Selasa, 03 April 2012

Al Kisah


::::Bismillahir rohmaanirrohim: :::


Assalamualaikum warokhmatullohi wabarokaatuh...


                           ::::"*Aku Tidak Nakal dan Tidak Bodoh Bunda*"::::



Di salah satu sudut
ruangan seorang gadis
kecil duduk sambil
menangis sendu.

Aku
mendekati dirinya,
namun si kecil ini tetap
menangis. Ku ulurkan
tanganku meraih
tangan mungilnya. Dia
menatapku, bola
matanya yang penuh
keluguan seolah
mengisyaratkan berjuta
cerita, cinta dan penuh
misteri. Aku membalas
tatapan wajah itu
dengan sebuah
senyuman, aku
meraihnya dan
memeluknya
.
“Gadis kecil kenapa kau
menangis?”

Dia tetap membisu yang
terdengar hanya tangis
kecilnya.

Tanganku meraih
wajahnya, dengan hati-
hati ku tatap matanya
dan aku memegang
muka yang penuh
keluguan itu seraya
membetulkan posisi
jilbabnya yang sedikit
miring.

“Bu Fida, apa Ais adalah
anak yang bodoh, apa
Ais anak nakal? Kenapa
bundaku sering
mengatakan kalau Ais
anak yang nakal dan
bodoh?”

Aku tersenyum..

” Ais
bukan anak nakal juga
bukan anak bodoh, Ais
anak sholihah dan anak
cerdas.. dan Bu Fida
yakin, Ais akan menjadi
orang yang hebat.

“Benarkan itu Bu
Guru?” tanya Ais
dengan penuh semangat
“InsyaAllah” jawabku
“Asalkan Ais mau
belajar giat mulai
sekarang, dan mau
berjanji dua hal pada bu
guru”

“Apa Itu Bu”

“Ais harus berjanji agar
senantiasa menjadi
hamba Allah yang
mencintai Allah dan
Rasulullah, baik dalam
keadaan senang
maupun sedih.. terus
berjanji agar Ais belajar
menjadi anak yang
berbakti kepada orang
tua.
. Apa Ais bisa?

Dengan air muka
bahagia Ais menjawab

InsyaAllah Bu Guru”

Akupun mengantarkan
Ais pulang kerumahnya.

Di sana seorang ibu
muda cemas menunggu
kedatangan buah
hatinya, air mukanya
menunjukkan
penyesalan terhadap
apa yang telah katakan
kepada buah hatinya.

Di peluknya putri
kecilnya tsb dan
kemudian
mengantarkanya ke
kamarnya, sedang aku
di persilahkan masuk ke
rumahnya.

Ibu muda
tersebut, menceritakan
banyak hal tentang
putrinya dan kenapa dia
sampai mengatakan
putrinya bodoh dan
nakal sehingga sikap Ais
sering dianggapnya
mengganggunya
terlebih disela-sela
kesibukkannya sebagai
wanita karir.

“Ibu.. Di dunia ini tak
ada namanya anak yang
bodoh ataupun nakal”
jawabku, “yang ada
adalah anak yang belum
di ketahui kemampuan
untuk di asah lebih
dalam. Bahkan
kenakalan yang ibu
katakan itu hanya
sebuah kamuflase agar
dia mendapatkan
perhatian lebih dari
Anda..”

“Memiliki kemampuan
yang berbeda dari apa
yang kita harapkan
bukan berarti dia tidak
berbakat, kita hanya
membutuhkan
kesabaran agar lebih
pro aktif mencari dan
menggali bakat
terpendamnya,
bukanlah sesuatu yang
bijak bila kita memaksa
kehendak kita karena
belum tentu kebutuhan
kalian sama.. Jadi tolong
hargailah itu.”

Ibu muda tersebut
terdiam..

“Sebaiknya apa yang
harus saya lakukan
untuk memperbaikiny
a”
“Banyaklah membaca
karena bagaimanapun
dunia kita dulu berbeda
dengan kebutuhan si
kecil karena kita hidup
dengan rentang waktu
yang beda. Jalinlah
komunikasi yang efektif
dengan si kecil supaya
kalian bisa saling
memahami kebutuhan
dan harapan di antara
kalian.

Terakhir
berdo’alah dan
jemputlah pertolongan
Allah.. insyaAllah
semuanya menjadi lebih
baik.

Maaf bu, saya
pamit dulu karena
sudah sore..”

Oleh : Sultan Achmad ,Jombang.

semoga bisa diaambil hikmah dari cerita di atas

buat kita calon orang tua ,,,janganlah pernah mengatakan atau memaki anak-anak kita kelak.Karena mereka jg punya perasaan yg sama dengan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar