Minggu, 20 Mei 2012

Persiapan sblm nikah





                        ~* Persiapan sebelum menikah *~
                  ======================================



Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dalam tugas apa pun,
persiapan yang baik dan matang menjadi
kunci keberhasilan. Hal itu juga yang terjadi
dengan pernikahan. “Persiapan” menjadi
kata kunci agar nantinya pernikahan bisa
dijalankan dengan baik. Apakah itu
sebelum, ketika dan sesudah ijab kabul.

Kira-kira apa saja sih yang harus
dipersiapkan seorang calon suami dan
istri? Yuk, kita tengok apa saja target
persiapannya.

Pertama, persiapan untuk menjadi seorang
pemimpin (khusus untuk calon suami).
Allah SWT telah menegaskan bagi seorang
laki-laki menjadi pemimpin dalam rumah
tangga (QS An-Nisaa’: 34).

Tugas sebagai seorang pemimpin ini tidak
berarti seorang suami lebih tinggi dari yang
dipimpin (istri). Jabatan hanya sekadar
pembagian tugas, dengan beban
tanggungjawab yang lebih besar. Seorang
suami bertanggung jawab penuh untuk
menafkahi dan membimbing istri serta
anak-anaknya agar selamat dunia dan
akhirat.

Kedua, persiapan ilmu, khususnya ilmu
agama. Sebagai seorang suami harus bisa
mendidik istrinya. Seorang suami yang
kurang ilmu, biasanya hanya bisa
mengarang saja. Orang yang ngarang
biasanya cenderung bersikap emosional,
dan mudah marah.

Pengetahuan agama yang dimiliki tidaklah
harus sempurna sekali. Setidaknya
mengetahui mana yang wajib, sunnah, dan
mana yang makruh. Ditambah ilmu-ilmu
lainnya, seperti psikologi, kesehatan,
manajemen keuangan, dan lainnya (jika
diperlukan).

Walau tidak mendalam,
setidaknya kita tahu sehingga memilik
pegangan.

Ketiga, persiapan mental. Dalam
rumah tangga pasti akan ditemukan banyak
masalah yang akan menghampirinya
pasangan suami-istri. Agar kita mampu
mengelola masalah secara cerdas
dibutuhkan kekuatan mental (ruhani) serta
kelapangan hati suami-istri.
Orang yang lemah mental dan imannya,
cenderung goyah ketika dihadapkan pada
sebuah masalah. Tanpa kesiapan mental
dan ruhani, masalah kecil bisa menjadi
besar, masalah sederhana bisa menjadi
rumit.

Keempat, persiapan finansial atau
keuangan. Membangun rumahtangga tidak
cukup sekadar kata CINTA dan cita-cita
ideal. Yakin bahwa Allah Maha Kaya
memang penting. Namun keyakinan
tersebut harus disempurnakan dengan
ikhtiar yang sempurna.

Dan masih banyak lagi persiapan yang bisa
(calon suami-istri) siapkan.
Selagi masih
ada waktu, maka persiapkan segalanya
dengan matang, banyak belajar, perkuat
ibadah, perbanyak doa, termasuk
mempersiapkan mental dan finansial.

Semoga pernikahannya diberkahi Allah
SWT. Aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar