Minggu, 18 Maret 2012

Wajah orang beriman



Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahiirrahmaniirrahiim
Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri.. (Al Qiyamah:22) Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. (Al insan:11) Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan.(Al Mutahaffifin:24)
Sebaliknya, orang yang jauh dari mengingat Allah, maka Allah akan tampakkan pada dzahir tubuhnya. Baik pada muka,anggota badan atau gejolak hatinya. Orang yang banyak berdosa akan mengalami suatu kesempitan hidup yang terlihat dari gelagat dan akhlak yang bejat. Sebagaimana firman Allah “
Barangsiapa yang lalai daripada mengingatKu, maka baginya kehidupan yang sempit” . Dan wajah-wajah pada hari itu muram..(Al Qiyamah:24) Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan..(Yunus:26)
Sholat dan Cahaya Ketaqwaan
Nabi saw bersabda “Sungguh, sholat itu ialah tiang agama”, jika baik sholatnya maka baik pula semuanya”. Allah juga berfirman “dirikanlah sholat untuk mengingatku”
Tidak bisa disangkal lagi bahwa sholat adalah amalan ‘ajaib’ yang bisa menghantarkan seseorang langsung menuju maqam (kedudukan) yang mulia di sisi Allah. Sebuah hadits yang panjang juga menjelaskan bahwa shalat bisa memberikan cahaya kesholihan pada wajah. Sebaliknya orang yang meninggalkan sholat, maka tercabutlah kesolihan dari wajahnya.
Shalat menjadikan diri bersinar dan penuh berkah
Ada sebuah kisah di zaman salaf yang pernah saya baca. Suatu kesempatan seseorang yang bertanya kepada seorang ulama yang shalih. ia bertanya “wahai ulama, mengapa orang-orang yang rajin sholat wajah orang itu terlihat bercahaya?” Maka, ulama itu menjawab: “karena ia sering menghadap kepada Dzat yang Maha Bercahaya (yakni Allah)”.Efek dari shalat yang benar akan berdampak besar terhadap kehidupan seseorang. Yang tadinya jauh dari ketenangan dan selalu gelisah, perlahan menjadi pribadi yang tenang. Yang tadinya ia suka berbuat maksiat, karena ia konsisten dengan sholat, akhirnya ia bisa menjadi ahli wara’. Seperti yang dikisahkan dalam hadits bahwa ada seorang laki-laki yang selalu mencuri padahal ia sholat. Kemudian nabi tersenyum dan mengatakan bahwa insya Allah shalatnya akan menghilangkan sifat suka mencurinya.
Nah, sekarang jikalau kita belum mampu untuk selalu khusyu’ minimal usaha kita ialah mencoba untuk ON TIME dalam menunaikan shalat. Kemudian belajar memahami arti dan makna bacaan-bacaan shalat. Belajar bagaimana untuk tuma’ninah yang sempurna serta bertanya kepada ulama shalih tentang shalat kita. Semoga Allah menyempurnakan. Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar