Kamis, 22 Maret 2012

Mengenangmu




hari-hari perih yang kita lewati tanpa tangis, adalah bentuk tawadhu kita pada sang Maha Pencipta.

luka sosial yang tersayat tiap hari, bukan alasan bagi kita bersedih karena kemenangan menanti di kemudian hari

rejeki yang kita dapat dipagi hari dan habis dimalam hari, tetap kita syukuri karena kita yakin Dia Maha Pemberi.

rasa adil yang terkoyak bukan alasan bagi kita untuk berontak, karena kita yakin Dia Maha Adil.

perang melawan hawa nafsu bukan alasan untuk menyerah, karena Dia Maha Kuasa atas sesuatu.

lalu,….

mengapa kau menangis bidadariku…..?

mengapa kau uraikan air matamu…..?

mengapa kau tersedu….?

mengapa kau menatapku begitu dalam…?

dan ketika kulihat wajah malaikat menjemputku….kubisikan lembut ditelinga kasihku “kau tak perlu menangis, karena jiwa adalah titipan…”

(kembali jiwaku kepada Sang Pemilik…… Innalillahi Wainna Illahi Rojiun….)

***mengenang ayah bunda yang telah lama menghadapNya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar