Senin, 30 April 2012

Trik putus cinta








Bebas Stres Setelah Putus Cinta
================================

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,Sahabatku fillah....

Jangan sampai perpisahan Anda dengan mantan kekasih mengakibatkan kesedihan yang berlarut-larut juga stres yang berkepanjangan. Anda harus bangkit dan kembali menjalani hidup. Ini kiatnya.

~Menerima~

Yang pertama kali harus Anda lakukan adalah menerima keputusan yang sudah dibuat. Saat memutuskan berpisah, Anda dan mantan kekasih pasti sudah melewati banyak fase dan memiliki beragam pertimbangan. Untuk itu terimalah keadaan ini.

~Jaga jarak~

Hal ini bukan bertujuan untuk memutuskan tali silaturahmi. Namun setelah putus, sebaiknya Anda dan kekasih menjaga jarak terlebih dahulu. Kondisi emosional Anda dan dia belum stabil. Jangan sampai pertemuan-pertemuan yang tidak perlu justru membuat Anda dan mantan membuat keputusan yang akan disesali nantinya.

~Berhenti menyalahkan~

Kondisi emosional akan terus terganggu jika Anda terus-menerus membahas kesalahan mantan ataupun kesalahan Anda sendiri. Jangan lagi terpaku pada masa lalu. Jika memang ada kesalahan yang Anda perbuat di hubungan yang lalu, jangan lagi menyalahkan diri sendiri. Perbaikilah diri Anda agar sukses menjalankan hubungan di masa mendatang.

~Nikmati kesendirian~

Jangan terburu-buru memulai hubungan yang baru. Jangan pernah memulai hubungan karena alasan kesepian. Cobalah nikmati kesendirian Anda terlebih dahulu. Inilah saatnya Anda menikmati waktu dengan para sahabat juga keluarga. Terburu-buru memiliki hubungan baru justru memperbesar risiko Anda mengulangi kesalahan yang sama.

~Jangan balas dendam~

Balas dendam adalah salah satu tanda bahwa Anda belum rela melepaskan mantan. Lagi pula, tujuan balas dendam hanya akan menyakiti diri Anda sendiri. Berusaha membuat mantan cemburu dan sebagainya hanya akan membuat kesedihan Anda makin berlarut-larut.

~Menjalankan hobi~

Jika sebelumnya waktu Anda habis untuk berduaan dengan pasangan saja, inilah waktunya melakukan hal-hal yang Anda sukai tanpa memikirkan perasaannya. Anda bisa bersepeda, menyelam, atau sekedar menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan untuk melepas stres.

~Bersyukur~

Ini mungkin terdengar aneh, tapi yakinlah bahwa perpisahan mungkin jalan terbaik bagi Anda dan mantan untuk saat ini. Seperti yang telah ditulis pada poin pertama, keputusan berpisah bukanlah keputusan terburu-buru, melainkan sudah dipikirkan baik-baik. Mungkin saja perpisahan ini adalah jalan untuk mendapatkan seseorang yang lebih baik.

Bagaimanapun, perpisahan jangan dijadikan alasan untuk menarik diri dari kehidupan sosial. Perpisahan juga bukan alasan untuk “mengobral” diri kepada siapa pun yang Anda anggap menarik. Percayalah, segala sesuatu terjadi karena sebuah alasan.
Jika Anda merasa perpisahan kali ini sangat menyakitkan, yakinlah, waktu yang akan menyembuhkan perasaan Anda. Semoga berbahagia!

Salam santunku tuk smua sahabat....^_^
by:shalsyabela

Sabtu, 28 April 2012

Kita adlh Tamu





KITA adalah TAMU di dunia

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Karena kita tamu maka kehadiran kita hanyalah sementara.

Kaya atau miskin hanyalah sementara.

Segala kejayaan atau kegagalan hanyalah sekian puluh tahun.

Jabatan, kedudukan, popularitas & kemuliaan tidak selamanya.

Tidak ada presiden atau raja selamanya.

Tidak ada direktur atau manager yang abadi, Sebab kita semua hanya tamu.

Karena tamu, begitu waktunya tiba, kita semua harus beranjak pergi...

Semua harta benda, emas permata, rumah & kendaraan hanyalah pinjaman.

Walaupun semua aset adalah hasil jerih payah keringat kita,

Walaupun kita mempunyai surat kepemilikan yg sah & semua harta benda atas nama kita secara hukum,

Namun semuanya hanyalah kepemilikan sementara, Hanyalah pinjaman!!

Karena pinjaman, begitu waktunya tiba, harus dikembalikan.

Semua yg ada di badan kita,
yang terkalung di leher, terselip di jari, yang dikenakan di pergelangan tangan, yang tersimpan di saku, semua harus dikembalikan sama seperti ketika kita belum memilikinya!

"Ketika lahir dua tangan kita kosong, ketika meninggal kedua tangan kita juga kosong..."

Waktu datang kita tidak membawa apa-apa,

Waktu pergi kita juga tidak membawa apa pun

Jangan sombong karena kaya & berkedudukan, jangan minder karena miskin dan hina, bukankah kita semua hanyalah tamu & semua milik kita hanyalah pinjaman !!

TETAPLAH RENDAH HATI seberapapun tinggi kedudukan kita...

TETAPLAH PERCAYA DIRI seberapapun kekurangan kita.....

Dan TETAPLAH BERSYUKUR dalam segala keadaan....

*******************

Catatan :

TAK ADA HARTA ABADI

Kala bencana tiba, tak ada yang dapat dipertahankan. Rumah mewah, harta benda, emas dan permata, anak dan isteri, atau apa pun, tanpa kecuali, harus diikhlaskan!
Hasil keringat dan jeripayah berpuluh tahun berubah menjadi abu dalam sekejap mata.

Menangis, menjerit, tak berguna. Walaupun tak relah harus direlahkan. Tak ikhlas harus diikhlaskan. Sesakit apapun harus diterima.

Apa yang mau kita sombongkan? Adakah harta abadi? Adakah kemilikan sejati?
Jangankan harta benda, jiwa kita saja tak ada jaminan! Jangankan anak isteri,
keselamatan sendiri saja tak mampu kita jaga.

TAK BERDAYA

Kala menyaksikan bencana melanda saudara kita, tersentak perih sanubari yang tertidur lelap selama ini. Kita dipaksa untuk menyadari sebuah kebenaran:

Bahwa sungguh lemah dan tak berdaya kita manusia.
Tak ada kuasa dan kekuatan apapun dari kita yang mampu menghadang kekuatan alam yang maha dasyat. Kita hanya bisa pasrah atau terpuruk dalam ketakutan dan keputus asaan.

Keringat dan air mata, jeritan dan tangisan, lenyap ditelan gemuruh dan gelegarnya amukan alam.
Pergulatan dan pegumulan sia-sia, hilang tak berbekas bagai debu yang melayang diterpa angin badai!

Apa yang mau kita sombongkan dengan hidup yang lemah dan rapuh ini?

Kesombongan tidak membuat kita menjadi kuat, malah membuat kita yang rapuh menjadi semakin rapuh dan lemah

Silahkan saling berbagi bila dirasa artikel ini bermanfaat,salam santun tak lupa dariku sang dhoif.....^_^

by:shalsyabela___________

Jumat, 27 April 2012

Akar Penderitaan dan Kegelisahan


     


Akar Penderitaan dan Kegelisahan
========================

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dunia dan keindahannya menebarkan senyuman merayu manusia, harta dan gemerlapnya menyilaukan pandangannya, kekuasaan dan kursinya membutakan mata hatinya. popularitas ditebarkan, kasih sayang disingkirkan, penderitaan tak diperdulikan.

Keadilan dan kebenaran disuarakan padahal setiap saat membelakanginya. Simbol panji keislaman dikibarkan sampai ke pelosok negeri dan lorong-lorong kecil padahal penghuninya disengsarakan. Jubah-jubah para kekasih Allah dibungkuskan padahal prilakunya tak mencerminkan.

Yang kaya berpesta, yang miskin menderita. Yang berkuasa tertawa, rakyat kecil berduka. Keadilan disuarakan dalam lisan, dijauhkan dari kehidupan. Kebenaran didalihkan, disingkirkan dari kenyataan. Yang miskin tetap menderita bahkan semakin sengsara. Umat Rasul yang agung dibungkus dengan jubah keulamaan untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan. Mereka digiring dan dikumpulkan untuk berbaku hantam di antara mereka. Darah mengalir di sekujur tubuhnya, orang tuanya menangis dan menjert memandangnya. Maka sempurnalah penderitaan dan kesengsaraan mereka.

Aduhai, setega itu mereka menyengsarakan saudaranya. Pantaskah mereka menyandang pelanjut Nabi saw, penegak keadilan dan kebenaran, penebar kasih sayang. Sudahkah mereka merenungi dirinya dan mentafakkuri prilakunya. Bukankah perbuatannya adalah dosa besar yang tak mudah diampuni, dan prilakunya membuat Rasulullah saw bersedih dan berduka?

Apa gerangan alasan mereka untuk membenarkan prilakunya? Untuk kesejahteraan umat Rasulullah saw! Tidakkah kita menyaksikan dengan jelas penderitaan mereka semakin meningkat, kesengsaraan mereka semakin menghimpit, dan kemiskinan mereka semakin mencekik leher mereka.

Untuk menegakkan keadilan dan kebenaran! Aduhai, siapa yang pantas memimpin aktivitas ini? Pantaskah mereka yang terpedaya oleh keindahan dunia memimpin umat Rasulullah saw. yang rakus akan kekuasaan dan harta dapat mensejahterakan mereka. Mustahil itu terjadi, karena bertentangan dengan sunnatullah yang telah ditetapkan oleh Allah swt dalam hukum takwini-Nya. Mustahil para pecinta dunia dapat menegakkan keadilan dan kebenaran, mustahil para pencinta harta dan kekuasaan perduli terhadap penderitaan orang lain, mensejahteraan rakyat kecil, dan membahagiakan umat Rasulullah saw.

Duhai saudara-saudaraku, betapa sering rakyat kecil dijanjikan harapan dan kesejahteraan, kaum mustadh’afin dijanjikan keadilan dan kebenaran. Mengapa ini sering terjadi? Mengapa kita mudah lupa pada peristiwa yang telah terjadi? Lalu bagaimana cara kita menyikapinya?

Jawabannya: Merenungi pesan-pesan Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa), dan berpegang teguh dengannya.

Pesan-Pesan Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa)

Allah swt berfirman:

"Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.” (Al-Mu’minun: 108)

“Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.” (Al-Baqarah: 86)

Rasulullah saw bersabda:

“Akan datang sesudahku suatu kaum, mereka makan bermacam-macam makanan yang paling nikmat, menikahi bermacam-macam wanita yang paling cantik, memakai pakaian yang paling halus (mahal), mengendarahi kendaraan yang paling kuat (mewah). Perut mereka tak pernah kenyang terhadap yang sedikit, jiwa mereka tak pernah qana’ah terhadap yang banyak. Mereka mengasingkan di dunia, pagi hari pergi mencari dunia dan merasa bahagia dengannya. Mereka menjadikan dunia sebagai Tuhan tanpa Allah, menjadikan pengatur tanpa Allah. Pada dunia berakhir segala urusan mereka, dan hawa nafsunya sebagai penghibur mereka. Maka, barangsiapa yang menjumpai zaman itu, hendaknya berpegang teguh dengan risalah Muhammad bin Abdullah, juga generasi sesudahnya; jangan mengucapkan salam pada mereka, jangan jenguk yang sakit dari mereka, jangan antarkan jenazah mereka, jangan hormati sesepuh mereka. Barangsiapa yang melakukan hal itu (seperti yang mereka lakukan), maka ia telah membantu menghancurkan Islam.” (Jami’us Sa’adat, penghimpun kebahagiaan: 2/26)

Rasulullah saw bersabda:

“Dunia itu terlaknat, terlaknat juga isinya kecuali yang menjadi milik Allah.” (Jami’us Sa’adat, penghimpun kebahagiaan: 2/24)

Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa yang bangun di pagi hari dan dunia menjadi cita-citanya yang paling besar, maka itu tidak sedikitpun dari Allah. Allah akan memastikan pada hatinya empat hal: kegelisahan yang tak terputus, kesibukan yang tak pernah dikosongkan, kefakiran yang tak pernah dikayakan, dan angan-angan yang tak pernah berakhir.” (Jami’us Sa’adat, penghimpun kebahagiaan: 2/24)

Rasulullah saw bersabda:

“Akan datang sesudahku dunia yang memakan keimanan seperti api membakar kayu bakar.” (Jami’us Sa’adat, penghimpun kebahagiaan: 2/25)

Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa yang mencintai dunianya ia akan membahayakan akhiratnya, barangsiapa yang mencintai akhiratnya ia akan membahayakan dunianya. Maka, jadikanlah sesuatu yang abadi berpengaruh pada yang fana’.” (Jami’us Sa’adat, penghimpun kebahagiaan: 2/25)

Nabi Isa bin Maryam (as) berkata:

“Celakalah pecinta dunia! Bagaimana ia mati dan meninggalkannya, ia merasa aman dengannya padahal ia memperdayanya, ia mempercayainya padahal ia menipunya. Celakalah orang-orang yang terpedaya olehnya! Bagaimana mereka mencintainya padahal ia membenci mereka, ia menceraikan mereka padahal mereka mencintainya, dan pasti datang pada mereka siksaan yang telah dijanjikan. Celakalah orang yang menjadikan dunia cita-citanya dan kesalahan menjadi amalnya. Bagaimana hari esok ia menyaksikan dosanya.”

Ia juga berkata: “Barangsiapa yang membangun rumah di atas gelombang lautan, dunia akan menghempasnya. Maka, jangan jadikan dunia tempat yang abadi.” (Jami’us Sa’adat, penghimpun kebahagiaan: 2/27)

Allah swt berfirman kepada nabi Musa (as): “Wahai Musa, kamu tidak akan punya rumah di negeri orang-orang yang zalim. Sungguh dunia ini bukan kampung halamanmu, keluarkan cita-citamu dari dunia, dan pisahkan akalmu dari darinya agar kamu tidak terperangkap oleh kehinaan dunia. Dunia tak akan memperangkap kecuali pekerjanya yang menikmatinya di dalamnya. Wahai Musa, Aku mengawasi orang yang zalim sehingga Aku menyiksanya karena orang yang dizaliminya.

Allah berfirman kepada nabi Musa (as): “Wahai Musa, janganlah kamu pernah mencintai dunia sehingga kamu tidak mau pulang ke kampung akhirat dan tak mau menjumpai Yang Maha Agung.” Pada suatu hari nabi Musa (as) lewat di dekat orang yang sedang menangis, lalu ia meninggalkannya, dan setelah kembali lewat di dekatnya ia pun masih menangis. Nabi Musa (as) berkata: “Ya Rabbi, hamba-Mu menangis karena takut kepada-Mu.” Allah swt menjawab: “Wahai putera Imran, sekiranya air matanya mengucur jatuh bersama bola matanya, dan mengangkat kedua tangannya sampai terlepas, niscaya Aku tak akan mengampuninya selama ia mencintai dunia.” (Jami’us Sa’adat, penghimpun kebahagiaan: 2/27)

Setelah ditanyai tentang dunia Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:

“Aku jelaskan padamu tentang suatu negeri, yang merasa sehat di dalamnya akan berpenyakit, yang merasa aman di dalamnya akan menyesal, yang butuh padanya akan bersedih, yang merasa cukup darinya akan diuji; yang halal akan dihisab, yang haram akan disiksa.” (Jami’us Sa’adat, penghimpun kebahagiaan: 2/27)

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) juga berkata:

“Sesungguhnya perumpamaan dunia seperti ular, halus sentuhannya tapi penuh racun di rongga mulutnya. Menghindarinya orang yang berakal, menyenanginya anak kecil yang jahil.” (Jami’us Sa’adat, penghimpun kebahagiaan: 2/27)

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:

“Perumpamaan dunia seperti air laut, akan semakin haus setiap orang yang meminumnya sampai ia membunuhnya.” (Jami’us Sa’adat, penghimpun kebahagiaan: 2/27)

Masih banyak lagi hadis-hadis Rasululah saw dan Ahlul baitnya (sa) tentang dunia yang tercela. Ingin tahu lebih detail silahkan merujuk pada kitab Jama’us Sa’adat.


Silahkan saling berbagi bila dirasa artikel ini bermanfaat,tak lupa salam santunku tuk smua sahabat....^_^

Wassalam.......by:shalsyabela________

Hutang vs Sedekah





Bersedekah merupakan amal perbuatan yang sangat dianjurkan dan disukai oleh Allah Swt. Ia adalah bentuk perbuatan ihsan yang akan mendatangkan ganjaran dunia dan akhirat selama dilakukan dengan ikhlas karena Allah, diberikan pada pihak yang memang pantas untuk menerimanya, serta tidak mendatangkan mudharat bagi pemberinya.

Namun kalau ditanya mana yang lebih utama antara membayar hutang dan memberi sedekah, tentu saja membayar hutang, terutama yang jatuh tempo lebih utama. Sebab hutang adalah kewajiban yang harus ditunaikan, sementara memberikan sedekah hukumnya sunnah. Maka yang wajib harus didahulukan daripada yang sunnah. Terkecuali jika pemberian sedekah tadi tidak mengganggu pembayaran hutangnya.

Misal, Kita punya utang Rp 10 juta.
- Kita dapat uang Rp 1 juta. Terus, alokasinya seperti apa?
- Pertama, Rp 900 ribu untuk menyicil utang.
- Kedua, Rp 100 ribu untuk sedekah.
- Mengapa membayar utang lebih diutamakan? Karena membayar utang itu wajib, sedangkan sedekah itu sunnah.
- Mengapa tetap disisihkan untuk sedekah? Supaya sedekahnya dibalas berlipatgkita dan dimudahkan melunasi utang.
- Coba bayangkan, kita-lah si pemilik piutang. Begitu tahu si pemilik utang dapat uang Rp 1 juta dan si pemilik utang menyedekahkan seluruhnya, tentulah Kita kesal. Pun Yang Maha Adil telah menetapkan bahwa utang itu wajib dan sedekah itu sunnah.

Lantas, gimana kalau utangnya sangat besar?
- Misal, Kita berutang Rp 1 miliar ke bank.
- Kita dapat uang Rp 1 juta. Terus, alokasinya seperti apa?
- Berhubung uang ini tidak memadai untuk membayar dan menyicil utang, maka sedekahkan saja Rp 1 juta tersebut. Supaya sedekahnya dibalas berlipatganda dan dimudahkan melunasi utang.
- Kecuali, memang telah disepakati bahwa bayaran dan cicilan bulanan Kita adalah Rp 1 juta atau sekitar itu.

Doa mustajab





Doa untuk Keluarga (yang
Mustajab)
=========+=====+=========

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim

Sahabat fillah mari kita aminkan doa ini..
Doa ini langsung diajarkan dalam Al-Quran
surah Al Furqon ayat 74, hafalkan, fahami
artinya dan bacalah doa ini di setiap
kesempatan, setiap selesai sholat, terutama
dipenghujung malam, dengan keyakinan
dan pengharapan sepenuh hati.

Ingat doa orang tua untuk keluarga sangat
mustajab, " Ya Allah anugrahkanlah
kepada kami, isteri-isteri kami dan
keturunan kami menyenangkan hati
karena ketaqwaan mereka kepada Mu,
dan jadikanlah kami imam bagi hamba-
hamba Mu yang bertaqwa... aamiin".

silahkan dipraktekkan smoga bermanfaat,Insya Allah.. —

Optimis





Pantang Putus Asa
=========+=====+=========

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Semua sudah terjadi, semua sudah hancur,
semua sudah hilang, tetapi bagi orang
beriman pantang putus asa, masih punya "
ar roja" harapan. kecuali orang kafir yang
rapuh dan mudah putus asa (QS : 3:185).

Selama hidup berarti masih ada harapan.

Sungguh harapan itu akan menjadi
kenyataan dengan kesungguhan ikhtiar,
doa, baik sangka dan tawakkal.

Ingat!, tidak ada yg mustahil bagi Allah,
semua bisa dan mudah bagi-Nya. Ayo
bangkit sahabatku, Never Give Up!

Doa tulusku tuk smua sahabat smoga dipermudahkan dg sgala urusan dan dilancarkan dg apa yg. digapai...yg blm dpt krj ato blm ditrima dr lamarannya smoga dlm wkt dkt ini ditrima dan diberikan yg terbaik tuk smua sahabat tetap semangat yach....

salam santun.....^_^

Biodata Iblis







Biodata Iblis/Setan
=========+=====+=========

Nama : iblis (jenis manusia dan jin)

Gelar : setan LA (la’natullah ‘alaih)

Tgl lahir : 01-01-tahun perintah
sujud pada Adam

Alamat : hati orang-orang yang
lengah

Warga Negara : dunia
Agama : kekufuran

Pekerjaan : pengasuh semua yang
sesat dan dimurkai tuhan

Pangkat dan golongan :
pembangkang utama

Jabatan : pemimpin tertinggi
kekufuran dan syirik

Masa kerja : sejak kelahiran adam
sampai kiamat

Modal kerja : penipuan
Cara kerja : bertahap

Sarana : seks, harta, dan semua
hiasan dunia

Sumber rizki : semua yang haram

Tempat : night club, pasar, dan
tempat-tempat kotor lainnya

Hobi : menyesatkan dan
menjerumuskan

Cita-cita : semua manusia masuk
neraka

Istri : semua yang terbuka auratnya

Anak sah : lima; tsabar, a’war,
miswath, daasim, dan zalanbuur

Anak angkat : tiga; anak yang
durhaka pada orangtuanya, penipu
di pasar, dan orang yang setelah
shalat tidak berdo’a

Yang ditakuti : dzikir dan ayat al-
Qur’an

Musuh : tuhan dan orang beriman

Kekuasaan : nihil
Kemampuan : lemah
Wewenang : merayu

Alat komunikasi : waswas dan
mengumpat

Yang paling disenangi : pemutusan
hubungan (antara tuhan–manusia
dan manusia–manusia)

Kepribadian : angkuh

silahkan bagi siapapun yg ingin berkenalan maka ikutilah dan pelajarilah biodatanya dg baik...
atau jangan2 sdh pada kenal yach....^_^

salam santunku tuk smua sahabat. ..

Sungai 5 waktu





Setiap kali kemelut hidup menyelimut bagai kabut

Setiap kali dosa kotor melumuri jiwa

Setiap kali hawa membuatku lupa

Setiap kali mata hati buta karena semua

Setiap kali semua membuatku, lengah .. lemah .. goyah dan terpedaya

Seruan-Mu menyadarkan aku

Panggilan-Mu mengingatkan aku

Sayup terdengar, menyeruak dan menghentak kepongahan dunia

Membawa kepada sungai-sungai suci

Hapus dosamu

Kikis dakimu

Basuh lukamu

Buka belenggu nafsu

Tenggelam dalam sungai lima waktu

Bermandikan cahaya menerangi jiwa

Disini, disungai ini dalam telaga ini

Kuraih kesejukan, kedamaian, ketentraman, ketenangan
Dan kemenangan.

Rabu, 25 April 2012

Bunda





~~~`**~~~ Engkau Ajariku Sesuatu Hal yang Baru, Bunda…***~~~~~


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Baru saja saya menyaksikan sebuah acara di salah satu stasiun televisi, dan rasanya, saya perlu untuk membagikan apa yang saya dapatkan dari tayangan itu kepada anda semua, terutama kepada mereka, yang sama dengan saya, kaum perempuan…

Subhaanallah, perjuangan seorang perempuan yang terlahir dari tengah-tengah keluarga sederhana. Seorang perempuan yang kini akrab dengan sapaan “bunda” oleh para mutiara-mutiaranya yang telah merasakan kilauan yang beliau pancarkan.

Sejak kecil, beliau dididik oleh kedua orang tuanya untuk dapat hidup bersosialisasi dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Rumah mereka yang cukup sederhana itu harus menjadi semakin sempit karena kedua orang tuanya menampung beberapa orang anak dhuafa di rumah mereka. Namun beliau, yang saat itu masih berusia sangat muda tetap mau menerima keberadaan anak-anak dhuafa itu dengan senang hati.

Tampaknya jiwa sosial yang dimiliki oleh kedua orang tua beliau turun kepada beliau. Hal itu terbukti dengan peran beliau yang turut melanjutkan peran orang tuanya dalam menampung anak-anak dhuafa yang kurang mampu. Dan, satu hal yang menakjubkan, tempat penampungan itu kini telah beralih menjadi sebuah Sekolah Pendidikan Islam yang menjadi tempat menuntut ilmu bagi mereka, yang sebenarnya memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan.

Bunda yang tampak tenang dan bersahaja ini semula adalah seorang lulusan S2 jurusan Manajemen Bisnis, namun kini beliau melanjutkan sekolahnya kembali dengan mengambil S1 jurusan psikologi. Saat ditanyakan mengapa beliau mengambil jurusan tersebut, jawabnya singkat: “Karena kehidupan saya tidak terlepas dari berhubungan dan mengurusi banyak orang, maka saya mengambil jurusan ini agar saya dapat memahami mereka, sehingga saya tidak salah dalam mengambil keputusan…” begitu kurang lebih ujar beliau singkat.

Sesekali kamera yang ditujukan dalam acara itu menuju kepada para penonton yang tiada lain sebagian besar adalah kaum perempuan, dan tentunya, para anak didik dari Sekolah Pendidikan Islam yang beliau dirikan. Satu pemandangan yang membuat saya haru saat itu, mereka, para mutiara-mutiara yang telah beliau didik dengan begitu banyak perjuangan, menitikan air mata. Ada cinta dan ketulusan yang terpancar dari wajah mereka.

Setiap perjuangan pasti menuntut pengorbanan. Itu yang dapat saya simpulkan dari perbincangan bunda dengan seorang pembawa acara pada tayangan tersebut. Ya, perjuangan beliau dalam memperjuangkan tempat penampungan anak-anak dhuafa yang saat ini telah berkembangan menjadi Sekolah Pendidikan Islam bukan tanpa pengorbanan. Beliau membagikan dua buah modal yang dapat kita petik pelajaran darinya, yaitu sabar dan ikhlas. Ya, sabar dalam menghadapi segala cobaan yang harus dihadapi dalam mempertahankan apa yang tengah kita perjuangkan. Dan ikhlas, agar segala yang kita lakukan tetap tertuju kepada keridlaan Allah SWT. Ucap beliau di sela-sela pembicaraannya: “Yakinlah bahwa Allah itu ada bersama kita jika kita terus mendekatkan diri kepada-Nya dan terus beribadah kepada-Nya…”.

Itulah sosok beliau, sosok seorang bunda yang tampak tenteram dan mampu membuat air mata saya ‘tak terbendungkan saat mendengar perjalanan hidup beliau. Di akhir pembicaraan, beliau memberikan sebuah amanat untuk para kaum perempuan, ujar beliau: “Kawan-kawanku, para kaum perempuan, marilah kita terus mengembangkan diri kita untuk terus menjadi lebih baik. Jadilah perempuan yang berkualitas agar kelak terlahir para generasi yang berkualitas. Karena masa depan bangsa ini ada di tangan kita, kaum perempuan…” begitu kurang lebih ucap beliau, haru.

Kini, senyum dan air mata bahagia beliau mengalir seiring dengan cinta dan kasih sayang dari mereka yang telah sama-sama merasakan kelembutan beliau dan melihat perjuangan beliau. Beliau telah membuktikan bahwa bukan tidak mungkin, akan terlahir para Aisyah-Aisyah yang baru. Aisyah-Aisyah yang hidup di zaman modern, dengan kecerdasan dan kedekatan diri mereka dengan Allah. Bukankah kita semua adalah banaat Aisyah (putri-putri Aisyah)…? Maka, mengapa kita tidak belajar untuk menjadi seperti Aisyah…??!!

Semoga bermanfaat buat kita smua dalam hidup dijaman yang modern ini dan jadilah Aisyah diakhir jazam buat para kaum hawa...dan tuk kaum adam bisa menjadikan ataupun memberikam motivasinya pada kami kaum hawa.....silahkan saling berbagi bila dirasa artikel ini bermanfaat,tak lupa salam santun ukhuah fillah penuh damai tuk smua sahabat fillah......^_^

by:shalsyabela_________

Haram & hikmahnya daging babi




Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bissmillahirrahmanirrahiim


Allah telah mengharamkan makanan dan hewan-hewan yang jelek, karena makanan memiliki pengaruh terhadap akhlak dan tabiat seseorang. Harta dan makanan yang halal dan baik akan menumbuhkan darah dan daging yang baik, demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu berhati-hatilah dalam memilih dan memilah harta dan makanan untuk diri kita, anak dan keluarga kita, jangan sampai memakan barang dan makanan yang haram, baik berupa daging ataupun yang lainnya.

Apalagi dewasa ini orang-orang sudah banyak yang tidak peduli dengan hal-hal tersebut, sebagaimana Rasulullah telah isyaratkan dalam sabdanya:

يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِي الْمَرْءُ مَا أَخَذَ مِنْهُ؛ أَمِن الحَلاَلِ أَمْ مِنَ الحَرَامِ؟!

“Akan datang kepada manusia suatu zaman (ketika itu) seorang tidak lagi peduli dengan apa yang dia dapatkan, apakah dari yang halal atau haram?!” (HR. Bukhari: 2059)

Sehingga sangat perlu pengetahuan yang cukup untuk dapat memilih dan memilah-milah hewan yang diperbolehkan dimakan.
Di antara hewan yang diharamkan untuk dimakan adalah babi dan ini sudah merupakan kesepakatan kaum muslimin, sebab pelarangan memakan daging babi sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Sunnah, di antaranya:

إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللّهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلاَ عَادٍ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang (yang ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah.” (QS. Al Baqarah: 173)

Firman-Nya:

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالْدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللّهِ بِهِ

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah.” (QS. Al Maa’idah: 3)

Dan firman-Nya:

إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالْدَّمَ وَلَحْمَ الْخَنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللّهِ بِهِ

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan binatang yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah.” (QS. An Nahl: 115)

Demikian juga sabda beliau:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ الْخَمْرَ وَثَمَنَهَا وَحَرَّمَ الْمَيْتَةَ وَثَمَنَهَا وَحَرَّمَ الْخِنْزِيرَ وَثَمَنَهُ

Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan khamr dan hasil penjualannya dan mengharamkan bangkai dan hasil penjualannya serta mengharamkan babi dan hasil penjualannya.” (HR. Abu Daud)
Dengan demikian jelaslah haramnya daging babi dan seluruh anggota tubuhnya. (Ibnu Hazm menandaskan hukum ini merupakan ijma’ dalam kitab Al Muhalla 7/390-430)

Hikmah Pengharamannya

Mayoritas para ulama menjelaskan bahwa sebab pengharaman babi adalah karena najisnya berdasarkan firman-Nya:

قُل لاَّ أَجِدُ فِي مَا أُوْحِيَ إِلَيَّ مُحَرَّماً عَلَى طَاعِمٍ يَطْعَمُهُ إِلاَّ أَن يَكُونَ مَيْتَةً أَوْ دَماً مَّسْفُوحاً أَوْ لَحْمَ خِنزِيرٍ فَإِنَّهُ رِجْسٌ أَوْ فِسْقاً أُهِلَّ لِغَيْرِ اللّهِ بِهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلاَ عَادٍ فَإِنَّ رَبَّكَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi, karena sesungguhnya semua itu kotor (najis)” (QS. Al An’aam: 145)

Sedangkan hikmah pengharamannya dijelaskan Syaikh Shalih Al Fauzan dalam pernyataan beliau: “Ada yang diharamkan karena makanannya yang jelek seperti Babi, karena ia mewarisi mayoritas akhlak yang rendah lagi buruk, sebab ia adalah hewan terbanyak makan barang-barang kotor dan kotoran tanpa kecuali.” (Kitab Al Ath’imah hal. 40)

Penulis Tafsir Al Manaar menyatakan: “Allah mengharamkan daging babi karena najis, sebab makanan yang paling disukainya (makanan favoritnya) adalah kotoran dan ia berbahaya pada semua daerah, sebagaimana telah dibuktikan dengan pengalaman serta makan dagingnya termasuk sebab menularnya cacing yang mematikan. Ada juga yang menyatakan bahwa ia memiliki pengaruh jelek terhadap sifat iffah (menjaga kehormatan) dan cemburu (ghirah).” (Shohih Fiqh Sunnah, 2/339). Wallahu ta’ala a’lam.

Menjual Daging Babi

Rasulullah sendiri menyatakan bahwa Allah mengharamkan babi dan harta hasil penjualannya. Tentu saja hal ini menunjukkan pengharaman jual beli babi dan dagingnya serta seluruh anggota tubuhnya walaupun sudah diusahakan untuk mengubahnya dalam bentuk-bentuk lain, misalnya sebagai katalisator atau dicampur dengan daging lainnya. Hal ini juga ditegaskan Rasulullah dalam sabdanya:

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ عَامَ الْفَتْحِ وَهُوَ بِمَكَّةَ إِنَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ حَرَّمَ بَيْعَ الْخَمْرِ وَالْمَيْتَةِ وَالْخِنْزِيرِ وَالْأَصْنَامِ فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ شُحُومَ الْمَيْتَةِ فَإِنَّهَا يُطْلَى بِهَا السُّفُنُ وَيُدْهَنُ بِهَا الْجُلُودُ وَيَسْتَصْبِحُ بِهَا النَّاسُ فَقَالَ لَا هُوَ حَرَامٌ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ ذَلِكَ قَاتَلَ اللَّهُ الْيَهُودَ إِنَّ اللَّهَ لَمَّا حَرَّمَ شُحُومَهَا جَمَلُوهُ ثُمَّ بَاعُوهُ فَأَكَلُوا ثَمَنَهُ

Dari Jabir bin Abdullah beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada tahun penaklukan Mekkah dan beliau waktu itu berada di Mekkah: “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan jual beli khamr, bangkai, babi dan patung-patung.” Lalu ada yang bertanya: “Wahai Rasulullah Apakah boleh (menjual) lemak bangkai, karena ia dapat digunakan untuk mengecat perahu dan meminyaki kulit serta dipakai orang untuk bahan bakar lampu?” Maka beliau menjawab: “Tidak boleh, ia tetap haram.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda lagi ketika itu: “Semoga Allah memusnahkan orang Yahudi, sungguh Allah telah mengharamkan lemaknya lalu mereka rubah bentuknya menjadi minyak kemudian menjualnya dan memakan hasil penjualannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Walaupun pertanyaannya mengenai bangkai namun juga bersifat umum terhadap seluruh yang haram dalam hadits tersebut dan yang lainnya.
Demikian, mudah-mudahan Allah menunjuki kaum muslimin ke jalan yang lurus

Silahkan saling berbagi sesama teman yang membutuhkan dan bila dirasa artikel ini bermanfaat maka berbagilah...Allah telah menciptakan sesuatu baik itu yang halal atau haram tentu smua ada maksud yang baik tuk kita smua.....salam santunku tuk smua sahabat...

by:shalsyabela

Senin, 23 April 2012

Karena cinta-Nya part 3





Karena Cinta Adalah Anugerah-Nya yang Agung… (Bagian 3)




‘Rabb… kalau memang semua ini adalah yang terbaik dalam pandangan-Mu, maka buat hamba ridla dengan segala kehendak-Mu. Allah, jangan pernah Engkau pertemukan aku dengannya lagi, kecuali jika ia telah menikah dan memiliki seorang istri. Hamba ‘tak mau menyakiti hatinya… Berikanlah seorang pendamping yang terbaik baginya, seseorang yang jauh lebih baik dari hamba. Bahagiakan dia…

Dan calon suami hamba… ridlailah pernikahan kami, jika itu adalah yang terbaik dalam pandangan-Mu. Jadikan dia imam dunia-akhirat hamba, yang dapat menuntun hamba untuk dapat lebih dekat dengan-Mu, mencintai-Mu… Kumpulkan kami di syurga-Mu, Allah…’ .

Do’a itu terlantun sejak acara khitbah akan segera dilaksanakan. Air mata ‘tak henti mengalir sejak kejadian itu, sebuah obrolan ringan yang telah menyingkapkan sebuah rahasia terindah-Nya. Sebuah rahasia yang telah membawanya pada takdir yang lebih baik. Pertemuan sang akhwat dengan seorang ikhwan shaleh dalam ikatan yang Allah ridlai, yang tiada lain adalah seorang pengasah permata yang  selama ini menjadi tempatnya membagi segala keluh kesahnya. Sungguh, Allah Maha Indah. Karena DIA telah pertemukannya dengan seseorang yang mengatakan bahwa cinta adalah anugerah… Dan, anugerah itu kini telah tampak dalam bentuk yang lebih indah…

Dan Allah, telah mengabulkan do’a sang akhwat. Ikhwan shaleh yang ia temui beberapa tahun yang silam itu, yang telah mengajarinya arti sebuah ketulusan, kini telah menikah dengan seorang akhwat shalehah. Tepat beberapa minggu sebelum sang akhwat akan melangsungkan pernikahannya dengan pengasah permata itu. Kini hanya tinggal menghitung hari, ijab qabul akan segera terucap. Semoga segala apa yang telah terjadi selama ini, senantiasa berada dalam ridla-Nya. Rabbanaa maa khalaqta haadzaa baathilan, subhaanaka, faqinaa ‘adzaabannaar…

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَحُبًّا يُبَلِّغُنِي حُبَّكَ  ~ رواه الحاكم ~

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon cinta-Mu, dan cinta orang yang mencintai-Mu, dan cinta yang dapat menghantarkanku kepada cinta-Mu” (H.R. Hakim).


Alhamdulillah sebuah pesta pernikahan akhirnya digelar dengan meriah bertabur haru biru antara dua mempelai yang selama ini tlah memendam rasa dan membawanya dg selamat atas cinta mereka kedalam cinta yang halal....jadi endingnya jg harus bahagia donk.......hehe.....hayoooooo.....yang belum mendapatkan calon imam dan makmum tetap optimis dan bawalah rasa cinta kalian menuju jln yang penuh ridho-Nya...

Silahkan saling berbagi bila dirasa artikel ini bermanfaat buat anda....tak lupa salam santunku tuk smua sahabat..........^_^

by:shalsyabela
             
    ------ TAMAT ---------------

** Renungan pagi **




** Renungan pagi **

Assalamu'alaikum wawarahmatullahi wabarakatuh sahabat fillah pernahkah kita memikirkan
bahwa kita tidak ada sebelum
dilahirkan ke dunia ini; dan kita
telah diciptakan dari sebuah
ketiadaan?

Pernahkan kita merenungkan
bagaimana bunga yang setiap
hari kita lihat di ruang tamu,
yang tumbuh dari tanah yang
hitam, ternyata memiliki bau
yang harum serta berwarna-
warni?
Pernahkan kita berpikir bahwa
lapisan luar dari buah-buahan
seperti pisang, semangka,
melon dan jeruk berfungsi
sebagai pembungkus yang
sangat berkualitas, yang
membungkus daging buahnya
sedemikian rupa sehingga rasa
dan keharumannya tetap
terjaga?

Pernahkan kita merenungkan
bahwa gempa bumi mungkin saja
datang secara tiba-tiba ketika kita
sedang tidur, yang menghancur
luluhkan rumah, kantor dan kota
kita hingga rata dengan tanah
sehingga dalam tempo beberapa
detik saja kita pun kehilangan
segala sesuatu yang kita miliki di
dunia ini?

Pernahkah kita merenung,
bahwa kehidupan kita berlalu
dengan sangat cepat dan
mengalir begitu saja.
Perubahan pada diri kita pun
tak bisa dihindari. Kita akan
menjadi tua renta dimakan
usia, lambat laun kita akan
kehilangan ketampaan,
kecantikan, kesehatan dan
kekuatan yang selama ini
kadang dibangga-banggakan?
Pernahkan kita memikirkan
bahwa suatu hari nanti, malaikat
maut yang diutus oleh Allah akan
datang menjemput untuk
membawa kita meninggalkan
dunia ini?
Jika demikian, pernahkan kita
merenungkan mengapa manusia
demikian terbelenggu oleh
kehidupan dunia yang sebentar
lagi akan mereka tinggalkan dan
yang seharusnya mereka jadikan
sebagai tempat untuk bekerja
keras dalam meraih kebahagiaan
hidup di akhirat?

Pertanyaan-pertanyaan diatas,
masih sering terabaikan,
terlupakan dan terlalaikan.

Manusia adalah makhluk yang
dilengkapi Allah sarana berpikir.
Namun sayang, kebanyakan
mereka tidak menggunakan
sarana yang teramat penting ini
sebagaimana mestinya. Bahkan
pada kenyataannya sebagian
manusia hampir tidak pernah
berpikir.

salam santunku tuk smua sahabat met aktifitas aja dech....

Hari Esok




                           ** HARI ESOK **

                         =================


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh....


Sahabatku fillah.....Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata dan dapat diraba, belum berwujud, dan tidak memiliki rasa dan warna.

Yang jelas, hari esok masih ada dalam alam ghaib dan belum turun ke bumi. Maka tidak sepantasnya kita menyeberangi sebuah jembatan sebelum sampaidi atasnya. Sebab siapa yang tahu bahwa kita akan sampai atau tidak pada jembatan itu? Bisa jadi kita akan terhenti jalan kita sebelum sampai ke jembatan itu, atau mungkin pula jembatan itu hanyut terbawa arus terlebih dahulu sebelum kita sampai di atasnya. Dan bisa jadi pula, kita akan sampai pada jembatan itu dan kemudian menyeberanginya.

Biarkan esok hari itu datang dengan sendirinya. Jangan pernah menanyakan kabar beritanya, dan jangan pula pernah menanti serangan petakanya! Sebab, hari ini Kita sudah sangat sibuk.
Jangan pernah mendahului sesuatu yang belum terjadi.

“Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agardisegerakan (datang) nya.” (QS. An-Nahl: 1)

Rasulullah saw bersabda, orang yang paling cerdas adalah orang yang paling sering mengingat kematian. Setiap waktu yang berlalu seakan menjadi langkah terakhir. Beramal untuk akhiratmu, bersikap terbaik untuk sesamamu. Matahari yang membuka hari selalu menjadi alasan untuk mengisi hari. Mengisi hari dengan segala sikap dan sifat yang sudah kita bawa sebelumnya, tanpa pernah menghiraukan apa yang akan terjadi esok. Membiarkan rasa sakit menjadi bagian yang kita beri untuk orang lain. Membiarkan rasa acuh menjadi kebiasaan yang terkadang tanpa terasa juga terberi untuk orang lain.

Jika esok tak pernah datang, apakah kita masih membiarkan waktu berlalu tanpa arti.

Jika esok tak pernah datang, apakah kita masih berdiri disini terdiam tanpa pernah mengucapkan terima kasih dan rasa syukur.

Jika esok tak pernah datang, apakah kita masih terdiam jika ada yang bertanya kepadamu.

Jika esok tak pernah datang, apakah kita masih mengacuhkan suara hatimu perwujudan nuranimu.

Jika esok tak pernah datang, apakah kita masih melewatkan waktumu tanpa pernah memahami semua waktu yang berlalu untukmu.

Jika esok tak pernah datang, apakah kita masih belum bermuhasabah sebelum hari akhir datang menjemputmu.

Jika esok tak pernah datang, maukah kita berjanji untuk dirimu sendiri untuk melakukan yang terbaik sepenuh hati kepada orang lain ketika detik itumemberimu kesempatan.

Jika esok tak pernah datang, maukah kita mengingatkan diri sendiri bahwa umur kita terbatas.

Jika esok tak pernah datang, ach… apakah harus menunggu esok hari?

renungan tuk kita smua dipagi nan indah ini....met pagi dan awali sgala sesuatunya dg ucap Bassmallah semoga mendapat ridhoNya dlm stiap langkah kita....salam dan senyum santunku tuk semua.....^_^

Karena cinta-Nya part 2




Karena Cinta Adalah Anugerah-Nya yang Agung… (Bagian 2)



Waktu terus berjalan membawanya dalam sebuah perjalanan yang indah… Dua tahun lebih  sang akhwat tinggal di perantauan itu. Hingga tibalah waktu untuknya kembali ke kampung halaman….

Tanpa pernah ia duga sebelumnya, sebuah lamaran tertuju padanya. Tepat pada malam 2 Syawal sebuah harapan itu terungkap padanya, sebuah harapan yang terungkap dari seorang ikhwan shaleh yang ternyata selama ini tengah menantinya. Tanpa pernah ia sadari sebelumnya, sang ustadz yang selama ini menjadi tempatnya berbagi segala keluh kesah, ternyata memintanya untuk menjadi teman dalam mengarungi samudera kehidupan menuju sebuah muara kasih: mardlatillah.

Roda waktu terus berputar, lamaran itu terus berlanjut hingga pada sebuah ikatan khitbah (pertunangan). Di sela-sela senyum dan tangis bahagia orang-orang yang berada dalam acara khitbah tersebut, sang akhwat masih sibuk dengan hatinya. Ia merasa bersalah, karena telah membunuh anugerah yang Allah berikan padanya dua tahun silam…

Beberapa hari sebelum acara khitbah itu dilaksanakan, sang akhwat membagikan perasaan hatinya kepada seseorang yang dekat dengannya. Hingga ia menunjukan sebuah foto yang berada di antara deretan foto-foto alumni salah satu lembaga pendidikan di sana. Dan, tanpa pernah terduga sebelumnya… sebuah ungkapan yang menghentakan jiwa terlontar dari orang terdekat tersebut. Katanya,

“ana kenal dengan orang ini, ukhty…” spontan sang akhwat terkejut.

“Dia ikhwan yang pernah suka sama ukhty, ‘kan?” lanjutnya santai.

“Kata siapa?” sang akhwat meyakinkan kebenaran akan ungkapan itu.

“Kata sahabat ana. Iya, ikhwan itu… hingga saat ini, dia masih belum menikah. Padahal banyak orang tua yang ingin menjadikannya sebagai menantu, bahkan beberapa waktu terakhir ini, ada seorang perempuan yang menawarkan dirinya sendiri kepada ikhwan tersebut…” sang akhwat semakin terhentak.

“Kok bisa?” sang akhwat memancing cerita yang lebih lanjut.

“Karena dia adalah laki-laki yang shaleh, sampai-sampai banyak orang yang suka sama dia, tapi enggak ada seorang pun yang dia terima…”.

” kenapa dia ‘gak mau nerima? ” tanya sang akhwat.

“Karena dia ‘gak suka sama perempuan yang menyatakan perasaannya duluan. Dan kata sahabat ana, karena dari dulu dia nunggu ukhty…” ungkapan itu ditimpali dengan tawa oleh sang akhwat, tawa yang sebenarnya membuat kerongkongannya sakit, menahan mutiara-mutiara halus yang ingin mengalir melalui kedua pelipis matanya.

“Ah, anti bohong, ‘kan?! Masa sampe segitunya?!” dibarengi dengan tawa canda saat itu.

“Ya udah kalo ukhty ‘gak percaya…” sekarang wajahnya tampak serius.

“Ana udah mau dikhitbah, ukhty…. Kenapa ukhty ‘gak ngasih tau dari dulu?” nada sang akhwat tampak menyesal.

“Ana kira ukhty udah tau, terus ukhty nolak dia… Makanya ana diem aja. Ana juga cerita ini karena ukhty nunjukin fotonya di buku itu…” lanjutnya santai.

“Terus sekarang gimana? Acara khitbahnya cuma tinggal dua hari lagi…” sang akhwat melanjutkan.

“Lanjutkan saja khitbahnya, ukhty… InsyaAllah semua ini adalah yang terbaik…” ia masih menjawab dengan nada santai. Obrolan itu terus berlanjut, hingga sang akhwat menceritakan semua perjalanan yang ia lewati, termasuk perjalanan singkat selama enam bulan itu…

-----> NEXT POST.......
 Silahkan saling berbagi bila artikel ini dirasa bermanfaat,salam santun ukhuah fillah.....
by:shalsyabela
=======================

Sabtu, 21 April 2012

Harmoni




~~~~~~~**~~~ Harmoni…~~~~***~~~~****~~~~~~


Bismillaah…



Aku mengenal dikau
‘Tak cukup lama…separuh usiaku

Namun begitu banyak pelajaran
yang aku terima

Kau membuatku mengerti hidup ini
Kita terlahir bagai selembar kertas putih

Tinggal kulukis dengan tinta pesan damai
‘Kan terwujud Harmoni…

Segala kebaikan..
‘Tak ‘kan terhapus oleh kepahitan
Kulapangkan resah jiwa..

Karna kupercaya..
Kan berujung indah…

Kau membuatku mengerti hidup ini
Kita terlahir bagai selembar kertas putih

Tinggal kulukis dengan tinta pesan damai
Kan terwujud Harmoni…

Karena cinta-Nya part 1





~~~~***~~ Karena Cinta Adalah Anugerah-Nya yang Agung… (Bagian 1)**~~~~

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillah…

Cukup lama juga saya tidak menulis sesuatu untuk blog sederhana ini… Ya, mungkin karena terlalu banyaknya waktu yang saya gunakan untuk kesibukan lain (walau sebenarnya lebih banyak waktu yang terbuang…). Hmm, kini izinkan saya berbagi lagi…

Tentang hati dan takdir. Terkadang kenyataan yang terjadi, sketsa dan rencana-Nya yang telah terajut, berada jauh dari persangkaan kita sebelumnya. Semua itu seringkali membuat kita ‘tak mengerti, rencana apakah yang sebenarnya telah Allah persiapkan untuk kita? Suka, duka, semua itu seolah terangkai bagaikan sepotong episod yang tiada pernah kita duga sebelumnya. Ya, itulah Allah dengan segala kuasa-Nya… Ayat-ayat-Nya yang selalu menyimpan hikmah yang begitu berharga tanpa dapat diterka oleh manusia, makhluknya yang paling sempurna…

Dalam kesempatan kali ini, saya ingin berbagi tentang sekelumit perjalanan yang terangkai dalam dilatasi memori, sebuah perjalan yang jika direnungi akan menjadikan kita semakin mengerti bahwa DIA, Allah, selalu menyimpan sebuah rahasia terbaik bagi setiap hamba-Nya. Meski terkadang, semua itu harus tampak jelek dalam pandangan kita. Namun percayalah, bahwa Allah itu Maha Indah dan senang dengan keindahan. Sehingga kisah-kisah dalam setiap helai perjalanan makhluk-Nya pun ia rangkai dengan begitu indah…

Hmm, bagi kalangan santri yang terbiasa hidup di tengah-tengah lingkungan yang serba terjaga, tentunya keadaan masyarakat luas tampak begitu tabu dalam pandangan mereka. Semua itu tiada lain karena mereka, santri yang terbiasa hidup di balik dinding Pesantren, jarang sekali berinteraksi dengan masyarakat luas (walau ada juga santri yang aktif dan senang berinteraksi dengan masyarakat luas). Terlebih, santri yang kesehariannya hidup di tengah-tengah lingkungan asrama yang penuh dengan berbagai peraturan yang terkadang membuat santri itu sendiri jenuh, namun semua tata tertib dan peraturan tersebut dibuat tiada lain untuk membentuk pribadi santri yang memiliki aqidah serta akhlaq yang terjaga, sebelum mereka terjun ke lahan dakwah yang lebih luas:masyarakat.

Maka, kisah yang akan saya bagikan ini tidak terlepas dari kehidupan mereka yang terbiasa hidup di balik dinding Pesantren. Kisah mereka yang berusaha untuk menjaga batas-batas-Nya. Semua itu mengingatkan saya akan sebuah ungkapan yang mengatakan: “Someone who holds his religion firmly, is like holding fire on his hand…”.

Dalam waktu yang ‘tak begitu lama (enam bulan), kisah ini bermula… Sebuah pertemuan yang telah Allah takdirkan antara dua orang insan yang keduanya sama-sama berlatar belakang Pesantren. Mereka, termasuk para penghuni Pesantren yang senang dengan tantangan dakwah. Dalam rangka thalab ilmu (menuntut ilmu) mereka berani untuk turut berkecimpung di tengah-tengah kehidupan para kawula muda yang sangat jauh dari tatanan syari’at Islam. Dan, dengan proses yang memang tidak begitu mudah, mereka akhirnya berhasil untuk menarik simpati para kawula muda itu. Mengajak mereka untuk sedikitnya tahu tentang batasan-batasan Islam.

Meski kedua orang insan tersebut, sama-sama memiliki pemahaman ilmu agama yang lebih, dengan latar belakang mereka yang sama, tampaknya semua itu tidak dapat dijadikan sebagai alasan bagi mereka untuk dapat berinteraksi, bahkan meski hanya untuk bertegur sapa saja. Maka, enam bulan itu mereka lalui dengan sebuah kebisuan… ‘Tak pernah ada tegur sapa, apalagi sebuah obrolan yang panjang. Tiap kali berpapasan, hanya ada seulas senyum yang terangkai, tulus…

Semua itu terus berlanjut hingga sang akhwat harus pergi meninggalkan segala kenangan yang terangkai selama enam bulan itu. Sebuah kenangan akan perjalanan yang membuatnya semakin cinta akan dunia dakwah dan Islam. Ia berencana untuk melanjutkan studinya ke tempat yang cukup jauh dari kampung halaman. Maka, jumpa itu terhenti sampai di sana. Namun, meski jumpa itu terputus, nyatanya Allah masih menyisakan sebuah anugerah-Nya yang DIA semayamkan dalam hati keduanya, anugerah terindah yang diberikan-Nya kepada makhluk-makhluk-Nya: fitrah untuk dapat hidup berkasih sayang dan saling berdampingan.

Sang akhwat merasa berdosa dengan perasaan yang saat itu tengah bersemayam dalam hatinya. Maka ia putuskan untuk meminta nasihat kepada salah seorang ustadznya yang dipandang cukup mengerti akan masalah yang tengah ia hadapi. Dan, sang ustadz hanya memberi nasihat: Cinta itu anugerah. Ia layaknya bunga yang berada di taman, jika kita senantiasa merawatnya, menyiraminya setiap pagi dan memberinya pupuk, maka bunga itu akan tumbuh dengan indah. Lain halnya jika kita membiarkan bunga itu tumbuh liar, maka ia akan tumbuh dengan liar, ‘tak beraturan. Apalagi jika kita membunuhnya, maka ia pasti akan mati. Padahal, anugerah yang Allah berikan itu adalah untuk dijaga, bukan untuk dibiarkan begitu saja, apalagi dibunuh…

Nasihat itu, hingga saat ini masih tetap terngiang dalam ingatan sang akhwat. Hingga ia mulai merantau ke sebuah lingkungan masyarakat yang baru untuk menuntut ilmu di sana. Tentunya, dengan menjaga anugerah terindah itu. Meski belum pernah ada kata yang terucap, apalagi ungkapan yang menyatakan sebuah harapan, namun ia masih menjaga anugerah itu. Karena, jauh dalam lubuk hatinya… ia dapat merasakan, adanya sebuah penantian dari seorang ‘abdi Allah di tempat lain. Meski tanpa sebuah pernyataan…


silahkan saling berbagi sesama teman yang membutuhkan,tak lupa salam sdan senyum santunku penuh kasih dan damai tuk smua sahabat....

by:shalsyabela

-----------> nexs post.....^_^

Yg perlu diingat





                             ** Yang Perlu Kita Ingat **
                           =========+=====+=========



Assalami'alaikum warwarahmatullahi wabarakatuh

met pagi sahabat fillah,
Yg perlu kita ingat, bhw nilai kita sbg
manusia bukanlah berada pada penampilan
diri kita, bukan pula dari jabatan dan harta
benda yg telah kita kumpulkan…
Kita dinilai bukan dari kursi yg kita duduki,
bukan pula berapa pangkat yg kita sandang
dan tanda jasa yg melekat pd dada kita,
serta bukan karena garis keturunan kita.

Yg perlu kita ingat adalah kesalahan kita
kpd orang lain dan kebaikan orang lain kpd
kita. Kita harus melupakan kebaikan kita pd
orang lain dan kesalahan orang lain kpd
kita. Mengingat kebaikan orang lain thd kita
akan mendorong kita selalu berbuat baik
kpd orang lain. Kehidupan tidak akan
terbina dgn baik tanpa kebaikan orang lain,
yg pada hakikatnya kebaikan itu untuk diri
kita sendiri.
Seorang itu dinilai dari budi pekerti luhur
yg menghiasi perilakunya.

Ketika kita melangkahkan kaki keluar
rumah, kita katakan "Tuhan, semua kami
serahkan padaMu karena kami yakin setiap
hari akan selalu ada kejutan2 indah utk
kami.
Maafkan jika kami rapuh dan suka
mengeluh,,
Jadikan kami mulai hari ini utk bersyukur
atas semua berkah yg tdk bisa kami hitung,,
Mohon jauhkan kami dari berkeluh kesah,
berpikir negatif, kekotoran hati, kemalasan
tubuh ini.

Ya Allah, Ya Tuhan kami
Karuniakanlah kpd kami ketenangan hati,
kedamaian hati,
kebeningan dan kebersihan hati,
ketenteraman jiwa
kesegaran berfikir
dan ingatan yang tajam
Usir dan buanglah segala kegelisihan,
kekhawatiran, ketakutan, kecemasan dan
kesedihan dalam hati dan jiwa kami.
Ya Allah Ya Tuhan kami, yg membaca
tulisan ini adalah orang yg kami kasihi.

Jagalah dan lindungilah dia & keluarganya
selalu, sepanjang hidupnya."

salam santunku tuk smua sahabat

Untukmu Hawa





       ~~~~***~~ Sebuah Risalah Sederhana Untukmu, Kaum hawa ~~~***~~~



Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Perkembangan zaman semakin lama semakin menyeret keberadaan kaum muslim, khususnya muslimah kedalam gaya hidup yang terlalu moderat. Jika pada masa jahiliyyah keberadaan kaum perempuan dianggap sebagai suatu kehinaan sehingga ketika mereka masih bayi mereka dikubur hidup-hidup oleh orang tuanya sendiri, maka pada masa sekarang ini malah kaum perempuan itu sendiri yang mengubur diri mereka hidup-hidup. Gaya hidup yang semakin jauh dari tatanan syari’at Islam secara tidak langsung telah membuat kaum hawa mengubur jati diri mereka sebagai kaum muslimah yang dimuliakan dalam Islam. Padahal ummat Islam terdahulu telah bersusah payah memperjuangkan derajat kaum hawa dengan adanya syari’at Islam yang memuliakan para calon ibu ini. Sehingga pada akhirnya derajat kaum perempuan mendapatkan posisi yang sama dengan kaum adam dalam hal ketaqwaan kepada Allah.

Dengan keminiman ilmu agama dan keinginan mereka untuk disebut sebagai perempuan yang modis dan mengikuti alur gaya kehidupan yang modern, maka kaum perempuan berusaha semaksimal mungkin agar keinginannya itu dapat teraih meski mereka harus mengorbankan harga diri mereka sebagai seorang muslimah. Padahal mereka adalah kaum yang akan menjadi ibu dan melahirkan para generasi muda yang kelak akan menjadi perisai bagi ummat. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwasanya kaum perempuan (ibu) itu adalah madrasah (sekolah) yang paling pertama bagi putra-putrinya. Bahkan Islam pun telah menjadikan derajat seorang ibu sebagai orang yang lebih dihormati daripada seorang ayah. Dalam sebuah hadits dinyatakan:

قَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ أَبُرُّ؟ قَالَ: أُمَّكَ، قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: أُمَّكَ، قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: أُمَّكَ، قَالَ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: أَبَاكَ. (رواه البخاري ومسلم).

Seorang laki-laki bertanya: “Wahai Rasulullah! Kepada siapakah aku berbakti?” Beliau menjawab: ”Ibumu” Ia bertanya lagi: “lalu kepada siapa?” beliau menjawab: “Ibumu.” kemudian ia bertanya lagi: “lalu kepada siapa ? beliau menjawab: “Ibumu” kemudian ia bertanya lagi “lalu kepada siapa ?” barulah

beliau berkata: “ayahmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Hadits ini menjadi sebuah bukti bahwa posisi ibu tiga derajat lebih tinggi dari pada ayah. Hal ini dikarenakan begitu besarnya peranan seorang ibu bagi kehidupan seseorang.

Maka akhwat, jika keadaan para calon ibu saja sudah diperbudak oleh kesenangan duniawi dan jauh dari tatanan syari’at Islam, sudah terbayangkan generasi seperti apakah yang akan terlahir setelahnya. Na’udzubillah

Demi menjaga derajat kaum perempuan agar mereka tidak terjatuh kedalam limbah kenistaan, maka Allah membekali kaum hawa dengan dua sifat yang jika terus dipegang akan membuat mereka selamat baik itu di dunia maupun di akhirat kelak. Kedua sifat itu adalah, Al-Hasymah (bersikap malu) dan Al-Afaf (menjaga kesucian). Kedua sifat ini secara fitrah dimiliki oleh seluruh perempuan baik itu yang beriman maupun yang tidak beriman. Namun kemudian seiring dengan perkembangan zaman, sifat ini melebur sedikit demi sedikit sehingga hanya tersisa sebagian saja dari kaum perempuan yang dapat menjaga dan memelihara sifat fitrahnya ini. Hal ini diakibatkan karena minimnya ilmu yang mereka miliki sehingga mereka mau diperbudak oleh hawa nafsu. Perempuan yang mampu menjaga iffahnya akan terselamatkan dari belenggu kesenangan dunia yang memabukan. Namun tentu saja, untuk dapat menjaga dan mempertahankan kedua sifat ini dibutuhkan sebuah  perjuangan yang tidak mudah, khususnya di zaman modern seperti sekarang ini.

Orang-orang Yahudi melakukan berbagai cara untuk menghancurkan ummat Islam. Sebelum mereka dapat menghancurkan para generasi muda Islam, maka mereka berupaya untuk merusak moral para calon ibu yang akan melahirkan para generasi muda di masa yang akan datang. Seperti contoh dalam perkara hijab, mereka mulai menggembar-gemborkan berbagai model pakaian yang secara tidak langsung melenceng dari yang disyari’atkan Islam. Sudah pasti dengan model pakaian yang serba mini, sekarang ditambah lagi dengan model pakaian muslimah yang dibalut dengan gaya atau mode yang begitu moderat. Islam memang tidak melarang kaum perempuan untuk berhias dan berpakaian mengikuti mode, namun Islam melaknat kaum perempuan yang memakai pakaian tetapi pada hakikatnya mereka itu telanjang. Bahkan Rasulullah pun memberiakan ancaman bagi perempuan yang berpakaian tapi hakikatnya mereka itu telanjang dengan sabda beliau:

وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيْلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُؤُوْسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيْحَهَا.

“Dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang yang melenggak lenggok, kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk onta, mereka itu tidak akan masuk Syurga dan tidak mendapatkan baunya.” (HR. Muslim).

Akhwat,

Islam telah menempatkan posisi kaum perempuan pada kemuliaan. Allah pun banyak menurunkan firman-firman-Nya yang membahas tentang perempuan. Ini menjadi bukti bahwa posisi perempuan dalam Islam sangat diprioritaskan. Sehingga Allah menurunkan ayat-ayat khusus mengenai perempuan dengan pembahasan-pembahasan yang memang begitu sensitif. Maka akankah kita biarkan begitu saja tempat dan kemuliaan yang telah diladangkan Allah kepada kita dengan hidup jauh dari tatanan syari’at-Nya? Bukankah kaum hawa, dengan segala sifat yang mereka miliki diibaratkan seperti racun dan madu dunia? Mereka yang menjadi racun dunia adalah mereka yang hidup jauh dari tatanan syari’at Allah dan senantiasa berbuat maksiat sehingga kerusakanlah yang mereka akibatkan, sedangkan mereka yang menjadi madu dunia adalah mereka yang senantiasa menjaga iffahnya sebagai seorang muslimah sejati meski mereka berada di tengah-tengah zaman yang telah bobrok sekalipun. Jalan yang manakah yang hendak engkau pilih, saudariku? Ingatlah, bahwa sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan, dan perhiasan yang paling indah adalah perempuan shalehah. Maka, seberat apapu tantangan yang ditunjukan zaman, tetaplah berusaha untuk terus beristiqamah hidup dalam tatanan syari’at Islam. Meski begitu berat, tapi bukankah Allah telah memberikan begitu banyak jaminan dan kabar gembira bagi para hamba-Nya yang bersedia hidup dalam ketaqwaan? Yakinlah bahwa balasan dari-Nya akan begitu manis jika kita bertaqwa.

Akhir kata teruntuk para akhwat muslimah…

Perjuangan itu butuh sebuah pengorbanan, dan pengorbanan itu ‘kan lahirkan buah yang begitu manis jika kita bertaqwa kepada-Nya. Dimanapun engkau berada, jadilah engkau layaknya mutiara yang senantiasa pancarkan sinarnya meski berada di tengah-tengah kubangan lumur sekalipun…

Silahkan saling berbagi dalam bentuk tag dan saling bantu sesama teman yang membutuhkan tak lupa salam santun ana selalu tuk smua sahabat......^_^

by:shalsyabela________-

Jumat, 20 April 2012

Ketika Tidur


   



    ~~~~***~~ Ketika Mereka Tidur…~~~~***~~~

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bissmillahirrahmanirrahim

Pernahkah sahabat fillah menatap orang terdekat ketika sedang tidur…….
Kalau belum, cobalah sekali saja menatap mereka saat sedang tidur.

Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling wajar dan paling jujur dari seseorang.
Seorang artis yang ketika di panggung begitu cantik dan gemerlap pun bisa jadi akan tampak polos dan jauh berbeda jika ia sedang tidur. Orang paling kejam di dunia pun jika ia sudah tidur tak akan tampak wajah bengisnya.

Perhatikanlah ayah Anda saat beliau sedang tidur.
Sadarilah, betapa badan yang dulu kekar dan gagah itu kini semakin tua dan ringkih, betapa rambut-rambut putih mulai menghiasi kepalanya, betapa kerut merut mulai terpahat di wajahnya. Orang inilah yang tiap hari bekerja keras untuk kesejahteraan kita, anak-anaknya. Orang inilah yang rela melakukan apa saja asal perut kita kenyang dan pendidikan kita berjalan lancar.

Sekarang, beralihlah. Lihatlah ibunda Anda. Kulitnya mulai keriput dan tangan yang dulu halus membelai- belai tubuh bayi kita itu, kini kasar karena tempaan hidup yang keras. Orang inilah yang tiap hari mengurus kebutuhan kita. Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan mengomeli kita semata- mata karena rasa kasih dan sayang, dan sayangnya, itu sering kita salah artikan.

Cobalah tatap wajah orang-orang tercinta itu…
Ayah, Ibu, Suami, Istri, Kakak, Adik, Anak,
Sahabat, Semuanya…

Rasakanlah sensasi yang timbul sesudahnya.
Rasakanlah energi cinta yang mengalir perlahan saat menatap wajah  yang terlelap itu. Rasakanlah getaran cinta yang mengalir deras ketika mengingat betapa banyaknya pengorbanan yang telah dilakukan orang-orang itu untuk kebahagiaan anda.

Pengorbanan yang kadang tertutupi oleh kesalahpahaman kecil yang entah kenapa selalu saja nampak besar. Secara ajaib Tuhan mengatur agar pengorbanan itu bisa tampak lagi melalui wajah-wajah jujur mereka saat sedang tidur. Pengorbanan yang kadang melelahkan namun enggan mereka ungkapkan. Dan ekspresi wajah ketika tidur pun mengungkap segalanya.

Tanpa kata, tanpa suara dia berkata… “betapa lelahnya aku hari ini”.
Dan penyebab lelah itu? Untuk siapa dia berlelah-lelah? Tak lain adalah kita.
Suami yang bekerja keras mencari nafkah, istri yang bekerja keras mengurus dan mendidik anak, mengatur rumah. Kakak, adik, anak, dan sahabat yang telah melewatkan hari-hari suka dan duka bersama kita.
Resapilah kenangan-kenangan manis dan pahit yang pernah terjadi dengan menatap wajah-wajah mereka. Rasakanlah betapa kebahagiaan dan keharuan seketika membuncah jika mengingat itu semua.

Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika esok hari mereka “orang-orang terkasih itu” tak lagi membuka matanya, selamanya …
Jangan lupa ebelum tidur berdoa dulu yach....^_^

silahkan saling berbagi sesama teman dalam bentuk tag,semoga bermanfaat,salam santun ana selalu

by:shalsyabela

==============================================

Rabu, 18 April 2012

Lamaranmu kutolak





Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim

Mereka, lelaki dan perempuan yang begitu berkomitmen dengan agamanya.

Melalui ta’aruf yang singkat dan hikmat, mereka memutuskan untuk melanjutkannya menuju khitbah(melamar). Sang lelaki, sendiri, harus maju menghadapi lelaki lain: ayah sang perempuan.

Dan ini, tantangan yang sesungguhnya. Ia telah melewati deru pertempuran semasa aktivitasnya di kampus, tetapi pertempuran yang sekarang amatlah berbeda. Sang perempuan, tentu saja siap membantunya. Memuluskan langkah mereka menggenapkan agamanya.

Maka, di suatu pagi, di sebuah rumah, di sebuah ruang tamu, seorang lelaki muda menghadapi seorang lelaki setengah baya, untuk ‘merebut’ sang perempuan muda, dari sisinya.

“Oh, jadi engkau yang akan melamar itu?” tanya sang setengah baya.

“Iya, Pak,” jawab sang muda.

“Engkau telah mengenalnya dalam-dalam?” tanya sang setengah baya sambil menunjuk si perempuan.


“Ya Pak, sangat mengenalnya,” jawab sang muda, mencoba meyakinkan.

“Lamaranmu kutolak. Berarti engkau telah memacarinya sebelumnya? Tidak bisa. Aku tidak bisa mengijinkan pernikahan yang diawali dengan model seperti itu!” balas sang setengah baya.

Si pemuda tergagap, “Enggak kok pak, sebenarnya saya hanya kenal sekedarnya saja, ketemu saja baru sebulan lalu.”

“Lamaranmu kutolak. Itu serasa ‘membeli kucing dalam karung’ kan, aku takmau kau akan gampang menceraikannya karena kau tak mengenalnya. Jangan-kau nggak tahu aku ini siapa?” balas sang setengah baya, keras.

Ini situasi yang sulit. Sang perempuan muda mencoba membantu sang lelaki muda. Bisiknya, “Ayah, dia dulu aktivis lho.”



“Kamu dulu aktivis ya?” tanya sang setengah baya.

“Ya Pak, saya dulu sering memimpin aksi demonstrasi anti Orba di Kampus,” jawab sang muda, percaya diri.

“Lamaranmu kutolak. Nanti kalau kamu lagi kecewa dan marah sama istrimu, kamu bakal mengerahkan rombongan teman-temanmu untuk mendemo rumahku ini kan?”

“Anu Pak, nggak kok. Wong dulu demonya juga cuma kecil-kecilan. Banyak yang nggak datang kalau saya suruh berangkat.”

“Lamaranmu kutolak. Lha wong kamu ngatur temanmu saja nggak bisa, kok mau ngatur keluargamu?”

Sang perempuan membisik lagi, membantu, “Ayah, dia pinter lho.” “Kamu lulusan mana?”

“Saya lulusan Teknik Elektro UGM Pak. UGM itu salah satu kampus terbaik di Indonesia lho Pak.”

“Lamaranmu kutolak. Kamu sedang menghina saya yang cuma lulusan STM ini tho? Menganggap saya bodoh kan?”

“Enggak kok Pak. Wong saya juga nggak pinter-pinter amat Pak. Lulusnya saja tujuh tahun, IPnya juga cuma dua koma Pak.”

“Lha lamaranmu ya kutolak. Kamu saja bego gitu gimana bisa mendidik anak-anakmu kelak?” Bisikan itu datang lagi, “Ayah dia sudah bekerja lho.”"Jadi kamu sudah bekerja?” “Iya Pak. Saya bekerja sebagai marketing. Keliling Jawa dan Sumatera jualan produk saya Pak.”

“Lamaranmu kutolak. Kalau kamu keliling dan jalan-jalan begitu, kamu nggak bakal sempat memperhatikan keluargamu.” “Anu kok Pak. Kelilingnya jarang-jarang. Wong produknya saja nggak terlalu laku.”

“Lamaranmu tetap kutolak. Lha kamu mau kasih makan apa keluargamu, kalau kerja saja nggak becus begitu?” Bisikan kembali, “Ayah, yang penting kan ia bisa membayar maharnya.”

“Rencananya maharmu apa?” “Seperangkat alat shalat Pak.”

“Lamaranmu kutolak. Kami sudah punya banyak. Maaf.”

“Tapi saya siapkan juga emas satu kilogram dan uang limapuluh juta Pak.”

“Lamaranmu kutolak. Kau pikir aku itu matre, dan menukar anakku dengan uang dan emas begitu? Maaf anak muda, itu bukan caraku.” Bisikan, “Dia jago IT lho Pak” “Kamu bisa apa itu, internet?” “Oh iya Pak. Saya rutin pakai internet, hampir setiap hari lho Pak saya nge-net.”

“Lamaranmu kutolak. Nanti kamu cuma nge-net thok. Menghabiskan anggaran untuk internet dan nggak ngurus anak istrimu di dunia nyata.” “Tapi saya ngenet cuma ngecek imel saja kok Pak.”

“Lamaranmu kutolak. Jadi kamu nggak ngerti Facebook, Blog, Twitter, Youtube? Aku nggak mau punya mantu gaptek gitu.” Bisikan, “Tapi Ayah…” “Kamu kesini tadi naik apa?” “Mobil Pak.”

“Lamaranmu kutolak. Kamu mau pamer tho kalau kamu kaya. Itu namanya Riya’. Nanti hidupmu juga bakal boros. Harga BBM kan makin naik.” “Anu saya cuma mbonceng mobilnya teman kok Pak. Saya nggak bisa nyetir”

“Lamaranmu kutolak. Lha nanti kamu minta diboncengin istrimu juga? Ini namanya payah. Memangnya anakku supir?” Bisikan, “Ayahh..” “Kamu merasa ganteng ya?” “Nggak Pak. Biasa saja kok”

“Lamaranmu kutolak. Mbok kamu ngaca dulu sebelum melamar anakku yang cantik ini.” “Tapi pak, di kampung, sebenarnya banyak pula yang naksir kok Pak.”

“Lamaranmu kutolak. Kamu berpotensi playboy. Nanti kamu bakal selingkuh!”

Sang perempuan kini berkaca-kaca, “Ayah, tak bisakah engkau tanyakan soal agamanya, selain tentang harta dan fisiknya?” Sang setengah baya menatap wajah sang anak, dan berganti menatap sang muda yang sudah menyerah pasrah.

“Nak, apa adakah yang engkau hapal dari Al Qur’an dan Hadits?”

Si pemuda telah putus asa, tak lagi merasa punya sesuatu yang berharga.

Pun pada pokok soal ini ia menyerah, jawabnya, “Pak, dari tiga puluh juz saya cuma hapal juz ke tiga puluh, itupun yang pendek-pendek saja. Hadits-pun cuma dari Arba’in yang terpendek pula.”

Sang setengah baya tersenyum, “Lamaranmu kuterima anak muda. Itu cukup. Kau lebih hebat dariku. Agar kau tahu saja, membacanya saja pun, aku masih tertatih.”Mata sang muda ikut berkaca-kaca.

Ini harus happy ending, bukan?



Semoga bermanfaat yach....sebagai pengobat kangen rindu pada smua sahabat krn dlm beberapa hari ini ana tak ada update,mohon maaf dan mohon dimaklumi.....salam santun dari ana....

Kamis, 12 April 2012

Aku





Aku memang lelah fisik dan fikiran namun kutetap harus berjalan...

Aku memang amat bosan dg kehidupan ini namun ku juga harus tetap bertahan...

Aku memang punya rasa kecewa juga suka duka namun smua kan kujadikan motivasiku dlm hidup ini....

Aku memang jauh bahkan tak pernah lakukan kewajibanku sbg hamba yg baik namun ku selalu berusaha tuk mengingatMu..

Aku adalah aku yg penuh dg sgala kekuranganku bahkan sedikitpun kutak merasa punya kelebihan,krn aku memang fakir akan ilmu...

Segala nikmat tlh kudustakan,sgala syukur tlh tergadaikan maka hidup yg didapat adalah penuh dg ambisi dan keserakahan nafsu belaka...

Masih pantaskah diri ini berbangga diri,masih pantaskah kupunya rasa sombong...?
sadarlah wahai diri kamu tuh siapa dan masih pantaskah dan tak malukah kau sll memohon dan meminta padaNya....

Allah bukan robot dan jg bukan mesin yg sll memenuhi sgala apa yg jadi keinginanmu....walaupun Allah itu maha pemberi dan pemurah bahkan maha pengampun namun masih pantaskah diri ini sll meminta dan meminta tanpa mau memberi...Allah tak butuh harta bendamu bahkan sgala apa yg kau miliki,krn kitalah yg membutuhkanNya maka pandai2lah dlm mengambil hatiNya....

Hukum Nikah beda Agama




Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Para ulama sepakat mengatakan haram hukumnya seorang muslimah menikah dengan seorang lelaki non muslim. Hukum ini didasarkan kepada dalil-dalil sbb :

1. Ayat surah al-Mumtahanah : 10 :"Hai orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. ALlah lebih mengetahui tentang keimanan mereka: maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman, janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tidak halal bagi orang-orang kafir dan orang-orang kafir itu tidak halal pula bagi mereka (muslimah). Dan berikanlah kepada (suami) mereka mahar yang telah mereka bayar. Dan tiada dosa atasmu mengawini mereka apabila kamu bayar kepada mereka maharnya. Dan janganlah kamu tetap berpegang pada tali (perkawinan) dengan perempuan kafir; dan hendaklah kamu minta mahar yang telah kamu bayar; dan hendaklah mereka meminta mahar yang telah mereka bayar. Demikianlah hukum Allah yang ditetapkan-Nya di antara kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."

2. Ayat surah al-Baqarah : 221 : "Dan janganlah kamu meikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mu'min) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mu'min lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka sedangkan Allah mengajak ke sorga dan ampunan dengan izin-Nya."

3. Meskipun ayat-ayat tersebut berbicara dalam konteks orang musyrik, namun karena alasan pelarangan yang cukup jelas, yaitu meraka akan mengajak ke naraka, maka ini menunjukkan berlaku pada semua non muslim.

4. Dalam pernikahan muslimah dengan non muslim, dikhawatirkan akan menyebabkan muslimah meninggalkan agamanya, atau paling tidak menyebabkannya tidak bisa mengamalkan agamanya, karena kebanyak pernikahan sarat dengan nilai agama, dan kecenderungan perempuan mengikuti suaminya.

Apakah seorang muslim boleh menikahi wanita non muslim? Dalam hukum Islam, wanita non muslim itu terbagi menjadi 4 golongan.

1. Wanita yang Musyrik (Musyrikah atau Animis /Paganis)

2. Wanita yang tak mengakui adanya tuhan atau Atheis (Mulhidah)

3. Wanita yang Murtad dari agama Islam (Murtaddah)

4. Wanita ahlu al kitab (beragama yahudi atau nasrani)

Dari keempat golongan wanita di atas, Islam menghalalkan pernikahan hanya bagi wanita Ahlu Kitab. Sedangkan wanita dari golongan selain Ahli Kitab maka Islam melarang menikahinya.

1. Musrikah. Yang dimaksud dengan musyrikah adalah penyembah berhala (animisme/paganisme). Hukum Islam melarang bagi seorang muslim untuk menikahi seorang muysrikah/animis/paganis. Hal itu diterangkan dalam al-Quran surat al-Baqarah ayat 221. Hikmah dari pengharaman tersebut sangatlah jelas, yaitu ketidakcocokan antara Islam dan animisme. Yang mana aqidah tauhid sangat mencela animisme dan kelompok animisme tidak mempunyai kitab samawi serta Nabi yang diutus oleh Tuhan. Hal ini sangat bertentangan sekali dengan ajaran-ajaran dasar agama Islam. Sebagaimana yang tertulis di ayat 221 yang terakhir surat albaqoroh sehingga apabila terjadi pernikahan antara seorang muslim dan musyrikah maka yang akan terjadi di dalam kehidupan berumah tangganya adalah pertengkaran dan pertengkaran.

2. Mulhidah, yang dimaksud dengan mulhidah adalah wanita yang tidak beragama dan tidak mengakui adanya Tuhan, kenabian, kitab suci dan akherat. Atau disebut atheis. Lelaki muslim diharamkan menikahi wanita atheis. Ini karena wanita atheis kedudukannya leb ih buruk dibanding wanita yang musrik, yang mana wanita musyrikah masih mengakui adanya tuhan, kenabian, kitab suci dan akherat. Tetapi mereka menduakan Tuhan di dalam penyembahan. Mereka (musyrikah) diharamkan menikahinya apalagi bagi wanita yang sama sekali tidak mengakui adanya tuhan. Maka pengharaman untuk menikahinya lebih diutamakan.

3. Murtaddah, yang dimaksud dengan murtad adalah individu yang menjadi kufur setelah iman, baik kekefurannya itu berupa perpindahan keyakinan atau agama, atau sama sekali tidak memeluk agama. Kemurtadan di dalam Islam memiliki hukum-hukum yang berkenaan dengan akherat (seperti yang tertera dalam al-Quran surat al-Baqoroh 217), dan hukum-hukum yang berkenaan dengan dunia. Seperti orang yang murtad tidak mendapat perlindungan dari masyarakat Islam, dan diharamkan adanya hubungan perkawinan antara seorang muslim dan murtaddah ataupun sebaliknya. Dan apabila terjadi perkawinan diantara keduanya maka pernikahannya tidak sah. Dan jika kemurtadan itu timbul setelah terjadinya perkawinan, maka suami dan istri tersebut harus dipisahkan dan hukum ini sudah disepakati oleh para ahli fiqh.

4. Ahli Kitab, jumhur ulama ahlussunnah menyatakan bahwa pernikahan seorang muslim dengan wanita Ahlu Kitab diperbolehkan/halal hukumnya. Yaitu berlandaskan al-Quran ayat 5 surat al-Maidah. Para ulama juga melihat bahwa ahlli kitab saat ini juga termasuk dalam ayat tersebut. Penting untuk diketahui juga,
pembolehan Islam terhadap pernikahan wanita Ahli Kitab didasari oleh dua perkara, yaitu :

1. Bahwa wanita Ahli Kitab memiliki kesatuan sumber agama dengan agama Islam, dan diapun (wanita ahli Kitab) beriman kepada Tuhan dan nabi-nabinya serta beriman pula akan adanya hari pembalasan dan akherat.

2. Bahwa wanita Ahli Kitab yang dikawini oleh seorang muslim, maka dia akan hidup di bawah naungan suaminya yang muslim dan tunduk terhadap undang-undang masyarakat Islam. Sehingga lama kelamaan wanita tersebut akan terpengaruh dengan ajaran-ajaran Islam. Dan sangat diharapkan agar wanita tersebut dapat memeluk Islam setelah sekian lama ia hidup di dalam masyarakat muslim.

Hikmah






    ~~~~***~~ Ibarat sebatang “Pensil”~~~**~~~
~~~~~~~__________________________~~~~~~~~~


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Dikisahkan bahwa pada awal pembuatan sebuah pensil, Si Pensil telah menerima pesan dari Sang Pembuatnya. Pesannya sebagai berikut: “Ada lima hal yang harus engkau ketahui sebelum Aku mengirimkanmu untuk berkarya. Ingatlah kelima hal itu, maka Engkau akan menjadi pinsil yang terbaik”

Apa kelima hal itu?.

Pertama: Bahwa Engkau akan mampu membuat karya-karya besar hanya bila Engkau membiarkan diri mu berada di tangan seseorang “Besar” yang memegang-mu;

Kedua:     Bahwa dari waktu ke waktu, Engkau akan mengalami pengalaman yang menyakitkan yang akan mempertajam diri mu,… dan, pengalaman itu adalah tuntutan mutlak untuk menjadi pensil yang terbaik;

Ketiga:   Bahwa Engkau memiliki kemampuan untuk memperbaiki kesalahan apapun yang pernah Engkau lakukan;

Keempat:  Bahwa bagian terpenting dari diri-mu adalah sesuatu yang ada pada bagian terdalam pada dirimu;

Kelima:  Bahwa apapun kondisinya, Engkau harus terus menulis. Engkau harus tetap meninggalkan jejak dan tanda yang jelas, sekalipun dalam kondisi yang sangat sulit.


 Demikian, Si Pinsil memahami dan berjanji akan selalu mengingatnya, kemudian masuk ke dalam kotaknya dengan penuh pemahaman akan tujuan Sang Pembuatnya, untuk segera dikirim guna melakukan karyanya.

Sekarang. … Gantilah “pinsil” tersebut dengan “nama Anda” sendiri, dan ingat pula selalu,… jangan pernah melupakan isi pesan tersebut, maka Anda akan menjadi seorang pribadi terbaik.

 Pertama, Anda akan mampu membuat hal-hal yang besar jika Anda membiarkan diri Anda selalu berada dalam tuntunan Yang Maha Pencipta; serta membiarkan sesama untuk mengakses talenta yang ada pada diri Anda.

Kedua, dari waktu ke waktu di dalam kehidupan Anda,.. Anda akan mengalami berbagai pengalaman yang menyakitkan melalui kesulitan-kesulitan dan masalah. Tetapi pengalaman-pengalaman itu memang Anda butuhkan untuk mengembangkan diri agar anda bisa menjadi pribadi yang kokoh, tegar, berkemampuan.

Ketiga, bahwa Anda memiliki kemampuan untuk memperbaiki kesalahan yang pernah Anda perbuat, dan melalui upaya perbaikan itu Anda akan tumbuh berkembang ke arah yang lebih baik.

Keempat, bahwa bagian terpenting dari diri Anda adalah bagian terdalam dari jati diri Anda, yaitu ruh dan hati nurani Anda.

Kelima, bahwa pada setiap jalan kehidupan yang Anda lalui, Anda harus dapat selalu meninggalkan hasil karya yang jelas dan bermakna.  Bagaimanapun situasinya, Anda harus terus mengabdi kepada Yang Maha Pencipta,  ya,..dalam segala hal.

 Demikian, setiap orang diciptakan secara unik untuk tujuan tertentu.

 Dengan memahami dan mengingat akan tujuan hidup kita di dunia, marilah kita lanjutkan panggilan profesi kita masing-masing, baik sebagai pegawai, sebagai Guru dan juga selaku Orantua, dengan penuh makna menjalin hubungan kerjasama yang erat dengan sesama kita, dan terus berkarya demi pengabdian  kepada Tuhan Yang Maha Pencipta, karena Anda diciptakan untuk melakukan hal-hal yang besar.

 Selamat berkarya, semoga Allah  selalu beserta Anda.
semoga bermanfaat buat kita semua dan bisa diambil ibrahnya,silahkan saling berbagi sesama teman yang membutuhkan......salam santun ana selalu tuk semua sahabat.....^_^

by:shalsyabela
=================================

Rabu, 11 April 2012

Ingatlah





Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

sahabat fillahku.....
Bagaimana keadaan imanmu hari ini? Bagaimana pula kabar imanmu hari ini? Karena engkau pasti tahu bahwa yang menjadi ukuran kita selamat di Yaumil Akhir nanti adalah tingkat amal kita di dunia.

Pernahkah engkau mengingat kematian wahai saudaraku? Karena kematian menjadi kepastian; tanah menjadi tempat pembaringan; munkar dan nankir menjadi tamu; kuburan menjadi tempat tinggal; perut bumi menjadi tempat menetap; kiamat menjadi janji yang pasti; surga dan neraka menjadi tempat kembali.

Pernahkah terbersit dipikiranmu? Tatkala manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar? Pernahkah terbersit dipikiranmu wahai saudaraku,tatkala disana matahari sangat dekat di ujung kepala? Rasulullah SAW bersabda : "Di hari kiamat nanti matahari akan mendekati manusia,sehingga jaraknya hanya satu mil. Manusia akan berada dalam keringatnya masing-masing sesuai dengan amal perbuatannya. Ada yang keringatnya sampai mata kaki,ada yang sampai lutut,ada yang sampai setengah badan dan ada yang tenggelam sampai mulutnya."

sahabatku.....
Pernahkah engkau membayangkan tentang neraka? Tentang kegelapan neraka yang sangat pekat? Rasulullah bersabda : "Api neraka dinyalakan seribu tahun hingga memerah,kemudian dinyalakan lagi seribu tahun hingga memutih dan dinyalakan lagi seribu tahun hingga menghitam. Dan jadilah neraka itu gelap pekat."

Sahabatku.....
Pernahkah engkau membayangkan tentang minuman akhli neraka? Allah berfirman "... dan dia akan diberi minuman dengan air nanah,diminumkannya air nanah tersebut..." (Q.S Ibrahim : 16). Rasulullah bersabda : "Ketika didekatkan kemulutnya maka mulutnya terpanggang dan kulit kepalanya terkelupas. Dan ketika dia meminumnya,maka terputuslah ususnya sehingga minumannya keluar dari duburnya."

Sahabatku..
Cukuplah cerita tadi bagi kita,karena keadaan sesungguhnya pastilah lebih mengerikan!

Maafkan aku sahabatku,karena membuat hatimu gelisah oleh cerita itu. Tapi karena kecintaanku padamu karena ALLAH SWT,maka aku ceritakan pula. Aku hanya ingin kita menjadi orang-orang yang selamat dari keburukan-keburukan itu.

Sahabatku...
Yang aku harapkan hanyalah agar kita selalu waspada terhadap kematian dengan jalan perbaiki diri tentunya. Dan pada saatnya nanti,kita menjadi orang yang siap mengahadap-Nya.

"Rabbana atina fid dun-yaa hasanataw wa fil aakhiratihasanataw waqinaa 'adzaabannar" (Q.S Al-Baqarah : 210)

Ya Tuhan kami,berilah kami kebaikan didunia dan kebaikan di akhirat; dan periharalah kami dari siksa neraka....
Aamiin ya Rabbi'alamiin...
semoga bermanfaat renungan singkat ini terutama buat diriku sendiri.

Hukum musik







HUKUM MENDENGARKAN MUSIK DAN LAGU SERTA MENGIKUTI SINETRON


Oleh
Syaikh Muhamamd bin Shalih Al-Utsaimin




Pertanyaan
Syaikh Muhamamd bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apa hukum mendengarkan musik dan lagu ? Apa hukum menyaksikan sinetron yang di dalamnya terdapat para wanita pesolek ?

Jawaban
Mendengarkan musik dan nyanyian haram dan tidak disangsikan keharamannya. Telah diriwayatkan oleh para sahabat dan salaf shalih bahwa lagu bisa menumbuhkan sifat kemunafikan di dalam hati. Lagu termasuk perkataan yang tidak berguna. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan".[Luqman : 6]

Ibnu Mas'ud dalam menafsirkan ayat ini berkata : "Demi Allah yang tiada tuhan selainNya, yang dimaksudkan adalah lagu".

Penafsiran seorang sahabat merupakan hujjah dan penafsirannya berada di tingkat tiga dalam tafsir, karena pada dasarnya tafsir itu ada tiga. Penafsiran Al-Qur'an dengan ayat Al-Qur'an, Penafsiran Al-Qur'an dengan hadits dan ketiga Penafsiran Al-Qur'an dengan penjelasan sahabat. Bahkan sebagian ulama menyebutkan bahwa penafsiran sahabat mempunyai hukum rafa' (dinisbatkan kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam). Namun yang benar adalah bahwa penafsiran sahabat tidak mempunyai hukum rafa', tetapi memang merupakan pendapat yang paling dekat dengan kebenaran.

Mendengarkan musik dan lagu akan menjerumuskan kepada suatu yang diperingatkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam haditsnya.

"Artinya : Akan ada suatu kaum dari umatku menghalalkan zina, sutera, khamr dan alat musik".

Maksudnya, menghalalkan zina, khamr, sutera padahal ia adalah lelaki yang tidak boleh menggunakan sutera, dan menghalalkan alat-alat musik. [Hadits Riwayat Bukhari dari hadits Abu Malik Al-Asy'ari atau Abu Amir Al-Asy'ari]

Berdasarkan hal ini saya menyampaikan nasehat kepada para saudaraku sesama muslim agar menghindari mendengarkan musik dan janganlah sampai tertipu oleh beberapa pendapat yang menyatakan halalnya lagu dan alat-alat musik, karena dalil-dalil yang menyebutkan tentang haramnya musik sangat jelas dan pasti. Sedangkan menyaksikan sinetron yang ada wanitanya adalah haram karena bisa menyebabkan fitnah dan terpikat kepada perempuan. Rata-rata setiap sinetron membahayakan, meski tidak ada wanitanya atau wanita tidak melihat kepada pria, karena pada umumnya sinetron adalah membahayakan masyarakat, baik dari sisi prilakunya dan akhlaknya.

Saya memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar menjaga kaum muslimin dari keburukannya dan agar memperbaiki pemerintah kaum muslimin, karena kebaikan mereka akan memperbaiki kaum muslimin. Wallahu a'lam.

[Fatawal Mar'ah 1/106]

[Disalin dari kitab Al-Fatawa Al-Jami'ah Lil Mar'atil Muslimah, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Tentang Wanita, Penyusun Amin bin Yahya Al-Wazan Penerbitan Darul Haq. Penerjemah Amir Hamzah Fakhrudin]