinya semoga Allah menjagamu tetap hidup. Namun ketika Islam datang, ucapan itu diganti menjadi Assalamu ‘alaikum, artinya semoga kamu terselamatkan dari segala duka, kesulitan dan nestapa.


Ibnu Al-Arabi didalam kitabnya Al-Ahkamul Qur ’an mengatakan, bahwa salam adalah salah satu ciri-ciri Allah Subhanahu wa Ta’ala dan berarti “Semoga Allah menjadi Pelindungmu”.


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kamu tidak akan masuk surga hingga kamu beriman, dan kamu tidak beriman hingga kamu saling mencintai (karena Allah). Apakah kamu mau jika aku tunjukkan padamu satu perkara jika kamu kerjakan perkara itu maka kamu akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kamu !” (HR. Muslim)


Abu Umammah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ”Orang yang lebih dekat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah yang lebih dahulu memberi salam.” (Musnad Ahmad, Abu Dawud, dan At Tirmidzi )


Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Salam adalah salah satu Asma Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah Allah turunkan ke bumi, maka tebarkanlah salam. Ketika seseorang memberi salam kepada yang lain, derajatnya ditinggikan dihadapan Allah. Jika jama’ah suatu majlis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk yang lebih baik dari merekalah (yakni para malaikat) yang menjawab ucapan salam.” (Musnad Al Bazar, Al Mu’jam Al Kabir oleh At Tabrani)


Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “ Orang kikir yang sebenar-benarnya kikir ialah orang yang kikir dalam menyebarkan Salam.”


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman didalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 86, “Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu.”


Bedanya agama kita dengan agama lain, setiap Muslim ketika mengucapkan salam kepada saudaranya, dia akan diganjar dengan kebaikan (pahala).


Dalam kaidah singkat menyingkat pun sudah diatur oleh Allah dan diajarkan kepada Rasulullah. Dalam suatu pertemuan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, seorang sahabat datang dan melewati beliau sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bersabda, “Orang ini mendapat 10 pahala kebaikan,” ujar beliau. Tak lama kemudian datang lagi sahabat lain. Ia pun mengucapkan, “Assalamu‘alaikum Warahmatullah.” Kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Orang ini mendapat 20 pahala kebaikan.” Kemudian lewat lagi seorang sahabat lain sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum warahmatullah wa barakatuh.” Rasulullah pun bersabda, “Ia mendapat 30 pahala kebaikan.” [HR. Ibnu Hibban dari Abi Hurairah].


Nah dari tiga singkatan itu silahkan Anda pilih yang mana yang Anda inginkan tanpa harus menyingkatnya sendiri yang justru bisa menghilangkan nilai pahalanya. Tentu saja, jangan Anda lupakan, tiga singkatan itu sudah rumus dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang dipilihkan untuk kita.


Satu hal lagi yang perlu diingat adalah ketika kita menuliskan kata Assalamu ’alaikum, perlu diperhatikan agar jangan sampai huruf ‘L’ nya tertinggal sehingga menjadi Assaamu ’alaikum. Karena apa?


Diriwayatkan bahwa dahulu ada seorang Yahudi yang memberi salam kepada Nabi dengan ucapan “Assaamu ‘alaika ya Muhammad” (Semoga kematian dilimpahkan kepadamu). Dan kata assaamu ini artinya kematian. Kata ini adalah plesetan dari “Assalaamu ‘alaikum“. Maka nabi berkata, “Kalau orang kafir mengatakan padamu assaamu ‘alaikum, maka jawablah dengan wa ‘alaikum (Dan semoga atas kalian pula).” [HR. Bukhari]


Tulisan ini, mungkin nampak sederhana. Meski sederhana, dampaknya cukup besar. Boleh jadi, kita belum pernah membayangkannya selama ini. Nah, setelah ini, sebaiknya alangkah lebih baik jika memulai kembali menyempurnakan salam kepada saudara kita. Tapi andaikata memang kondisi tak memungkinkan, sebaiknya, pilihlah singkatan yang sudah dipilihkan Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tadi. Mungkin Anda agak capek sedikit tidak apa-apa, sementara sedikit capek, 30 pahala kebaikan telah kita kantongi.




Wallahu a’lam bish-shawab.

_______________

(1) Tentu saja dengan tidak meyakini bolehnya mengganti ucapan “Assalamu’alaikum…” dengan “Selamat pagi.. (atau yang sejenisnya)” , karena di sisi syariat hal ini terlarang. Yang dimaukan di sini adalah kata “met pagi, met siang,… dst” itu lebih baik daripada kata “ass..” yang dalam bahasa Inggris bermakna umpatan. Wallahu a’lam.

Senin, 19 Maret 2012

10 hal yg sia-sia


10 Hal yang Tidak Bermanfaat dan Sia-Sia


PENULIS: USTADZ MUHAMMAD ABDUH TUASIKAL

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahiim

Image
Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in.


Ibnu Qoyyim Al Jauziyah mengatakan bahwa ada sepuluh hal yang tidak bermanfaat.:

Pertama: memiliki ilmu namun tidak diamalkan.

Kedua: beramal namun tidak ikhlash dan tidak mengikuti tuntunan nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ketiga: memiliki harta namun enggan untuk menginfakkan. Harta tersebut tidak digunakan untuk hal yang bermanfaat di dunia dan juga tidak diutamakan untuk kepentingan akhirat.
Keempat: hati yang kosong dari cinta dan rindu pada Allah.

Kelima: badan yang lalai dari taat dan mengabdi pada Allah.

Keenam: cinta yang di dalamnya tidak ada ridho dari yang dicintai dan cinta yang tidak mau patuh pada perintah-Nya.

Ketujuh: waktu yang tidak diisi dengan kebaikan dan pendekatan diri pada Allah.

Kedelapan: pikiran yang selalu berputar pada hal yang tidak bermanfaat.

Kesembilan: pekerjaan yang tidak membuatmu semakin mengabdi pada Allah dan juga tidak memperbaiki urusan duniamu.

Kesepuluh: rasa takut dan rasa harap pada makhluk yang dia sendiri berada pada genggaman Allah. Makhluk tersebut tidak dapat melepaskan bahaya dan mendatangkan manfaat pada dirinya, juga tidak dapat menghidupkan dan mematikan serta tidak dapat menghidupkan yang sudah mati.

Itulah sepuluh hal yang melalaikan dan sia-sia. Di antara sepuluh hal tersebut yang paling berbahaya dan merupakan asal muasal segala macam kelalaian adalah dua hal yaitu: hati yang selalu lalai dan waktu yang tersia-siakan.

Hati yang lalai akan membuat seseorang mengutamakan dunia daripada akhirat, sehingga dia cenderung mengikuti hawa nafsu. Sedangkan menyia-nyiakan waktu akan membuat seseorang panjang angan-angan.

Padahal segala macam kerusakan terkumpul karena mengikuti hawa nafsu dan panjang angan-angan. Sedangkan segala macam kebaikan ada karena mengikuti al huda (petunjuk) dan selalu menyiapkan diri untuk berjumpa dengan Rabb semesta alam.

Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.

Rujukan: Al Fawa’id, Ibnu Qoyyim Al Jauziyah, hal. 108,  Darul ‘Aqidah, cetakan pertama, 1425 H.

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal




Apakah rizki itu berarti uang.....?
-------------------------------

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahiim

Di dalam kehidupan sering kita melihat betapa banyak orang di tengah-tengah kekayaannya masih merasa kurang, di tengah-tengah tengah harta yang melimpah ruah, masih saja mengeruk harta negara dengan korupsi. Betapa banyak manusia yang sudah punya harta berlimpah, masih saja tak puas, masih saja merasa kurang, masih saja terus mengejar harta, harta dan harta, sampai-sampai menghalalkan segala cara untuk memperolehnya.

 Dan kita temukan orang yang bergelimang harta dan populeritas, ada yang mati ditengah kekayaannya, bunuh diri di tengah kepopulerannya, mengapa ? Karena tak bersyukur atas rezeki yang telah diterimanya, bukankah kekayaan dan kepopuleran itu juga rezeki ? Ayo, siapa berani bilang kepopuleran itu bukan rezeki ? Bukankah banyak sekali orang yang ingin populer, ingin terkenal dan ingin dijadikan idola ?



Buat apa harta banyak-banyak, jika harta itu membuatmu menjadi budak yang hina, menjadi gelisah, khawatir, takut kehilangan dll. Harta yang haram adalah harta yang membawamu ke penjara dan ke neraka. Harta yang bermanfaat adalah yang dapat membawamu mencapai ridho Allah SWT dan ke syurga. Apa yang sudah kamu peroleh, apa yang kamu sedang peroleh, apa yang akan kamu peroleh dan apa yang tidak kamu peroleh, semua itu adalah karunia Allah SWT.



Apa yang diberikan dan apa yang tidak diberikan Allah SWT adalah baik bagimu menurut Allah SWT untukmu. Jika karunia Allah SWT semua diberikan padamu, niscaya kamu tak akan sanggup menerimanya, makanya Allah memberikan karuniaNya padamu sesuai dengan kemampuanmu, jika tidak, karunia tersebut bisa menjadi musibah bagimu, bukan berkah. Coba saja perhatikan di sekeliling kita, betapa banyak orang yang kaya raya, justru tak bahagia, karena harta yang didapati bisa saja bukan karena harta yang halal, korupsi, misalnya, sehingga ada ketakutan, kegelisahan, keresahan, takut di tangkap oleh KPK .



Sebenarnya rezeki sedikit, tapi disyukuri, lebih bermakna dan berkah, jika dibandingkan rezeki banyak, justru disia-siakan. Rezeki itu bukan banyak atau sedikitnya, tapi apakah bermanfaat atau tidak, berkah atau tidak dsb. Rezeki yang halal dapat menetramkan jiwa, sedangkan rezeki yang diperoleh dengan cara-cara haram, bukan hanya membuat jiwa menjadi gelisah, resah, tak tentram, juga penjara dunia dan di akherat azab sedang menanti.



Manusia seringkali berkeluh kesah terhadap sesuatu yang hilang darinya, tapi sering kali lupa bersyukur bila sesuatu itu mendatanginya. Dengan kata lain : rezeki yang diterima tidak disyukuri/tidak bersyukur kepada Allah, tapi jika rezeki itu hilang, seperti kebakaran, bencana alam, di curi, di rampok dll mereka berkeluh kesah, gelisah, resah, pusing, stress dsb. Repotnya lagi manusia mengukur rezeki Allah SWT dipersempit sedemikian rupa, sehingga yang namanya rezeki katanya uang, tak punya uang tak punya rezeki. Padahal rezekiNya sangat luas, tak terbatas pada uang saja, namun juga kesehatan, keimanan yang teguh, udara, air, matahari, dsb.



Rezeki, misalnya berupa rumah, betapapun besar dan indahnya, jika bukan milikmu buat apa ? Rumahmu betapapun besar dan indahnya, jika tidak kamu tempati, buat apa ? Apapun namanya, jika tidak bermanfaat langsung atau tidak langsung buat apa kamu miliki ? Barang itu bukan banyaknya, tapi apa manfaatnya ! Sedikit bermanfaat, lebih baik ketimbang banyak, tapi sia-sia. Dan ingat, rumahmu di dunia akan kamu tinggalkan dan itu rumah yang fana, rumahmu yang abadi di akherat. Bila kamu tidak mensyukuri apa yang telah Allah berikan kepadamu, kamu termasuk kupur nikmat !

Nikmat dariNya begitu banyaknya, diantaranya kamu punya kebebasan, punya perasaan, punya hati, jantung, kulit, gigi, mulut, tangan, kaki, dubur, paru-paru, usus, bisa baca, bisa mimpi, bekerja, berkarya, merdeka, punya teman, saudara, sahabat dan lain sebagainya, benar benar tak terhitung banyaknya karunia Allah. Dan kalau mau di hitung juga kamu tak akan sanggup untuk menghitungnya. Allahu Akbar ! Maka bersyukurlah atas semua karunia yang telah Allah berikan kepadamu, bila kamu tidak mau bersyukur keterlaluan ! Nikmat Allah kamu gunakan, tapi yang memberi nikmat kamu lupakan.



Kalau kamu masih saja mengeluh, padahal rejeki, karunia, nimat Allah SWT yang telah diberikan kepadamu begitu banyaknya, hingga kamu sendiri tak mampu menghitung nikmat tersebut. Bila kamu masih saja mengeluh, berarti kamu manusia yang tak tahu diri. Kalau di kasih nikmat saja kamu masih mengeluh, jangan-jangan kalau nikmat tersebut ditarik kembali oleh Allah darimu , Allah akan kamu maki-maki, kau akan berteriak, Tuhan tidak adil ! Kalau itu terjadi, kamu benar-benar akan menjadi manusia kupur ! Ya Allah hamba berlindung kepada-Mu dari sipat kupur seperti itu.



