Rabu, 29 Februari 2012

= 10 Renungan Bagi Yg Tertimpa Musibah =


10 Renungan Bagi Yang Ditimpa Ujian/Musibah


Ujian menyerang siapa saja tidak pandang bulu. Sebagaimana orang miskin diuji…orang kayapun demikian. Sebagaimana rakyat jelata hidup di atas ujian…para penguasa juga diuji. Bahkan bisa jadi ujian yang dirasakan oleh para penguasa dan orang-orang kaya lebih berat daripada ujian yang dirasakan oleh orang-orang miskin dan rakyat jelata.

Jangan disangka hanya si miskin yang menangis akibat ujian yang ia hadapi…, atau hanya si miskin yang merasakan ketakutan…bahkan seorang penguasa bisa jadi lebih banyak tangisannya dan lebih parah ketakutan yang menghantuinya daripada si miskin. Intinya setiap yang bernyawa pasti diuji sebelum maut menjemputnya…siapapun juga orangnya. Entah diuji dengan kesulitan atau diuji dengan kelapangan, kemudian ia akan dikembalikan kepada Allah untuk dimintai pertanggung jawaban bagaimana sikap dia dalam menghadapi ujian tersebut. Allah berfirman :

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan" (QS Al-Anbiyaa' : 35)

Memang dunia ini adalah medan ujian…kehidupan ini ada medan perjuangan…Allah berfirman ;

تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (١) الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

"Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun"
 (QS Al-Mulk : 1-2)

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا

"Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya"
 (QS Huud : 7)

Jikalau orang kafir juga tidak selamat dari ujian kehidupan, maka apatah lagi seorang yang beriman kepada Allah?, pasti akan menghadapi ujian. Allah berfirman :

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَ

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?" (QS Al-'Ankabuut : 2)

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar" (QS Al-Baqoroh : 155)

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat" (QS Al-Baqoroh : 214)

Bahkan semakin tinggi iman seseorang maka semakin banyak ujian yang akan ia hadapi. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

أَشَدُّ النَّاسِ بَلاَءً الأَنْبِيَاءُ ، ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالْأَمْثَلُ ، يُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِيْنِهِ ، فَإِنْ كَانَ دِيْنُهُ صَلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِيْ دِيْنِهِ رِقَّةٌ اُبْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِيْنِهِ، فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الْأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةٌ

"Orang yang paling berat ujiannya adalah para Nabi, kemudian yang paling sholeh dan seterusnya. Seseorang diuji berdasarkan agamanya, jika agamanya kuat maka semakin keras ujiannya, dan jika agamanya lemah maka ia diuji berdasarkan agamanya. Dan ujian senantiasa menimpa seorang hamba hingga meninggalkan sang hamba berjalan di atas bumi tanpa ada sebuah dosapun"
 (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 143)

Jika anda terkadang merasakan ujian yang terus menimpa anda maka itulah yang pernah dirasakan oleh seorang Imam besar sekelas Imam Syafii. Al-Imam Asy-Syafii rahimahullah berkata :

مِحَنُ الزَّمَانِ كَثِيْرةٌ لاَ تَنْقَضِي ... وَسُرُوْرُهَا يَأْتِيْكَ كَالْأَعْيَادِ

Cobaan zaman banyak tidak habis-habisnya….

Dan kegembiraan zaman mendatangimu (sesekali) seperti sesekalinya hari raya

Bahkan terkadang ujian datang bertubi-tubi dan bertumpuk-tumpuk. Imam Syafi'i rahimahullah juga berkata :

تَأْتِي الْمَكَارِهُ حِيْنَ تَأْتِي جُمْلَةً ... وَأَرَى السُّرُوْرَ يَجِيْءُ فِي الْفَلَتَاتِ

"Hal-hal yang dibenci tatkala datang bertumpuk-tumpuk…

Dan aku melihat kegembiraan datang sesekali"



Berikut ini 10 perkara yang hendaknya direnungkan oleh anda jika anda ditimpa musibah atau ujian :

Pertama : Yakinlah bahwa selain andapun juga diuji. Ada yang diuji dengan kemiskinan…, ada yang diuji dengan harta, jabatan, dan kekuasaan…ada yang diuji dengan istri yang berakhlak buruk…, ada wanita yang diuji dengan suami bejat…, ada wanita yang diuji dengan mertua jahat…, ada yang diuji dengan ibunya…, dan terlalu banyak model ujian yang menimpa manusia. Maka anda sebagaimana manusia-manusia yang lain yang juga ditimpa musibah/ujian yang beraneka ragam

Kedua : Sabarlah dengan ujian yang sedang anda hadapi…, Alhamdulillah anda masih bisa memikulnya. Bisa jadi jika anda diuji dengan ujian yang lain maka anda tidak akan mampu menghadapinya. Yakinlah bahwa tidaklah Allah menguji kecuali dengan ujian yang mampu dihadapi oleh seorang hamba

Ketiga : Terkadang syaitan membisikkan kepada anda bahwa ujian yang anda hadapi sangatlah berat dan tidak mungkin untuk anda pikul…maka ingatlah bahwa saat ini masih terlalu banyak orang yang diuji dengan ujian yang jauh lebih berat dengan ujian yang sedang anda hadapi

Keempat : Bukankah ujian jika dihadapi dengan kesabaran maka akan menghapus dosa-dosa dan meninggikan derajat??

Kelima : Bahkan bisa jadi Allah menghendaki anda untuk meraih sebuah tempat yang tinggi di surga yang tidak mungkin anda peroleh dengan hanya sekedar amalan-amalan sholeh anda. Amalan sholeh anda tidak cukup untuk menaikan anda ke tempat tinggi tersebut. Anda tidak akan mampu untuk sampai ke tempat tinggi tersebut kecuali dengan menjalani ujian-ujian yang tidak henti-hentinya untuk mengangkat derajat anda

Keenam : Ingatlah… dengan ujian terkadang kita baru sadar bahwasanya kita ini sangatlah lemah dan selalu butuh kepada Allah Yang Maha Kuasa. Terkadang kita baru mengenal yang namanya khusyu' dalam sholat…kita baru bisa merasakan kerendahan yang disertai deraian air mata…kita baru bisa merasakan nikmatnya ibadah…tatkala ujian datang…tatkala musibah menerpa.

Ketujuh : Ingatlah…dengan ujian atau musibah yang menimpa kita terkadang menghilangkan sifat ujub pada diri kita. Karena tatkala kita rajin beribadah dan selalu mendapatkan kenikmatan terkadang timbul ujub dalam diri kita dengan merasa bahwa diri kita hebat selalu beruntung. Jangan sampai kita salah persepsi dengan menganggap tanda kecintaan Allah kepada seorang hamba adalah tidak ditimpanya sang hamba dengan musibah. Bahkan perkaranya justru sebaliknya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

إِنَّ اللهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ

“Jika Allah mencintai sebuah kaum maka Allah akan menguji mereka” 
(Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 146)

Kedelapan : Berhusnudzonlah kepada Allah, yakinlah bahwa dibalik ujian dan musibah yang menimpamu ada kebaikan dan hikmah. Justru jika ujian tersebut tidak datang dan jika musibah tersebut tidak menimpamu maka akan lebih buruk kondisimu. Allah berfirman :

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ

“Dan boleh jadi kalian membeci sesuatu padahal ia amat baik bagi kalian” (QS Al-Baqoroh : 216)

Kesembilan : Bahkan bisa jadi musibah atau ujian yang kita benci tersebut bahkan mendatangkan banyak kebaikan. Allah berfirman:

فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلُ اللهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا

“Maka mungkin kalian membenci sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”
 (QS An-Nisaa : 19)

Kesepuluh : Ingatlah bahwasanya tidak ada istrirahat total…kegembiraaan total…kecuali di akhirat kerak. Selama anda masih hidup di dunia maka siap-siaplah dengan ujian yang menghadang. Bersabarlah…tegarlah…demi meraih ketentaraman dan kebahagiaan abadi kelak di surga. Ada orang awam yang berkata, “Kalau mau hidup di dunia harus siap diuji, kalau tidak mau diuji ya…jangan hidup di dunia !!!”

Kota Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-, 
Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja

= 10 Cara Penghapus Dosa =





‎10 Cara Penghapus Dosa
---------------------------------------------------

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,sahabat fillah inginkah dosa-dosa kita terampuni....?
Dan sudahkah kita lakukan apa yang menjadi syarat teram,puni sgala dosa....





Diantara jalan bagi penghapus dosa bagi seorang muslim dan mukmin, diantaranya, pertama, membaca istighfar (memohon ampun), kedua, taubat, ketiga, mengerjakan amal-amal kebaikan yang menghapuskan dosa, sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya : 

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ 

"Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itlah peringatan bagi orang-orang yang ingat". (QS : Hud :114) 



Keempat, berbagai musibah yang menimpa diri manusia yang lemah karena dosa yang telah dilakukannya. Yang paling berat adalah musibah yang mengantarkannya pada kematian dan yang paling ringan adalah duri yang menusuk dirinya serta teriknya sinar matahari yang menyengat. 



kelima, doa orang-orang mukmin shalih yang diperuntukkan bagi yang bersangkutan.




 Keenam, kerasnya rasa sakit saat meregang nyawa dan kesulitan yang dialami oleh orang yang bersangkutan saat menghadapi kematiannya yang kepedihan dan rasa sakitnya tak terperikan. Semoga Allah meringankan penderitaannya bagi diri kami dan juga bari diri anda pada saat yang kritis itu. Sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. 



Ketujuh, Adzab khubur. Tahukah anda apakah adzab khubur itu? Adzab khubur pasti akan mencabut kalbu orang-orang yang mengesakan dan pasti akan terasa hampir melayangkannya, jika mereka mempunyai sedikit keyakinan tentangnya. 



Kedelapan, ketakutan yang sangat pada hari menghadap kepada Allah Ta'ala pada hari Kiamat nanti. Itulah saat kita keluar dari khuburan kita dalam keadaan menangis karena berdosa seraya memilkul semua kesalahan dan kedurahakaan yang telah kita lakukan, lalu kita datang untuk dihadapkan kepada peradilan Allah Ta'ala. 



Kesembilan, syafa'at Rasulullah shallahu alaihi wa sallam, syafaat para wali, dan syafaat orang-orang yang shalih. Sesungguhnya hal ini telah dinyatakan kebenarannya oleh kalangan ulama ahli sunnah. 





Sepuluh, rahmat dari Yang Maha Penyayang diantara para penyayang. Saat semua rahmat telah habis, semua pintu telah tertutup, dan habislah semua kemampuan para hamba. Saat itulah datang pertolongan dari Allah Yang Maha Esa lagi Maha Membalas dan datanglah rahmah dari Allah Ta'ala, lalu Dia merahmati, menolong, dan menyayangi. Maka rahmat-Nyaadalah akhir dari segalanya,yaitu rahmat dari Yang Maha Penyayang diantara para penyayang. 



Selanjutnya Ibn Taimiyah mengatakan, bahwa barangsiapa yang terlewatkan dari sepuluh macam penghapus dosa ini, maka sesungguhnya dia pasti masuk neraka dengan sebenarnya, karena sesungguhnya dia telah lari dari Allah seperti unta yang lari dari pemilikinya dan dia telah pergi dari Allah, sebagaimana seorang budak pembangkang yang pergi dari tuannya.



Silahkan tuk intropexi sudahkah kita lakukan smua itu...masih ada waktu sebelum smuanya terlambat
hayooooooooooooook....semangat yach......(^_^)
met pagi dan met aktifitas aja yach.....salam santun penuh damai...

= Berhati-hatilah Dlm Berteman =





KEPRIBADIAN INSAN TERLIHAT PADA KAWAN
-----------------------------------------------

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,sahabat fillah berhati-hatilah dalam memilih teman karena akan berpengaruh besar dalam kehidupanmua dan prilakumu...

"Seseorang itu tergantung perilaku dan kebiasaan temannya, maka hendaklah salah seorang dari kalian memperhatikan dengan siapa ia akan berteman." (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)


Sahabat terkasihku, pada kedewasaan kita yang mulai menumbuh, kecenderungan akan sosok seorang temanpun semakin menyayap, perannya menyusup diam-diam maupun terang-terangan mempengaruhi cara kita bersikap, kecenderungan orangtua kitapun sedikit tergeser bahkan bisa saja lenyap. Tak heran kekhawatiran orangtua kita akan memuncak ketika teman yang kita bersamai kontradiktif dengan kriteria mereka. Ah tentu saja, orangtua mana yang takkan gelisah memperhatikan buah hatinya menjadi ‘racun’ bagi dirinya dan oranglain. Lihatlah dirimu, relakah jika racun itu adalah dirimu…


“Perumpamaan teman duduk yang baik dengan teman duduk yang jahat adalah seperti penjual minyak wangi dengan pandai besi. Adapun penjual minyak wangi tidak melewatkan kamu, baik engkau akan membelinya atau engkau tidak membelinya, engkau pasti akan mendapatkan baunya yang enak, sementara pandai besi ia akan membakar bujumu atau engkau akan mendapatkan baunya yang tidak enak.” (Muttafaqun ‘Alaih).


= Mutiara Kata =





Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,sahabat fillah

Al-Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata :

“Wahai manusia, sesungguhnya aku tengah menasihati kalian, dan bukan
berarti aku orang yang terbaik di antara kalian, bukan pula orang yang
paling shalih di antara kalian. 

Sungguh, akupun telah banyak melampaui
batas terhadap diriku. Aku tidak sanggup mengekangnya dengan sempurna, tidak pula membawanya sesuai dengan kewajiban dalam menaati Rabb-nya. Andaikata seorang muslim tidak memberi nasihat kepada saudaranya kecuali setelah dirinya menjadi orang yang sempurna, niscaya tidak akan ada para pemberi nasihat.

Akan menjadi sedikit jumlah orang yang mau memberi peringatan dan tidak akan ada orang-orang yang berdakwah di jalan Allah ‘Azza wa Jalla, tidak ada yang mengajak untuk taat kepada-Nya, tidak pula melarang dari memaksiati-Nya.

Namun dengan berkumpulnya ulama dan kaum mukminin, sebagian memperingatkan kepada sebagian yang lain, niscaya hati-hati orang-orang yang bertakwa akan hidup dan mendapat peringatan dari kelalaian serta aman dari lupa dan kekhilafan. Maka terus meneruslah berada pada majelis-majelis dzikir (majelis ilmu),
semoga Allah ‘Azza wa Jalla mengampuni kalian.

Bisa jadi ada satu kata yang terdengar dan kata itu merendahkan diri kita namun sangat bermanfaat bagi kita. Bertaqwalah kalian semua kepada Allah ‘Azza wa Jalla dengan sebenar-benarnya taqwa dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan muslim.”

Pada suatu hari beliau rahimahullah pergi menemui murid-muridnya dan
mereka tengah berkumpul, maka beliau rahimahullah berkata:

“Demi Allah ‘Azza wa Jalla, sungguh!
Andai saja salah seorang dari
kalian mendapati salah seorang dari generasi pertama umat ini
sebagaimana yang telah aku dapati, serta melihat salah seorang dari
Salafus Shalih sebagaimana yang telah aku lihat, niscaya di pagi hari
dia dalam keadaan bersedih hati dan pada sore harinya dalam keadaan
berduka.

Dia pasti mengetahui bahwa orang yang bersungguh-sungguh dari kalangan kalian hanya serupa dengan orang yang bermain-main di antara mereka. Dan seseorang yang rajin dari kalangan kalian hanya serupa dengan orang yang suka meninggalkan di antara mereka. Seandainya aku ridha terhadap diriku sendiri pastilah aku akan memperingatkan kalian dengannya, akan tetapi Allah ‘Azza wa Jalla Maha Tahu bahwa aku tidak senang terhadapnya, oleh karena itu aku membencinya.”

(Mawai’zh lilImam Al-Hasan Al-Bashri, hal.185-187).

= Kiat-kiat Menuju Kepelaminan =





Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,sahabat fillah pingincepat taarufan dan cepat -cepat tuk menikah...atau belum siap tuk menikah karena belum ada calon pendamping.....?
yuuuuuuuuk,simak kiat-kiatnya siapa tau bermanfaat...

Sungguh indah ikatan suci antara dua orang insan yang pasrah untuk saling berjanji setia menemani mengayuh biduk mengarungi lautan kehidupan. Dari ikatan suci ini dibangun keluarga bahagia, yang dipimpin oleh seorang suami yang shalih dan dimotori oleh seorang istri yang shalihah. Mereka mengerti hak-hak dan kewajiban mereka terhadap pasangannya, dan mereka pun memahami hak dan kewajiban mereka kepada Allah Ta’ala. Kemudian lahir dari mereka berdua anak-anak yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah Azza Wa Jalla. Cinta dan kasih sayang pun tumbuh subur di dalamnya. Rahmat dan berkah Allah pun terlimpah kepada mereka. Inilah keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, samara kata orang. Inilah model keluarga yang diidamkan oleh setiap muslim tentunya.


Tidak diragukan lagi, bahwa untuk menggapai taraf keluarga yang demikian setiap orang harus melewati sebuah pintu, yaitu pernikahan. Dan usaha untuk meraih keluarga yang samara ini hendaknya sudah dimulai saat merencanakan pernikahan. Pada tulisan singkat ini akan sedikit dibahas beberapa kiat menuju pernikahan Islam yang diharapkan menjadi awal dari sebuah keluarga yang samara.

Berbenah Diri Untuk Mendapatkan Yang Terbaik
--------------------------------------------------------

Ada yang ingin saya bicarakan 2 jenis manusia ketika ditanya: “Anda ingin menikah dengan orang shalih/shalihah atau tidak?”. Manusia jenis pertama menjawab “Ya, tentu saja saya ingin”, dan inilah muslim yang masih bersih fitrahnya. Ia tentu mendambakan seorang suami atau istri yang taat kepada Allah, ia mendirikan shalat ia menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Ia menginginkan sosok yang shalih atau shalihah. Maka, jika orang termasuk manusia pertama ini agar ia mendapatkan pasangan yang shalih atau shalihah, maka ia harus berusaha menjadi orang yang shalih atau shalihah pula.

Allah Azza Wa Jalla berfirman yang artinya: “Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji. Dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji pula. Wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula” [QS. An Nur: 26].


Yaitu dengan berbenah diri, berusaha untuk bertaubat dan meninggalkan segala kemaksiatan yang dilakukannya kemudian menambah ketaatan kepada Allah Ta’ala.
Sedangkan manusia jenis kedua menjawab: “Ah saya sih ndak mau yang alim-alim” atau semacam itu. Inilah seorang muslim yang telah keluar dari fitrahnya yang bersih, karena sudah terlalu dalam berkubang dalam kemaksiatan sehingga ia melupakan Allah Ta’ala, melupakan kepastian akan datangnya hari akhir, melupakan kerasnya siksa neraka. Yang ada di benaknya hanya kebahagiaan dunia semata dan enggan menggapai kebahagiaan akhirat. Kita khawatir orang-orang semacam inilah yang dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam sebagai orang yang enggan masuk surga. Lho, masuk surga koq tidak mau?


Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Setiap ummatku akan masuk surga kecuali yang enggan”. Para sahabat bertanya: ‘Siapakah yang enggan itu wahai Rasulullah?’. Beliau bersabda: “Yang taat kepadaku akan masuk surga dan yang ingkar terhadapku maka ia enggan masuk surga” [HR. Bukhari]

Seorang istri atau suami adalah teman sejati dalam hidup dalam waktu yang sangat lama bahkan mungkin seumur hidupnya. Musibah apa yang lebih besar daripada seorang insan yang seumur hidup ditemani oleh orang yang gemar mendurhakai Allah dan Rasul-Nya? Padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Keadaan agama seorang insan tergantung pada keadaan agama teman dekatnya. Maka sudah sepatutnya kalian memperhatikan dengan siapa kalian berteman dekat” [HR. Ahmad, Abu Dawud. Dihasankan oleh Al Albani]


Bekali Diri Dengan Ilmu
------------------------------------------

Ilmu adalah bekal penting bagi seseorang yang ingin sukses dalam pernikahannya dan ingin membangun keluarga Islami yang samara. Ilmu yang dimaksud di sini adalah ilmu agama tentunya. Secara umum, seseorang perlu membekali diri dengan ilmu-ilmu agama, minimal ilmu-ilmu agama yang wajib bagi setiap muslim. Seperti ilmu tentang aqidah yang benar, tentang tauhid, ilmu tentang syirik, tentang wudhu, tentang shalat, tentang puasa, dan ilmu yang lain, yang jika ilmu-ilmu wajib ini belum dikuasai maka seseorang dikatakan belum benar keislamannya.

Lebih baik lagi jika membekali diri dengan ilmu agama lainnya seperti ilmu hadits, tafsir al Qur’an, Fiqih, Ushul Fiqh karena tidak diragukan lagi bahwa ilmu adalah jalan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Renungkanlah firman Allah Ta’ala, yang artinya: “Allah meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat” [QS. Al Mujadalah: 11]

Secara khusus, ilmu yang penting untuk menjadi bekal adalah ilmu tentang pernikahan. Tata cara pernikahan yang syar’I, syarat-syarat pernikahan, macam-macam mahram, sunnah-sunnah dalam pernikahan, hal-hal yang perlu dihindari, dan yang lainnya.


Siapkan Harta Dan Rencana
----------------------------------------------------

Tidak dapat dipungkiri bahwa pernikahan membutuhkan kemampuan harta. Minimal untuk dapat memenuhi beberapa kewajiban yang menyertainya, seperti mahar, mengadakan walimah dan kewajiban memberi nafkah kepada istri serta anak-anak. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Cukuplah seseorang itu berdosa bila ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya.” [HR. Ahmad, Abu Dawud].

Namun kebutuhan akan harta ini jangan sampai dijadikan pokok utama sampai-sampai membuat seseorang tertunda atau terhalang untuk menikah karena belum banyak harta. Harta yang dapat menegakkan tulang punggungnya dan keluarganya itu sudah mencukupi. Karena Allah dan Rasul-Nya mengajarkan akhlak zuhud (sederhana) dan qana’ah (mensyukuri apa yang dikarunai Allah) serta mencela penghamba dan pengumpul harta. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba khamishah dan celakalah hamba khamilah. Jika diberi ia senang, tetapi jika tidak diberi ia marah” [HR. Bukhari].

Disamping itu, terdapat larangan bermewah-mewah dalam mahar dan terdapat teladan menyederhanakan walimah. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Pernikahan yang paling besar keberkahannya ialah yang paling mudah maharnya” [HR. Ahmad]. Beliau Shallallahu’alaihi Wasallam juga, berdasarkan hadits Anas Bin Malik Radhiyallahu’anhu, ketika menikahi Zainab Bintu Jahsy mengadakan walimah hanya dengan menyembelih seekor kambing [HR. Bukhari-Muslim].

Selain itu rumah tangga bak sebuah organisasi, perlu manajemen yang baik agar dapat berjalan lancar. Maka hendaknya bagi seseorang yang hendak menikah untuk membuat perencanaan matang bagi rumah tangganya kelak. Misalnya berkaitan dengan tempat tinggal, pekerjaan, dll.


Pilihlah Dengan Baik
----------------------------------------

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Tiga hal yang seriusnya dianggap benar-benar serius dan bercandanya dianggap serius : nikah, cerai dan ruju’ ” (Diriwayatkan oleh Al Arba’ah kecuali Nasa’i). Salah satunya dikarenakan menikah berarti mengikat seseorang untuk menjadi teman hidup tidak hanya untuk satu-dua hari saja bahkan seumur hidup insya Allah. Jika demikian, merupakan salah satu kemuliaan syariat Islam bahwa orang yang hendak menikah diperintahkan untuk berhati-hati, teliti dan penuh pertimbangan dalam memilih pasangan hidup.

Kriteria yang paling utama adalah agama yang baik. Setiap muslim atau muslimah yang ingin beruntung dunia akhirat hendaknya mengidam-idamkan sosok suami atau istri yang baik agamanya, ia memahami aqidah Islam yang benar, ia menegakkan shalat, senantiasa mematuhi perintah Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menganjurkan memilih istri yang baik agamanya “Wanita dikawini karena empat hal : ……. hendaklah kamu pilih karena agamanya (ke-Islamannya), sebab kalau tidak demikian, niscaya kamu akan celaka”. [HR. Bukhari- Muslim].

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga mengancam orang yang menolak lamaran dari seorang lelaki shalih “Jika datang kepada kalian lelaki yang baik agamanya (untuk melamar), maka nikahkanlah ia. Jika kalian tidak melakukannya, niscaya akan terjadi fitnah dan kerusakan besar di muka bumi” [HR. Tirmidzi, Ibnu Majah].
Selain itu ada beberapa kriteria lainnya yang juga dapat menjadi pertimbangan untuk memilih calon istri atau suami:

1.Sebaiknya ia berasal dari keluarga yang baik nasabnya (bukan keluarga pezina atau ahli maksiat)

2.Sebaiknya ia sekufu. Sekufu maksudnya tidak jauh berbeda kondisi agama, nasab dan kemerdekaan dan kekayaannya

3.Gadis lebih diutamakan dari pada janda

4.Subur (mampu menghasilkan keturunan)

5.Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik wanita adalah yang menyenangkan jika engkau pandang…” [HR. Thabrani]

6.Hendaknya calon istri memahami wajibnya taat kepada suami dalam perkara yang ma’ruf

7.Hendaknya calon istri adalah wanita yang mengaja auratnya dan menjaga dirinya dari lelaki non-mahram.

Shalat Istikharah Agar Lebih Mantap
------------------------------------------------

Pentingnya urusan memilih calon pasangan, membuat seseorang layak untuk bersungguh-sungguh dalam hal ini. Selain melakukan usaha, jangan lupa bahwa hasil akhir dari segala usaha ada di tangan Allah Azza Wa Jalla.
Maka sepatutnya jangan meninggalkan doa kepada Allah Ta’ala agar dipilihkan calon pasangan yang baik. Dan salah satu doa yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan shalat Istikharah. Sebagaimana hadits dari Jabir Radhiyallahu’anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengajarkan kepada kami istikharah dalam segala perkara sebagaimana beliau mengajarkan Al Qur’an” [HR. Bukhari].

Datangi Si Dia Untuk Nazhor Dan Khitbah
------------------------------------------------------------

Setelah pilihan telah dijatuhkan, maka langkah selanjutnya adalah Nazhor. Nazhor adalah memandang keadaan fisik wanita yang hendak dilamar, agar keadaan fisik tersebut dapat menjadi pertimbangan untuk melanjutkan melamar wanita tersebut atau tidak. Terdapat banyak dalil bahwa Islam telah menetapkan adanya Nazhor bagi lelaki yang hendak menikahi seorang wanita. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian meminang wanita, maka jika dia bisa melihat apa yang mendorongnya untuk menikahinya maka lakukanlah” [HR. Abu Dawud].


Namun dalam nazhor disyaratkan beberapa hal yaitu, dilarang dilakukan dengan berduaan namun ditemani oleh mahrom dari sang wanita, kemudian dilarang melihat anggota tubuh yang diharamkan, namun hanya memandang sebatas yang dibolehkan seperti wajah, telapak tangan, atau tinggi badan.
Dalil-dalil tentang adanya nazhor dalam Islam juga mengisyaratkan tentang terlarangnya pacaran dalam. Karena jika calon pengantin sudah melakukan pacaran, tentu tidak ada manfaatnya melakukan Nazhor.

Setelah bulat keputusan maka hendaknya lelaki yang hendak menikah datang kepada wali dari sang wanita untuk melakukan khitbah atau melamar. Islam tidak mendefinisikan ritual atau acara khusus untuk melamar. Namun inti dari melamar adalah meminta persetujuan wali dari sang wanita untuk menikahkan kedua calon pasangan. Karena persetujuan wali dari calon wanita adalah kewajiban dan pernikahan tidak sah tanpanya. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Tidak sah suatu pernikahan kecuali dengan keberadaan wali” [HR. Tirmidzi]


Siapkan Mahar
-----------------------------------

Hal lain yang perlu dipersiapkan adalah mahar, atau disebut juga mas kawin. Mahar adalah pemberian seorang suami kepada istri yang disebabkan pernikahan. Memberikan mahar dalam pernikahan adalah suatu kewajiban sebagaimana firman Allah Ta’ala yang artinya: “Maka berikanlah kepada mereka maharnya sebagai suatu kewajiban” [QS. An Nisa: 24]. Dan pada hakekatnya mahar adalah ‘hadiah’ untuk sang istri dan mahar merupakan hak istri yang tidak boleh diambil. Dan terdapat anjuran dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam untuk tidak terlalu berlebihan dalam mahar, agar pernikahannya berkah.

Sebagaimana telah dibahas di atas.
Setelah itu semua dijalani akhirnya sampailah di hari bahagia yang ditunggu-tunggu yaitu hari pernikahan. Dan tali cinta antara dua insan pun diikat.

Belum Sanggup Menikah?
----------------------------------------------

Demikianlah uraian singkat mengenai kiat-kiat bagi seseorang yang hendak menapaki tangga pernikahan. Nah, lalu bagaimana kiat bagi yang sudah ingin menikah namun belum dimampukan oleh Allah Ta’ala? Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya: “Orang-orang yang belum mampu menikah hendaknya menjaga kesucian diri mereka sampai Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya” [QS. An Nur: 33].

As Sa’di menjelaskan ayat ini: “Yaitu menjaga diri dari yang haram dan menempuh segala sebab yang dapat menjauhkan diri keharaman, yaitu hal-hal yang dapat memalingkan gejolak hati terhadap hal yang haram berupa angan-angan yang dapat dikhawatirkan dapat menjerumuskan dalam keharaman” [Tafsir As Sa’di]. Intinya, Allah Ta’ala memerintahkan orang yang belum mampu untuk menikah untuk bersabar sampai ia mampu kelak. Dan karena dorongan untuk menikah sudah bergejolak mereka diperintahkan untuk menjaga diri agar gejolak tersebut tidak membawa mereka untuk melakukan
hal-hal yang diharamkan.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga menyarakan kepada orang yang belum mampu untuk menikah untuk banyak berpuasa, karena puasa dapat menjadi tameng dari godaan untuk bermaksiat [HR. Bukhari-Muslim].

Selama masih belum mampu untuk menikah hendaknya ia menyibukkan diri pada hal yang bermanfaat. Karena jika ia lengah sejenak saja dari hal yang bermanfaat, lubang kemaksiatan siap menjerumuskannya. Ibnul Qayyim Al Jauziyah memiliki ucapan emas: “Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang batil” (Al Jawabul Kaafi Liman Sa’ala ‘An Ad Dawa Asy Syafi, hal. 109). Kemudian senantiasa berdoa agar Allah memberikan kemampuan untuk segera menikah.

Wallahul Musta’an.

sumber:www.remajaislam.com

Semoga bermanfaat yach....keep waitiing cinta yang halal dan berpacaranlah setelah menjadi yang halal.....silahkan saling berbagi seama teman yang membutuhkan dalam bentuk tag....tak lupa buat sahabat yang sudah mendekati kepelaminan ana ucapkan selamat menempuh hidup baru semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah.........salam santun.......(^_^)

Selasa, 28 Februari 2012

= Tulisan Pena =







Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

sahabat fillah sedikit motivasi buat kita semua yach...



Ambil pelajaran dari masa lalu, tinggalkan sisanya. Jangan biarkan belenggu kesedihan menutup jalanmu menuju masa depan.




Dalam hidup, akan selalu ada orang yg tak menyukaimu, namun itu bukan urusanmu. Lakukan apa yg kamu anggap benar dan ENJOY.




Hidup penuh pilihan. Apa yg kamu pilih hari ini akan menentukan masa depanmu. Pilihlah yg membuatmu jadi pribadi yg lebih baik.




Jangan hiraukan mereka yg berbicara buruk di belakangmu, karena merekalah yg bodoh menghabiskan waktunya memikirkan tentangmu.




Hargai orang lain, siapapun itu, dan jangan pernah menaruh dendam kepada siapapun. Isi setiap harimu dengan kebaikan.




Jika kamu tak mampu menghargai dirimu sendiri, tak ada orang yg mampu menghargaimu. Terima dirimu apa adanya. Jadi dirimu sendiri.




Hidup bukan tentang seberapa besar kesalahanmu di masa lalu, tapi tentang bagaimana kamu memperbaiki diri dan kuat menjalani hari.




Hidup terlalu singkat tuk mencemaskan hal kecil. Nikmati apa yg kamu miliki hari ini, bukan apa yg mungkin kamu miliki esok hari.




Jangan berubah hanya karena ada yg tak menyukaimu. Jadi dirimu sendiri, akan selalu ada seseorang yg menyayangimu apa adanya.




Kita tidak sendirian dalam gelap, jalan kita akan terungkap saat kita bergerak.




Jangan pernah meremehkan kemampuanmu. Jika kamu menyadari betapa kuatnya pikiranmu, kamu tak akan pernah berpikir tuk menyerah.




Dalam hidup, ada beberapa orang yg tak akan pernah mampu berhenti mencintai seseorang. Tak peduli betapa keras mereka mencobanya.




Hidup ini kamu yg jalani, lakukan apapun yg ingin kamu lakukan, tapi pastikan itu sebuah cerita yg kelak pantas tuk diceritakan.




Jadilah pribadi yang bijak. Ketahui apa yang harus dihindari dan apa yang harus diberikan perhatian penuh.


Seseorang terlihat kuat, tak berarti dia tak pernah bersedih. Dia bersikap seperti tak ada yg salah, tapi mungkin hatinya terluka.




Salah satu bentuk penghargaan terhadap hidup kita adalah dengan menghargai hidup orang lain.




Jangan berubah tuk menyenangkan seseorang. Berubahlah karena buatmu pribadi yg lebih baik dan bawamu ke masa depan yg lebih baik. 






Dalam hidup, jangan terlalu berharap, karena untuk setiap ‘Hello’ akan selalu berakhir dengan sebuah ‘Goodbye’




= Filsafat Hidup Rasulullah =




FILSAFAT HIDUP RASULULLAH

---------------------------------------------------

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Sahabat fillah' yang berbahagia. Marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Dengan pengertian taqwa yang sebenar-benarnya dan seluas-luasnya, yakni melaksanakan segala perintah Allah SWT, dan meninggalkan segala larangan-larangan-Nya.

Seorang muslim yang sejati adalah apabila ia telah menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai idola dalam hidupnya. Kita ikuti sikap dan tindak-tanduknya, demikian pula filsafat hidupnya harus diteladani.

Bagaimana filsafat hidup Rasulullah? Filsafat hidup adalah hal yang abstrak, yakni bagaimana seseorang memandang suatu persoalan hidup, cara memecahkan atau menyelesaikannya. Ada beberapa filsafat hidup yang dianut oleh manusia:

1.      Pertama : Dalam hidup ini yang penting perut kenyang dan badan sehat.

2.      Kedua   : Dalam hidup ini mengikuti ke mana arah angin berhembus, angin berhembus ke Timur, ikut ke Timur, angin berhembus ke Barat, ikut ke Barat, suapaya selamat dan mendapatkan apa yang diinginkan.

3.      Ketiga  : Dalam hidup ini yang penting "GUE SENENG" masa bodoh dengan urusan orang lain.

4.      Keempat : Dalam hidup ini harus baik di dunia dan baik di akhirat.

Sebagai muslim sudah selayaknya kita berfilsafat sebagaimana filsafat hidup Rasulullah SAW.


Filsafat hidup Rasulullah adalah sebagai berikut :

1.      Pertama : Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabat. "Wahai Rasulullah, bagaimana kriteria orang yang baik itu? Rasulullah menjawab:

Yang artinya: "Sebaik-baiknya manusia ialah orang yang bermanfaat bagi orang lain".

Jika ia seorang hartawan, hartanya tidak dinikmati sendiri, tapi dinikmati pula oleh tetangga, sanak famili dan juga didermakan untuk kepentingan masyarakat dan agama. Inilah ciri-ciri orang yang baik. Jika berilmu, ilmunya dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak. Jika berpangkat, dijadikannya sebagai tempat bernaung orang-orang disekitarnya dan jika tanda tangannya berharga maka digunakan untuk kepentingan masyarakat dan agama, tidak hanya mementingkan diri dan golongannya sendiri.

Pokoknya segala kemampuan/potensi hidupnya dapat dinikmati orang lain, dengan kata lain orang baik adalah orang yang dapat memfungsikan dirinya ditengah-tengah masyarakat dan bermanfaat.

Sebaliknya kalau ada orang yang tidak bisa memberi manfaat untuk orang lain atau masyarakat sekitarnya bahkan segala kenikmatan hanya dinikmatinya sendiri, berarti orang itu jelek. Adanya orang seperti itu tidak merubah keadaan dan perginyapun tidak merugikan masyarakat.

Jadi filsafat hidup Rasulullah SAW menjadikan dirinya bermanfaat bagi orang lain. Oleh karena itu, sudah sepantasnya bagi kita sebagai manusia untuk memegang filsafat hidup. Orang yang hanya menanam rumput untuk makanan ternak ia akan mendapatkan rumput tapi padinya tidak dapat, sebaliknya orang yang menanam padi, ia akan mendapatkan padi dan sekaligus mendapatkan rumput, karena rumput tanpa ditanam akan tumbuh sendiri. Begitu juga dengan kita yang hidup ini, kalau niat dan motivasinya sekedar mencari rumput (uang) iapun akan memperolehnya, tetapi tidak dapat padinya atau tidak akan memperoleh nilai ibadah dari seluruh pekerjaannya.

Oleh karena itu dalam menjalankan kehidupan, niatkan  untuk ibadah dengan suatu keyakinan bahwa pekerjaan dan tempat kerja kita, kita yakini sebagai tempat mengabdi kepada Nusa, Bangsa dan Negara, dan sebagai upaya menghambakan diri kepada Allah SWT. Dengan demikian maka setiap hendak berangkat ke tempat bekerja berniatlah beribadah, Insya Allah seluruh pekerjaan kita akan bernilai ibadah, dan mendapatkan pahala.

Alangkah ruginya orang yang hidup ini niatnya hanya mencari "rumput" walau hal itu penting, tetapi kalau niatnya hanya itu saja, orang tersebut termasuk orang yang rugi, karena ia tidak akan mendapatkan nilai ibadah dari pekerjaannya.

Yang namanya ibadah bukan hanya shalat, zakat, puasa atau membaca Al-Qur'an saja, tetapi bekerja, mengabdi kepada masyarakat, Negara dan Bangsa dengan niat Lillahi Ta'ala ataupun ibadah. Hal ini penting untuk diketahui, karena ada yang berfilsafat: Kalau ada duitnya baru mau kerja, kalau tidak ada duitnya malas bekerja.

2.      Kedua : Rasul pernah ditanya, wahai Rasulullah! Orang yang paling baik itu yang bagaimana? Rasul menjawab :

Yang artinya : "Sebaik-baiknya diantara kamu ialah orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya".

Sudah barang tentu orang yang semacamn ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Sebaliknya kalau ada orang yang amalnya baik tapi umurnya pendek masyarakat akan merasa kehilangan. Rasulullah juga mengatakan,"Seburuk-buruknya manusia yaitu mereka yang panjang umurnya tapi jelek perbuatannya".

Jadi sebenarnya kalau ada orang semacam itu mendingan umurnya pendek saja, supaya masyarakat sekitarnya tidak banyak menderita dan agar ia tidak terlalu berat tanggung jawabnya di hadapan Allah. Orang yang umurnya panjang dan banyak amal kebajikannya itulah orang yang baik.

Permasalahannya sekarang bagaimana agar kita mendapat umur yang panjang. Sementara orang ragu, bukankah Allah telah menentukan umur seseorang sebelum lahir? Pernyataan ini memang benar, tapi jangan lupa Allah adalah Maha Kuasa menentukan umur yang dikehendaki-Nya.

Adapun resep agar umur panjang sebagaimana resep Rasulullah :

Secara lahiriyah, kita semua sependapat untuk hidup sehat, harus hidup teratur, makan yang bergizi serta menjaga kondisi dengan berolahraga yang teratur.

Secara spiritual orang yang ini panjang umur ada dua resepnya:

1. Pertama : Suka bersedekah yakni melepaskan sebahagian hartanya di jalan Allah untuk kepentingan masyarakat, anak yatim, fakir miskin maupun untuk kepentingan agama. Dengan kata lain orang yang kikir atau bakhil sangat mungkin umurnya pendek.

2. Kedua    : Suka silahturahmi, Silah berarti hubungan dan rahmi berati kasih sayang, jadi suka mengakrabkan hubungan kasih sayang dengan sesama, saling kunjung atau dengan saling kirim salam.

Sementara para ahli tafsir menyatakan sekalipun bukan umur itu yang bertambah misalnya 60 tahun, karena sering silahturahmi meningkat menjadi 62 tahun, banyak sedekahnya menjadi 65 tahun. Kalau bukan umurnya yang bertambah, setidak-tidaknya berkah umur itu yang bertambah. Umurnya tetap tapi kualitas dari umur itu yang bertambah.

3.      Ketiga : Rasul pernah ditanya, orang yang paling beruntung itu yang bagaimana? Rasul Menjawab :

Yang artinya : "Barang siapa yang keadaannya hari ini kualitas hidupnya lebih baik dari hari kemarin maka dia adalah orang beruntung".

Kalau kita bandingkan dengan tahun kemarin, ilmu dan ibadahnya, dedikasinya, etos kerja, disiplin kerja meningkat, dan akhlaknya semakin baik, orang tersebut adalah orang yang beruntung. Dengan kata lain filsafat hidup Rasulullah yang ketiga adalah "Tiada hari tanpa peningkatan kualitas hidup".

Pernyataan Rasul yang kedua :

Yang artinya: "Barangsiapa keadaan hidupnya pada hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang rugi".

Jika amalnya, akhlaknya, ibadahnya, kedisplinannya dan dedikasinya tidak naik dan juga tidak turun maka orang tersebut termasuk orang yang merugi.

Sementara orang bertanya: Kenapa dikatakan rugi padahal segala-galanya tidak merosot? Bagaimana dikatakan tidak rugi, mata sudah bertambah kabur, uban sudah bertabu, giginya sudah pada gugur dan sudah lebih dekat dengan kubur, amalnya tidak juga bertambah, kualitas hidup tidak bertambah maka ia adalah rugi. Dan Rasul mengatakan selanjutnya :

Yang artinya : "Barangsiapa keadaan hidupnya pada hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka orang semacam itu dilaknat oleh Allah".

Oleh karena itu pilihan kita tidak ada lain kecuali yang pertama, yakni tidak ada hari tanpa peningkatan kualitas hidup. Sebagai umat Islam, kedispilinan, dedikasi, kepandaian, kecerdasan, keterampilan harus kita tingkatkan, agar kita termasuk orang yang beruntung.

4.      Keempat : Rasul pernah ditanya : "Wahai Rasulullah! Suami dan isteri yang paling baik itu bagaimana? Rasul menjawab : "Suami yang paling baik adalah suami yang sikap dan ucapannya selalu lembut terhadap isterinya, tidak pernah bicara kasar, tidak pernah bersikap kasar, tidak pernah menyakiti perasaan isterinya, tetap menghormati dan menghargai isterinya.

Sebab ada sikap seorang suami yang suka mengungkit-ungkit segala kekurangan isterinya, sehingga dapat menyinggung perasaannya, yang demikian termasuk suami yang tidak baik biarpun keren dan uangnya banyak. Hakekatnya suami yang tidak baik yaitu suami yang kasar terhadap isterinya. Dan seorang laki-laki yang mulia ialah yang bisa memuliakan kaum wanita, tidak suka menyepelekan. Sampai-sampai Rasul masih membela kepada kaum wanita beberapa saat sebelum Beliau wafat. Beliau sempat berpesan: "Aku titipkan nasib kaum wanita kepadamu". Diulangnya tiga kali. Karena kaum wanita kedudukannya serba lemah. Jadi kalau seoarang suami memiliki akhlak yang tidak baik maka penderitaan sang isteri luar biasa. Hal ini perlu kita ingat karena segala sukses yang dicapai oleh sang suami pada hakekatnya adalah karena andil sang isteri. Demikian juga andil isteri yang membantu mencarikan nafkah.

5.      Kelima : Rasul pernah ditanya, "Wahai Rasulullah! Orang yang benar itu yang bagaimana? Rasul menjawab,"Apabila dia berbuat salah segera bertaubat, kembali kepada jalan yang benar. Oleh karena itu para filosof mengatakan, "Orang yang benar adalah bukan orang yang tak pernah melakukan kesalahan, tapi orang yang benar adalah mereka yang sanggup mengendalikan diri dari perbuatan yang terlarang dan bila terlanjur melakukannya, ia memperbaiki diri dan tidak mengulangi perbuatan yang salah itu. Ibarat anak sekolah mengerjakan soal, kalau salah tidak jadi masalah, asal setelah dikoreksi tidak mengulangi kesalahannya. Sampai-sampai ada ungkapan yang tidak enak didengar tapi benar menurut tuntunan Islam, yaitu: Bekas maling itu lebih baik  dari pada bekas santri. Kita tahu bahwa santri adalah orang yang taat beragama, sedangkan maling penjahat, pemerkosa, dan sebagainya tapi setelah bertaubat menjadi orang yang baik, kembali ke jalan yang benar. Orang yang demikian matinya menjadi khusnul khotimah. Memang yang ideal, orang yang baik itu dari muda sampai tua baik terus, tapi hal itu jarang.

Kesalahan yang sudah terlanjur, selama masih mau bertaubat tidak jadi masalah. Oleh karena itu, segala hukuman, seperti hukuman administrasi dalam kepegawaian, selalu didasarkan atas beberapa pertimbangan. Apakah kesalahannya tidak bisa ditolerir, apakah orang tersebut perlu diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya atau tidak. Apakah kesalahannya terpaksa atau karena kebodohannya? Maka berbagai pertimbangan perlu dilakukan sehingga ada kesempatan bagi orang tersebut untuk memperbaiki kesalahannya, agar dia bisa kembali menjadi orang yang baik. Nabi Muhammad SAW bersabda :

Yang artinya: "Walaupun engkau pernah melakukan kesalahan sehingga langit ini penuh dengan dosamu, asal saja kamu bertaubat, pasti akan terima oleh Allah".

6.      Keenam : Suka memberi. Sabda Nabi :

Yang artinya : "Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah".

Orang yang suka memberi, martabatnya lebih terhormat daripada orang yang suka menerima. Allah berfirman :

Yang artinya : "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir, seratus biji. Allah melipat-gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui.(QS. Al-Baqarah : 261)

Tidak ada orang yang suka sedekah, kemudian jatuh miskin. Umumnya yang jatuh miskin karena suka judi, togel, dan minuman keras. Dan resep kaya menurut Islam adalah kerja keras, hidup hemat, dan suka sedekah.

7.      Ketujuh : Rasul pernah ditanya oleh para sahabat : "Wahai Rasul! Si pulan itu orang yang luar biasa hebatnya. Dia selalu berada dalam masjid, siang malam melakukan shalat, puasa, I'tikaf, berdo'a. Kemudian Rasul bertanya kepada para sahabat, "Apakah orang itu punya keluarga?" Sahabat menjawab, "Punya Ya Rasul". Kata Rasul : "Orang tersebut adalah orang yang tidak baik!. Saya ini suka ibadah tapi disamping itu sebagai seorang suami, berusaha mencari nafkah. Sampai Rasul menyatakan : " Tergolong tidak baik orang yang hanya mementingkan urusan ukhrawi tetapi melalaikan urusan dunia".

Juga tidak benar orang yang hanya mementingkan urusan duniawi tapi melalaikan urusan ukhrawi. Yang paling baik adalah seimbang antara kepentingan duniawi dengan kepentingan ukhrowi dan tidak berat sebelah.

Oleh : Al-Ustadz Drs. Burhanuddin

Semoga bermanfaat untuk kita semua dalm mempertebal keimanan kita dan menggapai ridho-Nya....
silahkan bagi sahabat yang berkenan tuk saling berbagi dan bantu sahabat lain yang membutuhkan,tak lupa salam santun ana selalu tuk semua salam penuh kedamaian.....(^_^)

by:shalsyabela

-------------------------------------------------------------------

Senin, 27 Februari 2012

= Kisah Nyata Tragedi ''Sarah'' =





sekeluarganya hancur karena (BAHAYA NARKOBA)
-----------------------------------------------------------------------

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
sahabat fillah ini adalah kisah nyata seorang sahabat,smoga bisa menjadikan renungan buat kita semua dalam menyikapinya dan sebagai cotoh kedepan dalam mendidik putra/putri kita...

Banyak orang yang menikmati masa lalu dengan semua kenangan yang ada di dalamnya. Mereka senang membicarakannya, kecuali aku. Apakah kalian tahu mengapa? Aku tidak ingin menceritakannya pada kalian, karena aku khawatir kalian justru melaknat dan mendoakan kehancuharan untukku jauh lebih banyak dari laknat yang kulemparkan untuk diriku sendiri. Jangan sampai di antara kalian ada orang shalih yang doanya dikabulkan oleh Allah, sehingga ia kemudian benar-benar menghukum dan melaknatku akibat itu….

Tolong maafkan aku atas kalimat-kalimat membingungkan dan tidak beraturan ini, karena aku adalah orang yang mendapatkan musibah. Andai saja ini hanya satu musibah ….oh, ini bahkan dua, tiga, bahkan lebih dari itu…..

Aku adalah orang yang telah menjual segala sesuatunya, namun tidak mendapatkan apapun. Dan demi Allah, aku tidak menuturkan kisahku pada kalian selain untuk mengingatkan kalian, mengingatkan orang yang begitu berharga bagi kalian agar tidak terjatuh dalam apa yang aku alami.

Aku tidak tahu, apakah aku harus menyelesaikan kisah ini atau berhenti di sini. Demi Allah, pena pun menjadi malu terhadap apa yang akan kutulis. Jariku menolak seribu kali dan ingin menahanku, namun aku akan tetap menulis kisahku. Semoga Allah berkenan menuliskan satu atau dua kebaikan untukku saat kelak aku menghadap-NYA pada hari kiamat, meski kadang aku berpikir bahwa ia akan menerima taubat sang setan, namun tidak menerima taubatku. Kalian jangan menghinaku, dengarkanlah kisahku dan ambilah pelajaran serta ibrah sebelum semuanya terlambat……

Aku adalah seorang pemuda yang hidup dalam kelapangan. Dari keluarga yang menjaga kehormatan dan mendapatkan rezki yang baik lagi berkah dari Allah. Sejak kami tumbuh, kami hidup bersama dalam naungan kebahagian dan cinta di dalam rumah kami. Di dalam rumah kami ada ibu, ayahku, nenekku dan saudara-saudaraku. Kami berjumlah semua tujuh orang, aku adalah anak kedua dan di atas ku adalah seorang kakak perempuan bernama Sarah. Usianya berselisih satu tahun denganku.

Setelah ayahku, akulah yang menjadi tumpuan di rumah. Aku menjalani proses studiku hingga sampai ke kelas 2 SMA, dan saudariku Sarah duduk di kelas 3 SMA. Sementara saudara-saudaraku yang lain mengikuti pula apa yang kami tempuh.

Aku sendiri bercita-cita untuk menjadi seorang insinyur. Namun ibuku menolaknya dan mengatakan bahwa ia ingin aku menjadi seorang pilot. Sementara ayah mendukungku untuk menjadi seorang akademisi dalam bidang apa saja. Saudariku sarah ingin menjadi seorang guru untuk mengajarkan agama dan adab kepada generasi masa depan. Namun tinggalah itu semua menjadi angan dan cita-cita.

Berapa banyak orang yang hidup telah terputus sebelum ia menyempurnakan mimpinya. Berapa banyak orang yang tidak mampu mewujudkan mimpinya karena situasi dan kondisi, dan berapa banyak pula orang yang akhirnya juga berhasil dan mewujudkan impiannya. Tapi untuk mengalami seperti yang kami alami, rasanya tidak ada seorang pun yang cita-cita dan mimpinya terputus akibat hal yang tidak pernah dibayangkan oleh orang yang berakal, bahkan gila sekalipun. Oleh sesuatu yang tidak pernah terbetik dalam pikiran manusia.

Di sekolah, aku berkenalan dengan teman-teman yang tak ubahnya bagai madu. Ucapan mereka juga bagaikan madu. Pergaulan mereka pun bagai madu, bahkan jauh lebih manis. Aku bergaul dengan mereka berkali-kali, menyertai mereka tanpa diketahui oleh keluargaku, dan pelajaranku tetap berjalan lancar, keadaanku juga tidak perlu di khawatirkan, bahkan sangat baik. Selama itu pula, aku berusaha mengompromikan antara studi dan pertemananku dengan mereka. Dan setidaknya aku berhasil melakukanya selama semester pertama. Lalu dimulailah saat liburan. Duhai, liburan macam apa itu? Andai saja Allah tidak pernah mengulangi lagi liburan seperti itu……

Ayahku mulai memperhatikan betapa seringnya aku keluar rumah. Aku semakin tidak memperhatikan kondisi rumah lagi. Ia dan juga ibuku kemudian menegur bahkan memarahiku atas semua itu. Sementara kakaku, Sarah, selalu berusaha membelaku, karena ia sangat menyayangiku dan takut jika ayhku yang keras itu memukulku.

Dan hari-hari liburpun terus berjalan, hari-hari yang andai saja aku tahu seperti apa akhirnya pasti aku sudah membunuh diriku sendiri, bahkan memotong-motong jasadku sendiri sepotong demi sepotong. Yah, aku tidak akan mau menjalani hari-hari itu, namun begitulah kehendak Allah.

Hari itu, aku dan kawan-kawanku sedang berada di sebuah rumah di dekat sebuah air terjun. Seorang kawan mengajak kami berlibur ke sana sembari menonton video dan bermain. Kami duduk sejak waktu maghrib hingga jam 11 malam, dan itu adalah waktu dimana aku seharusnya sudah pulang ke rumah. Tapi si pemilik rumah meminta ku untuk tetap tinggal selama kurang lebih setengah jam, dan setelah itu bersama-sama kami semua pulang ke rumah kami masing-masing. Tapi apakah kalian tahu apa harga yang harus kubayar untuk “setengah jam “itu ?! seluruh umurku! oh, tidak ….bahkan seluruh umur ayah-ibuku dan seluruh keluarga ku. Ya,semuanya………….

Setengah jam itu adalah harga untuk semua kehidupan kami. Harga untuk memindahkan kami dari kebahagiaan kepada kesengsaraan abadi. Bahkan setengah jam itu telah melapangkan jalanku menuju Neraka menyala-nyala yang tidak menjilat kecuali orang yang binasa.

Seorang kawan menyiapkan seceret teh untuk kami untuk menghabiskan waktu. Tidak lama, kawan

itu datang membawa teh buatannya. Kami pun minum sambil melanjutkan perbincangan kami diselingi canda dan tawa. Semuanya benar-benar polos, tulus dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun setelah kami meminum sedikit teh itu, entah mengapa kami seperti melayang. Kami tertawa tidak biasanya hingga kami memuntahkan semua yang ada dalam perut kami. Kami semuanya…..ya, kami semua………..

Dan aku tidak tahu apa yang terjadi hingga kawan yang paling pertama kali bangun membangunkan kami. Pemilik rumah bangun memarahi dan mencaci maki kami atas semua yang telah kami lakukan malam itu. Sementara kami sendiri tidak tahu apa yang telah terjadi; mengapa dan bagaimana bisa terjadi? Kami segera melontarkan amarah kami ke kawan yang telah menyiapkan teh itu. Dan ia hanya mengatakan: “Aku Cuma bercanda.”

Kami segera membersihkan diri kami dan membersihkan tempat itu, kami segera pulang ke rumah kami. Aku memasuki rumah ku diselingi kicauan burung, sementara seisi rumah terlelap, kecuali kakaku, Sarah, yang segera manarikku ke kamarnya, lalu menasehatiku dan mengancamku bahwa apa yang terjadi hari itu adalah untuk yang terakhir kalinya aku terlambat pulang ke rumah. Maka aku pun berjanji untuk itu padanya. Namun ia tak pernah tahu bahwa sebenarnya sebelum hidupku, kehidupannyalah yang sedang terancam. Duhai, andai saja ia tidak pernah memaafkanku, andai saja ia memukulku, atau bahkan ia membunuhku dan tidak memaafkanku.

Ya Tuhanku, andai saja ia tak memaafkanku. Oh maafkan aku, aku tidak sanggup melanjutkannya…………

….

….

Beberapa hari kemudian, kami kembali berkumpul di rumah seorang kawan. Dan anehnya, kami kembali mengusulkan untuk mengulangi kejahilan yang tempo hari diperbuat pada kami. Kami mulai menyukai dan menikmatinya………….

Teman kami yang melakukannya berkata; ”Barang itu di jual dengan harga yang sangat mahal, dan jika aku sendiri maka aku tidak bisa membelinya.”

Maka kami pun sepakat untuk mengumpulkan uang untuk itu. Segera saja kami membeli beberapa sesuai jumlah kami melalui kawan itu. Dan aku pikir, kalian sudah mengetahui benda apa yang ku maksudkan itu. Yah, itu adalah narkoba. Benar, rupanya teman kami itu bercanda dengan memasukan sebutir barang haram itu tanpa kami menyadari. Kami terjerumus dalam jurang kebinasaan itu hanya karena keisengan sebutir narkoba!

Maka kami pun sepakat untuk mempergilirkan seorang dari kami untuk membeli barang haram itu setiap dua minggu sekali dari uang yang telah kami kumpulkan bersama. Hari-hari berlalu, dan kondisiku di sekolah terus semakin memburuk. Ayahku akhirnya harus memindahkan ke sebuah sekolah swasta agar aku bisa lulus dari tingkat SMA. Sementara itu, seluruh impianku, impian ayah dan ibuku sudah habis dan melayang begitu saja. Yah, Pilot dan insiyur apa yang diharapkan dari orang seperti ku? Demi Allah, itu semua bukan salahku……..andai saja aku tahu ketika barang itu di tawarkan, mungkin aku akan menolaknya. Tapi itulah akibat dari sebuah keisengan -semoga Allah melaknat orang yang melakukan keisengan itu kepada pemuda-pemuda muslim lainnya-.

Hari-hari berlalu, dan kami terus larut dalam kumpul-kumpul dan pertemuan kami yang keji itu. Dan tidak ada seorangpun yang tahu atau menyadari apa yang sesungguhnya sedang terjadi. Aku dan kawan-kawanku kini benar-benar tidak lagi dapat berpisah jauh dari barang haram itu. Akibatnya, nilai ujian akhirku benar-benar mengecewakan seluruh keluargaku. Namun setidaknya kelulusan Sarah dengan nilai yang tinggi dapat meringankan kekecewaan itu. Selamat, wahai Sarah; kalimat itu kuucapkan dengan tulus walau dengan semua yang telah menimpaku. Untuk pertama kalinya sekaligus terakir kalinya aku merasakan kegembiraan dari lubuk hatiku, aku mengatakan; “Kau ingin ku belikan apa untuk hadiah kelulusanmu ini, wahai Sarah?”

Kalian tahu apa jawabnnya? Ia seperti ikut hadir bersamaku dalam berbagai pertemuanku dengan kawan-kawanku. Ia seperti mengetahui betul kondisi kami.

“Aku ingin engkau hati-hati dengan dirimu, adikku. Karena engkaulah sandaranku setelah Allah……-aku tak sanggup melanjutkan ucapannya-.”

Hari itu, ia mengucapkannya hanya sekedar sebagai sebuah kalimat. Ia tidak tahu bahwa kalimat itu menjadi tikaman-tikaman keras dalam sisa perjalanan hidupku. Duh, andai saja ia tak pernah mengucapkannya. Sandaran apa yang kau maksud, wahai Sarah? Hasbiyallah wa ni’mal wakil. Hasbiyallah wa ni’mal wakil. Hasbiyallah wa ni’mal wakil.

Sarah akhirnya melanjutkan studinya di Institut keguruan. Dia disana bersungguh-sungguh dan mengerahkan semua upayanya. Sementara aku hanya berjalan dari satu kegagalan menuju kegagalan yang lain. Dari satu kesesatan dan kegelapan menuju kesesatan dan kegelapan yang lain. Dari kondisi yang buruk kepada kondisi yang semakin buruk. Namun keluargaku tak pernah mengetahuinya. Tidak mengetahui bahwa kami semakin jauh. Kami sudah tidak lagi bisa hidup tanpa barang haram itu lebih dari dua hari. Teman kami -bukan, sebenarnya ia musuh terkutuk, bahkan setan yang terkutuk- mengatakan: “Ada yang lebih mahal harganya, tapi lebih manis, lebih tahan lama, dan lebih menyenangkan.” Kami pun segera mencarinya. Kami mengumpulkan banyak uang untuk itu. Dan semuanya itu dari kantong-kantong orang tua kami yang tidak pernah tahu, apakah mereka berperan dalam kehancuran kami, apakah mereka berdosa atas semua itu atau tidak………

Dan suatu ketika, saat aku kembali ke rumah, nampaknya Sarah sudah mulai merasakan sesuatu dengan keadaanku. Ia membiarkanku tidur, dan ketika pagi menjelang, ia mendatangi ku di kamarku. Ia menasihatiku dan mengancamku akan membongkar rahasiaku itu jika aku tak menceritakan yang sebenarnya. Tiba-tiba Ibu kami masuk, dan kami pun memutuskan pembicaraan kami. Duh, andai saja ibuku tak pernah masuk, andai saja ia tak pernah ada agar aku dapat mengakui perbuatanku kepada kakaku. Aku berharap ia dapat membantuku…….

Yah, ibuku masuk dan memintaku untuk menyelesaikan suatu urusan. Aku pun pergi. Tapi sejak itu aku selalu saja menghindar untuk bertemu dengan kakakku karena semakin takut apa yang telah kusembunyikan selama setahun ini akan terbongkar.

Suatu hari, aku bertemu dengan salah seorang kawanku. Bersama-sama kami pergi ke rumah teman yang lain dan kembali melakukan perbutan terkutuk itu. Kepada mereka kuceritakan apa yang telah terjadi. Karena takut ketahuan, maka kami pun mulai berpikir mencari jalan keluarnya. Salah kawan mengatakan: “Aku punya jalan keluar……”

Apakah kalian tahu apa jalan keluar yang di tawarkannya?! Apakah kalian tahu?! Demi Allah, andai saja menanyakan kepada setan: “Apa jalan keluar masalah ini, aku tak akan pernah membayangkan bahwa ia akan mengatakan seperti itu. Apakah kalian tahu apa yang di katakannya? Apa yang dipikirkannya? tidak seorang pun menduga apa yang diusulkannya!”

Apakah ia mengatakan : “kita bunuh saja dia?! andai saja ia mengatakan itu. Yang dikatakannya jauh lebih besar …..

Apakah ia mengatakan : “kita potong saja lidahnya dan kita copot matanya?! Tidak, yang dikatakannya jauh lebih besar.”

Apakah ia mengatakan : “kita bakar saja ia?! Tidak, yang dikatakannya jauh lebih besar.”

Apakah kalian tahu apa yang dikatakannya?!

Ia mengatakan -semoga Allah memisahkan tulang belulangnya, membutakan matanya, melenyapkan akalnya dan tidak memberinya taufik di dunia dan di akhirat. Hm, ia benar-benar setan. Dialah yang menyebabkan semua yang kualami ini. Ia telah mengatakan sebuah kekejian yang tak pernah kubayangkan……

“Jalan keluar yang paling baik adalah membirkan dia masuk dalam kelompok kita…….,”ujarnya.

“Kita berikan sebutir pil untuknya, lalu kita biarkan menikmatinya, dan ia pun dalam kekuasaan kita. Ia tidak akan mampu lagi membongkar rahasia kita, untuk selamanya….”

Yah, Sarah yang sangat baik dan kusayangi itu, yang selalu menjaga kehormatannya. Ia adalah Sarah kakakku!

Tapi mereka telah membujuk rayuku. Mereka bilang : “Ia tidak rugi apa-apa. Engkaulah yang menyiapkan barang itu di rumah kalian sendiri. Ia tetap terhormat. Dan hanya beberapa butir itu kau tahu sendiri tidak akan memberi pengaruh yang berarti….”

Begitulah, dibawah pengaruh obat terlarang dan dibawah tekanan para setan itu aku akhirnya menyetujui rencana itu, bahkan mengaturnya dengan detil bersama mereka.

Aku pulang ke rumah. Sarah menemuiku dan memintaku untuk berbicara denganya. Kukatakan padanya : “Tolong buatlah teh dan saya akan meceritakan semuanya padamu.”

Kakakku yang malang itu pun berlalu dariku untuk membuat teh seperti yang kuminta, dan semua itu dia lakukan demi menyelesaikan masalahku! Sementara aku, di kepalaku ada 1000 setan dan obsesiku sepenuhnya untuk menghancurkan seluruh hidupnya. Akhirnya ia datang membawa teh itu. Ia kemudian menuangkannya. Lalu aku minta tolong padanya untuk mengambilkan sebuah gelas. Ia pun pergi mengambilkannya. Dan ketika ia keluar dari ruangan itu, aku bersumpah demi Allah, tak terasa air mataku mengalir. Aku tak tahu air mata penyesalan terhadap masa depankah, atau mungkin itu adalah ruhku yang keluar dari mataku, atau mungkin air mata kegembiraan karena aku telah berhasil memenuhi janjiku kepada teman-temanku bahwa aku telah sukses menjaga rahasia ini selamanya…….

Aku meletakan sebutir barang haram kedalam gelasnya. Tidak lama kemudian ia datang dengan tersenyum. Dan aku melihatnya seperti anak kecil yang polos yang masuk kedalam hutan penuh serigala. Ia masuk tanpa ada prasangka apapun. Benar-benar polos.

Ia melihat air mataku mengalir. Ia segera mengusapnya dan mengatakan : ”Lelaki tidak boleh menangis.”

Ia berusaha menenangkanku. Ia mengira aku telah menyesali perbuatanku. Ia tak pernah tahu bahwa aku menangisi nasibnya, dan bukan nasibku. Aku sedang menangisi masa depanya, canda-tawanya, dan hatinya yang putih-bersih.

Sementara setan dalam diriku mengatakan: “Tenanglah, itu tidak akan membahayakannya. Esok engkau dan dia dapat berobat bersama. Bukankah ia juga harus mengetahui penderitaanmu? Ia tak akan mampu memaafkanmu kecuali ia juga telah mencobanya.”

Begitulah setan itu terus membujuk dan menenangkanku. Aku pun mengatakan padanya: “Biarlah kita meminum teh ini dulu, supaya aku tenang dan barulah kita berbicara.”

Dan ia pun meminumnya (Duh, andai saja ia tak meminumnya dan andai saja ia tak pernah membuat teh itu……) namun ia tetap duduk larut dalam pembicaraan, hingga akhirnya ia mulai kehilangan kesadarannya. Dan aku….aku mulai menangisi sesekali dan tertawa sesekali. Aku tidak tahu apa yang menimpaku? aku tertawa dan menangis. Air mataku mengalir dipipiku. Lalu iblis pun mulai menakuti-nakuti bahwa rahasia akan terbongkar. Kedua orang tuaku pasti akan mengetahui masalah ini jika mereka melihat keadaan kakak perempuanku seperti ini. Maka aku pun berpikir untuk melarikan diri.

Aku melarikan diri menemui kawan-kawanku. Aku memberikan kabar gembira pada mereka dengan musibah yang telah kulakukan. Mereka mengucapkan selamat dan mengatakan: “Tidak ada yang mampu melakukan itu kecuali seorang pria yang jantan! Sekarang engkau layak jadi bos kelompok kita!”

Malam itu, kamipun tidur. Dan diwaktu siang keesokan harinya, aku mulai bertanya pada diriku sendiri: “Apa yang telah kulakukan? Apa yang telah kuperbuat dengan kedua tangan ku ini?”

Maka kawan-kawanku pun menghibur. Mereka bilang :” Kamilah orang pertama yang menyertaimu untuk mengobatinya. Masalah ini tidaklah terlalu berat. Ini hanya masalah beberapa butir saja……”

Dua hari kemudian, ayahku mulai bertanya-tanya tentangku setelah cukup lama aku tidak menemui mereka. Aku pun mengutus beberapa kawanku untuk mencari tahu bagaimana kondisi dirumah, karena aku takut dengan apa yang telah terjadi pada kakak perempuanku. Mareka pun kembali dan menenangkanku, bahwa semua urusan tetap terkendali dan tidak ada hal berarti yang perlu dikhawatirkan.

Aku pun pulang kerumah. Dan Akupun siap menerima pukulan dan cacian yang selama ini tak pernah berguna untukku. Dan benar saja, ayahku memukulku, ibu dan kakakku mencaci setengah mati.

Beberapa hari kemudian, kakak perempuanku itu datang menemuiku dan menanyakan barang apa yang telah aku letakan didalam tehnya. Ia mengaku sangat menyukai dan menginginkannya lagi. Tapi aku menolaknya. Namun ia terus saja mendesakku bahkan sampai mencium kedua kakiku, persis seperti yang kulakukan pada kawan-kawanku ketika meminta berang haram itu dari mereka. Karena ia seperti itu, aku jadi kasihan padanya. Aku pun memberikan barang itu padanya. Hal itu berulang hingga beberapa kali. Dan kondisi studinya pun mulai menurun, hingga akhirnya juga meninggalkan bangku studi tanpa ada penyebab yang jelas bagi keluargaku……..

Harapan keluargaku akhirnya berubah dan bertumpu pada adik laki-lakiku. Dan sekali lagi, betapa kejinya obat-obat terlarang itu memasuki keluargaku. Sarah meminta dariku, dan aku pun memintanya melalui salah seorang temanku. Tapi temanku menolak untuk memberinya kecuali jika……..apakah kalian tahu apa yang dipersyaratkan oleh temanku itu? Duh, hanya Allah tempatku bersandar. Ia mau memberikan barang itu dengan syarat Sarah mau berzina denganya!!

Aku tentu saja menolaknya. Aku bahkan bertengkar dengannya. Kawan-kawan yang hadir di situ mencoba untuk melerai dan berusaha mendamaikan. Mereka bilang : “sarah tidak akan apa-apa. satu kali saja tidak akan masalah baginya. Coba engkau tanya ia jika ia setuju, apa masalahnya bagimu? Engkau tidak akan rugi apa-apa.”

Sekarang mereka malah berpihak pada kawanku itu. Mereka semuanya. “Engkau orang pertama yang mengatakan padaku: ‘aku akan bersamamu mencarikan obat dan menyembuhkanya’, lalu engkau meminta hal seperti ini! Pertemanan macam apa ini?!” teriakku di depan wajahnya.

“Pertemanan macam apa? pengobatan apa? Oh maaf, aku sudah lupa……..,” jawabnya dengan nada sinis. Kami terus bertengkar, dan aku pun meninggalkan mereka semua. Kuputuskan untuk tidak menemui mereka lagi.

Hari berganti hari. Dan aku berusaha untuk sabar. Sementara kakakku mulai mendesakku meminta barang haram itu lagi. Tapi aku tidak memilikinya. Dan aku tidak punya jalur untuk mendapatkannya kecuali melaui mereka; kawan-kawan jahat itu. Sementara keadaan kakakku semakin buruk. Ia terus memintanya padaku meski hanya setengah butir. Dan entah mengapa , setan mulai membisikan bujuk-rayunya padaku. Setan mendorongku untuk menanyakan padanya,”siapa tahu ia setuju melakukannya. Toh, kita tidak rugi apa-apa. Tidak ada seorang pun yang mengetahuinya. Hanya engkau, kakakmu dan kawanmu itu saja. Buatlah janji dengan temanmu itu untuk tidak menceritakan hal ini pada siapa pun. Biarkan ini menjadi rahasia diantara kita.”

Akhirnya, aku pun memberanikan diri menyampaikan hal itu padanya. “Orang yang memiliki benda itu ingin bertemu denganmu dan melakukan “perbuatan” itu denganmu. Setelah itu, ia akan memberikan semua yang kita mau tanpa harus membayar apapun……” ujarku padanya.

“Setuju!” jawab Sarah dengan cepat. “ayo ,kita segera pergi!” ujarnya lagi.

Maka bersamanya, aku pun mengatur rencana untuk keluar dari rumah. Dan benar saja, kami pun pergi menemui kawan itu. Aku menemani kakakku kesana. Dan tidak lama kemudian, kami pun telah bersama di dalam apartemen. Kawan itu memintaku untuk keluar sebentar putar-putar sampai urusannya selesai, katanya. Satu jam kemudian, aku datang menemui mereka. Aku sungguh terkejut. Kakakku (maaf) sudah nyaris tanpa busana, di apartemen kawanku. Aku tiba-tiba seperti hilang ingatan. Tapi aku tak bisa berbuat apa-apa. Kami malah duduk bersama sampai malam, ngobrol, minum dan seterusnya….

Duhai, betapa celakanya aku, Tuhanku. Aku pasti masuk Neraka! Duhai, andai saja aku mati. Yah, andai aku mati saja, Tuhan. Aku benar-benar binatang yang tak pantas hidup walau hanya sesaat!

Akhirnya bersama kakakku, aku pulang ke rumah seakan-akan tidak pernah terjadi sesuatu. Aku hanya mengatakan kepada kakakku: “Ini yang yang pertama dan yang terakhir. Tapi ternyata kawan bejatku itu telah memberi janji –janji kepada kakakku, dan memberikan nomor telepon khususnya jika ia menginginkan barang haram itu, tanpa perlu kehadiranku sebagai perantara.”

Hari-hari pun berlalu, dan aku mulai melihat kakakku keluar rumah tidak seperti biasanya. Mulanya bersama adikku, dengan alasan apa saja: ke pasar , kerumah sakit, bahkan ia sekali lagi minta untuk didaftarkan ke sekolah. Ayahku yang malang berusaha semaksimal mungkin dengan semua yang dimilikinya dan semua orang yang dikenalnya untuk mengembalikannya sekali lagi ke sekolah. Betapa gembiranya keluarga besarku dengan kembalinya sang kakak melanjutkan studinya.

Suatu ketika, aku sedang bersama seorang kawan. Tiba-tiba ia mengajak untuk mengunjungi rumah seorang kawan yang lain. Kami pun pergi ke sana. Dan, sebuah musibah besar terjadi! Aku menemukan kakak perempuanku disana, dan didalam pelukannya! Kemarahanku meledak, tapi malah berdiri dan mengatakan:”Ada apa denganmu?! Ini hidupku dan aku bebas melakukan apa saja!!”

Kawanku menarikku dan memberiku racun itu yang membuat seorang manusia melupakan hal yang paling terhormat yang ia miliki, bahkan membuatnya menjadi sesuatu yang paling hina dan tak berharga. Maka kami pun pulang dari rumah itu , dan aku sudah kehilangan kemanusiaanku. Mereka mempermainkan kakakku, sementara aku tak ubahnya seperti seekor binatang di tengah mereka, bahkan lebih buruk dari itu.

Seiring waktu Ashar, aku pulang kerumah dalam keadaan tidak mengetahui apa yang telah kulakukan. Uang dan kehormatan telah hilang. Masa depan hilang. Dan akal sehat pun hilang. Persisnya, semuanya telah hilang.

Hari-hari berlalu, dan aku hanya menangis jika aku dalam keadaan kondisi sadar, dan tertawa jika mabuk. Benar-benar kehidupan seekor binatang bahkan lebih hina. Hidup yang tidak berharga, rendah dan menjijikan………

Dan suatu ketika dari seluruh hidupku yang sial ini. Di suatu pagi yang hitam, tepat pukul 09.00, tiba-tiba polisi menelepon ayahku ditempat kerjanya dan memintanya untuk segera datang. Beliau pun segera hadir, dan di sana ia mendengarkan musibah yang sangat besar yang tidak dapat ia tanggung dalam hidupnya. Ayahku meninggal beberapa hari setelah itu. Sementara ibuku kehilangan kemampuannya untuk berbicara, karena musibah besar itu! Apakah kalian tahu musibah apa itu? Apakah kalian tahu?

Yah, kakak perempuanku saat itu bersama seorang pemuda di salah satu tempat rekreasi di luar kota. Mereka berdua dalam keadaan mabuk. Dan sebuah kecelakaan menimpa keduanya hingga mereka tewas seketika karenanya.

Duhai, inilah musibah yang dapat membuat batu berbicara dan menangis. Wahai Sarah, betapa malangnya akhir kehidupanmu. Akhir kehidupan yang tak pernah kau impikan. Tidak pernah engkau angan-angankan. Sarah, yang suci itu telah menjadi seorang pelacur. Sarah, yang terhormat itu telah menjadi seorang pezina. Sarah yang baik dan shalihah itu telah menjadi wanita nakal.

Ya Allah, apa yang telah kulakukan kepada kakakku itu? Apakah sampai sejauh ini aku mengantarkan perjalanannya? Aku telah mendorongnya dengan tanganku sendiri ke dalam Neraka. Ia mengakhiri hidupnya dengan sangat buruk. Wahai Tuhanku, apa yang telah aku lakukan?

Ya Allah, aku sungguh-sungguh memohon kepada-MU agar Engkau menghukumku dan membalasku sebagai gantinya. Ya Allah, Engkau benar-benar mengetahui bahwa ia terzhalimi, dan akulah yang menzhaliminya. Akulah yang membuatnya tersesat tanpa ia sadari. Ia ingin memperbaikiku, namun justru akulah yang merusaknya…….

Ayahku meninggal dunia beberapa hari kemudian. Ibuku tidak lagi bisa berbicara setelah hari itu. Dan aku masih saja berada di atas jalanku yang hitam. Keluargaku telah hancur. Semoga Allah melaknat barang haram itu dan semua yang terlibat di dalamnya…….

Tidak lama kemudian, aku mulai berpikir untuk bertaubat. Aku meminta izin kepada ibuku untuk melakukan perjalanan ke luar kota dengan alasan ingin relaks beberapa waktu lamanya untuk melupakan semua kejadian ini, mungkin beberapa bulan. Padahal sebenarnya aku sudah merencanakan untuk pergi kerumah sakit pusat rehabilitasi. Yah, setelah aku menghancurkan semua hidupku, hidup keluargaku, dan hidup kakakku ,Sarah.

Semoga Allah merahmatimu, wahai Sarah……

Ya Allah, ampunilah ia dan hukumlah aku sebagai gantinya……

Aku bertekad untuk berobat. Aku mengaku bahwa aku mengonsumsi barang-barang haram itu dalam perjalananku ke luar negeri. Setelah beberapa bulan di pusat rehabilitasi itu akhirnya berhasil mengobati diriku. Tapi setelah apa? Setelah aku memutuskan tali yang menjamin kehidupan yang tenang dan bahagia.

Aku kembali, dan keluargaku hanya hidup dengan apa yang diberikan orang. Ibuku telah menjual rumah kami, lalu ia kemudian menyewa sebuah apartemen rumah tiga kamar, padahal jumlah kami semua adalah delapan orang. Yah, setelah semua kenyamanan fasilitas dan hidup, kini hidup dalam kesusahan dan meminta-minta kepada orang lain. Aku sendiri tidak mempunyai keterampilan apa-apa. Adik-adikku masih kecil, dan sebagaiannya telah meninggalkan sekolah karena tidak cukup biaya.

Sementar keluargaku, jika nama Sarah disebut, mereka tak habis-habisnya melaknat dan menghinanya, karena –mereka pikir- dialah penyebab semua bencana yang terjadi pada keluarga kami. Hatiku hancur, karena aku tahu bahwa Sarah sesungguhnya terzhalimi. Aku hancur karena keluargaku tidak tahu –dan aku sendiri- tidak mampu menyampaikan yang sebenarnya. Karena itu pasti menambah luka mereka.

Renungkanlah ini, saudaraku ……

Semuanya karena narkoba, barang haram itu, pangkal dari semua bencana…..

Kalian jangan menertawakanku, tapi ambilah pelajaran dari kisahku ini. Sebarkanlah kisahku kepada siapa saja yang kalian kenal. Semoga kisah ini dapat memberi hidayah kepada seseorang, barangkali itu dapat menjadi penghapus dosaku yang aku sendiri tidak yakin akan diampuni oleh Allah….

Dan kalau boleh berharap, doakanlah Sarah dalam malam-malam kalian, doakanlah ia……

(Dikisahkan oleh seorang hamba yang selalu memohonkan pengampunan untuk Sarah).

Sumber: “Tragedi Sarah”, Chicken Soup for Muslim, oleh Ahmad Salim Baduwailan.

silahkan saling berbagi sesama teman yang membutuhkan dalam bentuk tag,jadikan smua ini sebagai pelajaran yang berharga dan ambil ibrahnya dari smua musibah dan masalah yang terjadi tuk mendekatkan diri kepada sang khalik,salam santun penuh damai dari ana selalu tuk smua sahabat..........^_^

by:shalsyabela
-------------------------------------------------------------