Kalau setiap hari kamu mengeluh terus , yang lelah sebenarnya bukan orang lain, tapi dirimu sendiri. Semakin banyak kamu mengeluh semakin cepat letih jiwamu dan perasaanmu semakin gundah gulana, hal ini jelas akan merugikan dirimu sendiri. Bisa-bisa menjadi sakit, yang kalau di periksa dokter tidak ditemukan penyakitnya, karena punyakitnya bersumber bukan di fisik, tapi di jiwa yang tak ada syukur di dalamnya. Penyakit jenis ini malah sukar disembuhkan, kecuali oleh diri sendiri,dengan cara Qanaah, menerima apa yang ada, sambil terus berikhtiar dengan sungguh-sungguh, sesudah itu tawaqal kepadaNya, menyerahkan hasil akhir pada keputusanNya.



Kalau kamu yang sudah punya harta benda, rumah, kendaraan saja merasa menderita atau tak merasa bahagia, gimana orang-orang yang sedang dilanda peperangan ? Dan perangnya di musim dingin lagi. Coba lihat mereka yang terkapar di Irak, Afganistan, Palestina dll. Coba kamu bayangkan para petugas pengeruk salju, di musim dingin di Moskow, berjam-jam mereka di luar mengeruk salju, dan pengeruknya seorang perempuan paro baya. Di tengah-tengah salju dan suhu udara yang sangat dingin, suhu minus bisa sampai 30 derajat C. Coba bayangkan, kamu yang berada di kamar atau di dalam rumah saja merasa kedinginan, nah mereka berjam-jam di luar rumah, sambil kerja, ditengah- tengah hujan salju mereka tetap bekerja.



Kadang-kadang di pagi-pagi buta mereka sudah mengeruk salju, sementara orang lain sedang terbui oleh mimpi-mimpi yang indah, nah lebih menderitakah kamu di banding mereka ? kalu kamu merasa lebih menderita, keterlaluan ! Coba lagi kamu lihat orang-orang yang dilanda kelaparan, karena kekeringan, makan saja susah, mencari sesuap dua suap nasi saja susahnya minta ampun, loh kamu itu seringkali bahkan kekenyangan, akibatnya badanmu semakin kegemukan, tidak seimbang antar tinggi badan dan berat badanmu ! Nah masihkah kamu merasa menderita ? Padahal karunia Allah SWT, begitu banyak telah kamu terima, hingga kamu tak mampu menghitungnya.



Kalau kamu merasa sendirian di Moskow atau di tempat rantauan lainnya di berbagai negara atau kota, jauh dari sanak keluarga di Tanah air Indonesia dan merasa tidak bahagia, coba kamu perhatikan dan kamu bayangkan orang-orang yang hidupnya di penjara, mereka bertahun-tahun hidup di penjara, bahkan ada yang sampai seumur hidup bahkan sampai mati di penjara ! Mereka yang hidup di penjara yang mereka hadapi hanya tembok-tembok yang membeku, dingin dan kehidupan yang sangat keras.


Mereka tak bisa kemana-mana, tidur di tempat yang kotor, nyamuk, tumbila, tikus telah menjadi teman sehari-hari. Banyak para narapidana yang tak seharipun bisa bertemu dengan sanak keluarganya, tidak bisa bertemu anak dan istrinya. Masihkah kamu merasa lebih menderita atau tidak bahagia ? Jika jawabanya “ ya” keterlaluan, mengapa ? Loh kamu masih bisa kemana-mana, pergi kemana saja yang kamu suka, tidur masih di kasur yang empuk, tak bertumbila dan tak bernyamuk, hangat, bersih dsb Masih bisa makan yang enak-enak, bisa mencari hiburan, punya pakaian dll.



Kalau kamu masih mengeluh juga atas segala karunia dan nikmat yang telah diberikan Allah SWT kepadamu, keterlaluan ! Coba kamu lihat pengemis-pengemis di pinggir jalan raya di Moskow pada saat musim dingin yang menggigit, suhu di bawah titik beku, sambil menggigil badan mereka, mereka kedinginan, duduk di aspal yang dingin karena salju, menadahkan tangan, meminta-minta serubel dua rubel, sambil terus melawan dingin berjam-jam setiap hari. Bayangkan lebih menderitakah kamu di banding mereka ? Jika kamu masih masih menderita, keterlaluan ! Ingat, kamu bukan punya hanya serubel. Walau di Moskowpun tak kurang orang kayanya, orang yang begelimang harta. Atau kamu lihat di Indonesia, betapa banyak orang yang hidup masih di pinggir bantaran sungai, di kolong-kolong jembatan, di tempat pembuangan sampah terakhir dst, walau yang kayapun tidak sedikit.



Coba lihat saat kau sedang minum air putih, nikmat bukan ? Apa lagi minumnya saat sedang kehausan, karena airpun adalah nikmat Allah! Mengapa? Coba saja lihat dirumah sakit betapa banyak hanya untuk minum air biasa yang kelihatannya sangat wajar, sangat biasa untuk orang sehat, tapi bagi orang sakit butuh perjuangan keras hanya untuk bisa minum. Dan mungkin kamupun pernah mengalami susahnya minum air putih biasa, karena radang tenggorokan dan sakitpun menyerang, badan panas, batuk, pusing, dan tenggorokan seperti di bakar. Dan hanya untuk minum air putih biasa berubah seperti bara yang membakar. Itulah, bisa minum airpun adalah nikmat Allah SWT yang wajib kamu syukuri. Alhamdulillah!



Jadi, begitu banyak karunia yang telah diberikannya padamu, tapi sering kali kamu ingkari. Karena selalu melihat ke “atas” ke yang lebih kaya, lebih sejahtera, lebih makmur, karenanya kurang bersyukur. Cobalah sekali-kali lihat ke “bawah” ke yang lebih miskin, yang lebih sederhana, yang lebih menderita, insya Allah, kau akan menjadi manusia yang bahagia, manusia yang pandai bersyukur atas segala karuniaNya. Karenanya kau tak akan merasa kekurangan di tengah keterbatasan, tak merasa menderita ditengah kemiskinan, tak merasa susah ketika tak punya apa-apa, karena yakin masih punya harapan, masih punya rejeki berupa anggota tubuh yang masih sehat dan lengkap, dengan fungsinya masing-masing. Nah, mengapa kau berkata: ” tak punya apa-apa” ?

Jadi, mengapa kau persempit rezeki Allah SWT hanya dengan Uang ? Rezeki Alllah SWT sangat luas, seluas langit dan bumi. Kita masih hidup saja, itu sudah rezeki Allah yang luar biasa. Ketika dapat membaca tulisan ini, itupun rezeki Allah. karena tanpa izinNya, kita tak akan mampu membaca satu katapun. Ayo, siapa yang masih berkata tak punya rezeki ?

Semoga kita semua bukan termasuk golongan orang yang kufur nikmat.....sahabat fillah silahkan saling berbagi dan bantu sesama teman yang membutuhkan....tak lupa salam santun ana selalu....

by:shalsyabela

-----------------------------------------------

Minggu, 18 Maret 2012

Wajah orang beriman



Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahiirrahmaniirrahiim
Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri.. (Al Qiyamah:22) Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. (Al insan:11) Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan.(Al Mutahaffifin:24)
Sebaliknya, orang yang jauh dari mengingat Allah, maka Allah akan tampakkan pada dzahir tubuhnya. Baik pada muka,anggota badan atau gejolak hatinya. Orang yang banyak berdosa akan mengalami suatu kesempitan hidup yang terlihat dari gelagat dan akhlak yang bejat. Sebagaimana firman Allah “
Barangsiapa yang lalai daripada mengingatKu, maka baginya kehidupan yang sempit” . Dan wajah-wajah pada hari itu muram..(Al Qiyamah:24) Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan..(Yunus:26)
Sholat dan Cahaya Ketaqwaan
Nabi saw bersabda “Sungguh, sholat itu ialah tiang agama”, jika baik sholatnya maka baik pula semuanya”. Allah juga berfirman “dirikanlah sholat untuk mengingatku”
Tidak bisa disangkal lagi bahwa sholat adalah amalan ‘ajaib’ yang bisa menghantarkan seseorang langsung menuju maqam (kedudukan) yang mulia di sisi Allah. Sebuah hadits yang panjang juga menjelaskan bahwa shalat bisa memberikan cahaya kesholihan pada wajah. Sebaliknya orang yang meninggalkan sholat, maka tercabutlah kesolihan dari wajahnya.
Shalat menjadikan diri bersinar dan penuh berkah
Ada sebuah kisah di zaman salaf yang pernah saya baca. Suatu kesempatan seseorang yang bertanya kepada seorang ulama yang shalih. ia bertanya “wahai ulama, mengapa orang-orang yang rajin sholat wajah orang itu terlihat bercahaya?” Maka, ulama itu menjawab: “karena ia sering menghadap kepada Dzat yang Maha Bercahaya (yakni Allah)”.Efek dari shalat yang benar akan berdampak besar terhadap kehidupan seseorang. Yang tadinya jauh dari ketenangan dan selalu gelisah, perlahan menjadi pribadi yang tenang. Yang tadinya ia suka berbuat maksiat, karena ia konsisten dengan sholat, akhirnya ia bisa menjadi ahli wara’. Seperti yang dikisahkan dalam hadits bahwa ada seorang laki-laki yang selalu mencuri padahal ia sholat. Kemudian nabi tersenyum dan mengatakan bahwa insya Allah shalatnya akan menghilangkan sifat suka mencurinya.
Nah, sekarang jikalau kita belum mampu untuk selalu khusyu’ minimal usaha kita ialah mencoba untuk ON TIME dalam menunaikan shalat. Kemudian belajar memahami arti dan makna bacaan-bacaan shalat. Belajar bagaimana untuk tuma’ninah yang sempurna serta bertanya kepada ulama shalih tentang shalat kita. Semoga Allah menyempurnakan. Wallahu a’lam

Sahabat




Bagai bintang dan segala kebebasan di angkasa
Bagai cerita tentang rasa surga
Kita bersama
Aneka warna hiasi alur algoritma kehidupan
Terik dan sejuk adalah biasa
Kalianlah sahabat-sahabatku, penyejuk bagi jiwa
Senantiasa mendengar saat kumengeluh, padahal kalianpun sedang berada dalam peluh

Senantiasa membelai saat kukecewa, padahal kalianpun tengah ada dalam gelisah
Kalianlah sahabat-sahabatku, hadiah indah dari surga
Penuntun saat terbuta
Payung saat hujan dan terik
Penerang saat berjalan dalam lorong gelap
Penunjuk saat tersesat
Penegur saat terlena
Pendengar setia saat bercerita tentang segala
Pengangkat saat terpuruk
Ku…

Kalianlah sahabat-sahabatku, keajaiban yang sempurna
Menjadi mata air
Menjadi buku diary
Menjadi motivator
Menjadi boneka
Menjadi guru
Menjadi saudara
Menjadi mata-mata
Ku…

Kalianlah sahabat-sahabatku, keindahan dalam hidup
Warna-warna agung sang pelukis yang dicoretkan dalam lembar hidupku
Komposisi lagu gubahan sang penyanyi yang mengisi semua relung di ragaku
Untaian kata terangkai sang penyair yang menyejukkan rasa panas hatiku
Pernah kita sama-sama tak sejalan
Dan untuk sesaat aku menjadi begitu membencimu
Lalu dengan segera, segala menjadi lebih sempurna
Dan kita tetap bersama

Entah apa jadinya hidupku tanda canda tawa kalian
Takkan ada nada lagu bagi ragaku
Entah apa jadinya hidupku tanpa celotek riang kalian
Takkan ada penyejuk untuk jiwaku
Sahabat, kuyakini inilah takdir
Tuhan yang telah mempertemukan dan mengenalkan aku pada kalian

Menghujamkan di hati-hati kita rasa saling sayang
Dalam banyak waktu yang telah kulewati bersama kalian
Dalam banyak kisah yang telah kualami bersama kalian
Dalam banyak khayalan yang tercipta bersama kalian
Dan mimpi-mimpi yang terinspirasi dari kalian
Sungguh kutelah mendapat banyak hal
thanks untuk smuanya sahabatku....

= Malaikat menggambarkan syurga ke pada Asiah =





Malaikat Menunjukkan Gambaran Syurga kepada Asiah
---------------------------------------------------------------

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrahmaanirrahiim

Dalam sejarah tokoh kekafiran yang paling dahsyat adalah Firaun. Ia bukan saja tidak mengakui adanya Tuhan malah ia mengangkat dirinya sebagai tuhan yang berhak disembah sehingga tergamak ia menyatakan di hadapan rakyat jelata, “Akulah tuhan kamu yang maha tinggi.”

Orang-orang kafir seperti Raja Namrud, Abu Jahal, Abu Lahab dan beberapa orang lagi yang terkenal dalam sejarah, mereka tetap mengakui adanya Tuhan. Hanya sahaja mereka tidak mengakui tuhan mereka adalah Allah Yang Maha Esa.

Segala seruan Nabi Musa dan Harun sedikitpun tidak pernah ia hiraukan, malah pernah suatu ketika Firaun naik ke puncak sebuah bangunan yang tinggi dan melepaskan anak panah ke langit. Kebetulan anak panah itu jatuh di hadapannya dengan bersimbahan darah, lalu ia siarkan pada rakyat jelata bahawa ia telah membunuh Tuhan Nabi Musa sedangkan darah tersebut hanyalah darah burung yang Allah tetapkan mengenai sasaran anak panahnya supaya ia bertambah kufur dengan kesombongan dan kekafirannya.

Seluruh rakyatnya dipaksa untuk menyembah dan sujud padanya. Sesiapa yang ingkar, pasti dibunuhnya sehingga seluruh rakyatnya merasa takut dan tidak mempunyai pilihan kecuali menyembahnya.

Walaupun seluruh rakyat telah menyembahnya sebagai tuhan, ada seorang yang paling dekat hubungan dengan dirinya berani mengingkarkan dirinya sebagai tuhan yaitu isterinya sendiri, Asiah.

Dialah satu-satunya orang yang beriman kepada Allah di istana Firaun. Rahsia keimanannya yang disembunyikan selama ini telah terbongkar berpuncak dari ucapan perkataan “Allah” yang terbit dan mulutnya secara tidak sengaja.

Firaun berusaha mebmujuk supaya ia kembali kepada kekafirannya. Ia berkata: “Wahai isteriku, tahukah engkau akibat orang yang mengingkari diriku sebagai tuhan? Sebelum engkau menyesal, ubahlah pendirianmu!”

Jawab Asiah dengan tegas: “Wahai Firaun, pendirianku tidak akan berubah walau apapun yang akan menimpa diriku dan perlu engkau ingat bahawa engkau dan aku adalah sama-sama manusia biasa. Tuhanmu dan Tuhanku adalah Allah.”

Firaun berusaha membujuknya dengan kata-kata lemah lembut tetapi tetap tidak berhasil, lalu digunakan kekerasan. Kata Firaun: “Hai Asiah, jika engkau tidak mau mengubah pendirianmu, pastilah engkau akan aku pancung!”

Jawab Asiah: “Wahai Firaun, lakukanlah apa yang engkau mahu tetapi sedikitpun engkau tidak akan dapat menguasai pendirianku dan dengarkanlah sekali lagi aku nyatakan bahawa Tuhanmu dan Tuhanku adalah Allah.”

Setelah usaha mempengaruhinya secara lemah lembut maupun secara keras juga tidak berhasil, lalu Firaun membuat pengumuman pada sekalian rakyatnya bahwa seorang perempuan akan dipancung kepalanya akibat keengganannya untuk mengakui Firaun sebagai tuhan iaitu Asiah, isterinya sendiri. Semoga hukuman ini akan menjadi pengajaran bagi siapa yang ingkar akan ketuhanan Firaun.

Pada masa yang telah ditentukan, berkumpullah sekalian rakyat di suatu tempat di mana Asiah diikat pada sebatang pokok kurma. Firaun masih tidak berputus asa dan coba membujuknya.

Katanya: “Wahai Asiah, ubahlah pendirianmu. Engkau akan kumaafkan.” Berulang kali pula Asiah menjawab: “Tidak, janganlah engkau cuba mempengaruhiku lagi. Sia-sia sahaja perbuatanmu.”

Lalu Asiah memohon pada Allah sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam Al-Quran surah At-Tahrim ayat 11 yang bermaksud: “Dan Allah mengemukakan satu misal perbandingan bagi orang-orang yang beriman iaitu perihal isteri Firaun ketika ia berkata: Tuhanku, binalah untukku sebuah istana di sisiMu dalam syurga dan selamatkanlah aku daripada Firaun dan perbuatannya serta selamatkanlah aku daripada kaum yang zalim.”

Permohonan Asiah diperkenankan oleh Allah, lalu Allah perintahkan pada malaikat: “Sesungguhnya hambaKu memohon padaKu dan Aku perkenankan permohonannya. Maka perlihatkanlah padanya gambarannya kerana suaminya yang di dunia akan Aku ganti dengan suami yang lebih baik di dalam syurga, istananya yang ada di dunia akan Aku ganti dengan istana yang lebih baik di dalam syurga.”

Maka malaikat pun menunjukkan gambaran keindahan syurga sebagaimana permohonan Asiah. Pada ketika itu Asiah tersenyum seolah-olah ia mencabar kematiannya. Asiah menghadapi kematian tidak dalam keadaan bersedih, juga tidak menangis malah tersenyum.


Sumber: KISAH MALAIKAT

Dengan artikel ini semoga bisa menjadikan pembelajaran kita dalam membela agama Allah dan
Jadikan motivasi buat kita semua dalam beribadah dan kecintaan kita terhadap Allah Swt & Nabi Muhammad Saw..
silahkan saling berbagi sesama tema yang membutuhkan dan saling bantu dan berhubung banyak yang minta ditag dan ana tak cukup hafal akun anda smua jadi yang belum berteman dengan aku ana silahkan add dulu dan bagi yang sudah berteman mohon kerja samanya bila ingin di tag silahka tulis di album agar ana tau atau inbok,syukran sebelumnya atas kerja samanya.....afwan bila merepotkan anda....salam santun penuh damai dan eratkan ukhuah islamiyah......"(^_^)"

by:shalsyabela
===============================

Kamis, 15 Maret 2012

Renungan


Sakaratul Maut

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Bismillahirrahmaniirrahiim


“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kamu tangisi boleh berbicara, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kamu sekelian, niscaya kamu akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kamu sendiri”. (Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan).


Datangnya Kematian Menurut Al Qur’an :
-------------------------------------------------------------

1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian. Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)

2. Kematian akan mengejar sesiapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang kukuh atau berlindung di balik teknologi perubatan yang canggih serta ratusan doktor terbaik yang ada di muka bumi ini. Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, walau pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kukuh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (QS An-Nisa 4:7 8)

3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindarinya.Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS al-Jumu’ah, 62: 8)

4. Kematian datang secara tiba-tiba. Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS, Luqman 31:34)

5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepatDan Allah sekali-
kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS, Al-Munafiqun, 63:11)

Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut
----------------------------------------------------------------

Sabda Rasulullah SAW : “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi) Sabda Rasulullah SAW : “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari) Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah SAW . Ka’b al-Ahbar berpendapat : “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.

Imam Ghozali berpendapat : “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bahagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki”.

Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pemuda yang muncul dari salah satu kuburan. “Wahai manusia !”, kata pemuda tersebut. “Apa yang kalian kehendaki dariku? Lima puluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perit bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku.”

Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang. Mustafa Kemal Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi. Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang selama ia hidup. Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak. Demikianlah rencana Allah. Wallahu a’lam bis shawab.


Sakaratul Maut bagi Orang-orang Zalim

Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang zalim. Allah SWT pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pemuda besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.

Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malakatul Maut saja sudah menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa roh dari tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.

Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.

Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karana) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (QS Al-An’am 6:93)

(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); “Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun”. (Malaikat menjawab): “Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan”. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu. (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)


Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang zalim, si malaikat akan berkata, “Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir kami ke tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik ! “ Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.
Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka”.

Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang zhalim di neraka, “Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan
siksa neraka”. Naudzu bila min dzalik!

Sakaratul Maut bagi Orang-orang Yang Bertaqwa
------------------------------------------------------------------------------

Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum.

Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam syurga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Assalamualaikum, masuklah kamu ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS, An-Nahl, 16 : 30-31-32)

Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, “Bergembiralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa menunggumu”.

Semoga kita yang masih hidup dapat selalu dikrurnikan hidayah-Nya, berada dalam jalan yang benar, selalu istiqomah dalam keimanan, dan termasuk umat yang dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut, di alam barzakh, di Padang Mahsyar, di jembatan jembatan Sirath-al mustaqim, dan seterusnya.

Wallahu a’lam bish-shawab. by arrahmah


SuaraHATI: Ya Allah…. sesungguhnya aku ingin bersama orang yg bertakwa di akhirat nanti. Ya Allah matikanlah kami dalam keadaan iman, Islam dan khusnul khotimah…….. Ya Allah, ampunkan dosa kami, matikanlah kami dalam keadaan yang baik. Aamin ya robbal alamin


murni-suarahati.blogspot.com/2010/07/demi-allah-seandainya-jenazah-yang.
Silahkan saling berbagi dan saling bantu sesama teman yang membutuhkan
,salam santun ukhuah fillah dengan penuh kedamaian,jadikanlah kematian sebagai renungan karena tiada satu makhlukpun yang dapat menghindarinya semua akan merasakan hanya tunggu waktu dn kematian itu selalu mengintai kita dimanapun kita berada..